PBNU Tegaskan Lindungi Konstitusi

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 18 November 2016 15:02
PBNU Tegaskan Lindungi Konstitusi
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan rencana demonstrasi 25 November 2016 nanti sudah bermuatan politis

Dream - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, menegaskan akan terus memegang teguh konstitusi Indonesia. Said mengatakan, NU menghargai dan menghormati presiden yang dipilih oleh rakyat.

" Siapapun presidennya, kalau itu memang dipilih oleh rakyat, harus kita hargai dan kita hormati," kata Said di Jakarta, Kamis 17 November 2016.

Pernyataan Said tersebut untuk menjawab munculnya isu pemakzulan yang terselip dalam tuntutan dugaan penistaan agama oleh calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menurut Said, wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo tidak dapat terjadi akibat alasan yang sederhana. Pemakzulan hanya akan terjadi jika presiden melakukan kesalahan besar dan vital.

" Dalam sistem presidensial tidak mengenal diturunkan di tengah jalan, kecuali kalau ada pelanggaran paling prinsip melanggar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," ucap dia.

Said juga menyinggung kabar tentang rencana demonstrasi yang akan digelar pada 25 November oleh sejumlah kalangan. Dia menilai, demonstrasi itu justru memunculkan pertanyaan bernada kekhawatiran tentang kondisi beragama di Indonesia.

Said mengaku mendapat pertanyaan dari kolega dan teman kuliahnya dari Kuwait yaitu 'apakah Indonesia akan disuriahkan?'

" Pertanyaan itu muncul karena selama ini dunia luar melihat masyarakat Indonesia yang toleran tiba-tiba berubah pada 4 November 2016," ucap dia.

Untuk itu, dia berharap, di masa mendatang masyarakat Islam di Indonesia tak perlu lagi berdemonstrasi.

" Lebih baik untuk belajar dan melakukan kegiatan yang positif saja. Demo itu menghabiskan biaya, tenaga, pikiran," ucap dia.

Beri Komentar