Pemerintah Gerak Cepat Atasi Gizi Buruk di Pulau Seram dan Lebak

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 27 Juli 2018 14:00
Pemerintah Gerak Cepat Atasi Gizi Buruk di Pulau Seram dan Lebak
Bantuan logistik dan kesehatan telah dikirimkan.

Dream - Kasus gizi buruk kembali ditemukan di Indonesia. Setelah di Asmat, Papua, kasus ini kini melanda Kampung Siahari, Desa Morokay, Kecamatan Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku dan Kabupaten Lebak, Banten.

Pemerintah bergerak cepat menangani kasus ini. Usai mendapat laporan kasus kelaparan di Suku Mausu Ane, Dinas Kesehatan Malu Tengah segera menurunkan tim dari Pusat Kesehatan Pasahari B dan Puskesmas Morokay.

Tim yang terdiri dari 5 petugas kesehatan dan 10 prajurit TNI menempuh jalur darat dengan berjalan kaki selama 15-20 jam mengantarkar logistik berupa makanan-minuman tambahan dan obat-obatan untuk Suku Mausu Ane.

Lokasi Kampung Siahari memang hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

" KSP sudah berkoordinasi dengan kementerian teknis, para petugas di lapangan untuk mengatasi gizi buruk ini, termasuk menurunkan tim," ujar Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, melalui keterangan tertulis diterima Dream, Jumat 27 Juli 2018.

Gizi buruk

Moeldoko mengatakan pemerintah memberikan perhatian serius pada kasus gizi buruk di Maluku Tengah. Tindakan serupa yang pernah dilakukan pemerintah terhadap kasus serupa di Asmat.

Suku Mausu Ane memiliki pola hidup berpindah-pindah. Tim lapangan menemukan dua orang meninggal dunia, satu lansia dan satu anak difabel yang ditinggal kelompoknya berpindah ke lokasi baru pada Selasa 24 Juli 2018.

Sehari kemudian, bantuan logistik dikirim ke masyarakat terasing ini. Pengiriman dijalankan tim didampingi Kasdim 1502/Masohi Mayor Inf. Adi Eka Jaya, Danramil 1502-05 Wahai Kapten Cba. La Ode Maaruf, beberapa pendeta pemimpin jemaat, Kepala Dusun Siahari, Babinsa Koramil 1502-05 Wahai, serta beberapa ibu Persit Kartika Candra Kirana Kodim 1502 Maluku Tengah dan Koramil 1502-05 Wahai.

Begitu tiba di lokasi, tim kesehatan segera melakukan pemeriksaan medis dan pengobatan kepada masyarakat Suku Mausu Ane yang sakit. Sebagian dari mereka menderita muntaber akibat minum air sungai mentah.

Gizi buruk

Sebelumnya, KSP telah mengirim tim untuk mengatasi gizi buruk di Lebak. Tim terus menjalankan koordinasi dengan para petugas lapangan.

" Kami menemukan ada keluarga yang anggotanya mengidap tuberkulosis kronis dan memerlukan penanganan segera," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, dr Brian Sriprahasti.

Gizi buruk di Lebak terjadi bukan sekadar soal asupan makanan atau akses terhadap layanan kesehatan. Tetapi karena latar belakang penyakit kronis dan faktor eksternal lainnya.

(Sah)

Beri Komentar