Pria Ini Nikahi 4 Wanita Demi Gunakan Nama Mereka pada Tawaran Tender Pemerintah

Pria Ini Nikahi 4 Wanita Demi Gunakan Nama Mereka pada Tawaran Tender Pemerintah

© Dream

© Dream

Dream - Seorang pemilik perusahaan asal Malaysia yang rela menikahi empat istri hanya untuk menggunakan nama mereka sebagai perantara tawaran tender pemerintah.

Dilansir ari World of Buzz, saat ini lebih dari 500 perusahaan sedang diamati oleh Komisi Persaingan Usaha Malaysia (MyCC) karena dugaan terlibat dalam pembentukan 'kartel' untuk berpartisipasi dalam tender proyek pemerintah.

© Dream

Iskandar Ismail selaku Chief Executive Officer MyCC, menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan yang terlibat tersebut terdeteksi mencoba memanipulasi penawaran tender.

"Modusnya antara lain ada orang yang saling bersekongkol dan mengajukan tender secara massal… misalnya 50 perusahaan (akan mengirimkan penawaran tender) sekaligus. Setelah itu mereka akan mengisi formulir bersama-sama, dan melakukan kunjungan lapangan ber

jelas Iskandar.

“Jadi orang-orang ini akan 'menentukan' siapa pemenangnya (dengan menyepakati harga tender) lalu membaginya di antara mereka sendiri seolah-olah tender pemerintah itu adalah 'milik' mereka,”

© Dream

imbuhnya.

© Dream

Iskandar juga menuturkan kalau para pemilik perusahaan ini juga akan menggunakan nama anggota keluarga istrinya sebagai wakil.

© Dream

Tak sampai di situ, terdapat dugaan bahwa pemilik perusahaan berencana untuk menikahi empat istri dengan tujuan membangun sebuah kerajaan, dimana hal ini memungkinkan mereka memanfaatkan nama istri dan kerabat sebagai perwakilan.

"Ada (pemilik perusahaan) yang mengawini empat istri agar bisa membangun kerajaan perusahaan dimana perusahaan A dipegang mertua pertama, perusahaan B dipegang mertua kedua, perusahaan C milik kakak ipar, perusahaan D dipegang keponakan, perusahaan lain d

jelasnya.

“Sepertinya mereka bisa menciptakan kerajaan dengan 50 perusahaan, misalnya, melakukan penawaran bersama,”

© Dream

tambahnya.

Menurut Iskandar, pemerintah mengadakan tender bagi pihak-pihak yang memenuhi syarat, dengan maksud untuk mendapatkan perusahaan terbaik yang menyajikan layanan berkualitas dengan harga yang adil dan kompetitif.

Namun, praktek kartel yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ini telah menciptakan kesan seakan-akan penawaran yang mereka ajukan adalah yang paling optimal, sehingga berdampak pada peluang perusahaan lain yang sebenarnya memiliki kemampuan yang lebih baik.


Laporan: Halwa Nadiyah Rosadi