Ilustrasi Gadis Mengalami Masalah Tenggorokan. (Foto: Freepik.com)
Dream - Menderita penyakit yang belum ada vaksin atau obatnya, seperti Covid-19, memang tidak menyenangkan. Hari-hari selalu dihantui dengan perasaan was-was.
Hal itu dirasakan warga Wuhan bernama Adele Jiang. Adele adalah salah satu pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak dua kali.
Bagi Adele, dua bulan terakhir telah menjadi mimpi buruknya. Gadis 24 tahun yang kuliah S2 di Wuhan University itu terpaksa masuk rumah sakit lagi setelah menjalani tes ulang.
Dia dinyatakan positif Covid-19 lagi setelah 14 hari menjalani isolasi di rumah sakit.
Sekarang dia sedang menghabiskan sisa masa karantina terakhirnya di sebuah hotel di Xiaogan, yang berjarak 60 kilometer dari Wuhan. Wilayah yang menjadi pusat penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19.
Dua kali dites positif Covid-19, Adele saat ini berharap tes ketiga sebelum hari Minggu pekan ini menunjukkan hasil negatif agar dia bisa pulang.
" Saya harap mendapat kepastian tanggal saya diperbolehkan pulang. Menjalani tes berulang-ulang membuat saya bingung dan kesal," kata Adele.
Mimpi buruk ini dimulai lima hari setelah Adele pulang ke Wuhan pada 20 Januari setelah menjalani liburan musim dingin. Saat itu dia menderita demam.
Setelah diperiksa, Adele dinyatakan positif Covid-19 pada 27 Januari dan menghabiskan satu bulan di rumah sakit untuk menjalani isolasi.
Saat yakin akan kembali menjalani kehidupan normal, Adele dites positif lagi 12 hari kemudian ketika masih dalam isolasi.
Dia pun terpaksa dikirim kembali ke rumah sakit dan menjalani isolasi lagi sampai 21 Maret.
“ Saya bahkan tidak diberitahu bahwa saya telah melakukan tes ulang sampai saya dikirim ke rumah sakit lagi dan dokter mengatakan saya dirawat di sana karena positif virus korona,” katanya.
Adele mengatakan awalnya kesal tentang hidupnya yang harus menjalani tes berulang-ulang dan hasilnya selalu positif.
Kehidupannya semakin memburuk ketika teman-teman dan masyarakat mulai mendiskriminasi orang-orang yang tertular penyakit Covid-19.
" Salah satu anggota keluarga sahabat saya mengatakan kepada teman saya, untuk menjaga jarak dari saya karena takut tertular virus, dan saya melihat berbagai laporan berita mengatakan bahkan warga Hubei yang sehat di provinsi lain menghadapi diskriminasi yang sama," kata Adele.
Di bawah kriteria pengujian terhadap orang tertular Covid-19 di Cina, para pasien seperti Adele harus diisolasi di rumah sakit yang ditunjuk sampai mereka memenuhi syarat untuk diperbolehkan pulang.
Syarat untuk diperbolehkan pulang termasuk suhu tubuh selama tiga hari harus normal, tidak ada masalah pernapasan, dan tidak ada peningkatan lesi di paru-paru secara signifikan. Lesi di paru-paru ini merupakan gejala unik dari penyakit Covid-19.
Selain itu, pasien juga harus melakukan tes yang hasilnya negatif secara berturut-turut yang dilakukan setidaknya dua hari sekali.
(Sumber: SCMP)
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang