(dailystar.co.uk)
Dream - Rusia sepertinya serius untuk menggelar perang nuklir dengan meluncurkan pesawat khusus bernama Doomsday Plane yang konon 'tak terkalahkan'.
Pesawat yang berfungsi sebagai pusat komando udara itu dilaporkan siap untuk dioperasikan bulan ini. Doomsday Plane atau Pesawat Kiamat akan memungkinkan Rusia mengontrol angkatan bersenjata dan pemerintahannya jika bencana global atau perang nuklir benar-benar terjadi.
Militer Rusia bahkan telah menyelesaikan uji coba pusat komando udara yang dimodifikasi dari pesawat super Ilyushin Il-80 itu. Dan pihak militer Rusia melontarkan sesumbar bahwa pusat komando bergerak itu tidak bisa dihancurkan.
Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan memerintahkan Doomsday Plane, agar siap dalam dua minggu sebagai bagian dari persiapan perang Negeri Beruang Merah menghadapi Turki - dan juga NATO. Termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Sebelumnya, ramalan Yahudi yang dibuat pada 200 tahun yang lalu oleh Elia ben Shlomo Zalman meramalkan, Rusia dan Turki akan terlibat perang besar yang diklaim akan menjadi akhir dunia.
Doomsday Plane memungkinkan pemimpin tertinggi militer Rusia untuk mengatur strategi perang dan memberi perintah kepada ketiga matra darat, laut, udara - termasuk meluncurkan rudal nuklir yang menakutkan.
AS adalah satu-satunya negara lain di dunia yang memiliki fasilitas setara dengan milik Rusia.
Aleksandr Komyakov, direktur umum tim peneliti di belakang proyek Doomsday Plane, mengatakan pesawat super itu 'tak terkalahkan'.
" Pusat komando yang dibangun di daratan akan mudah dihancurkan, sementara pusat komando udara merupakan target yang sulit untuk diserang karena bergerak terus menerus. Amerika juga punya pesawat sejenis ini," katanya.
Dia mengatakan tugas utama Doomsday Plane adalah 'membangun jaringan komunikasi komando dalam keadaan sangat tidak menguntungkan, seperti ketika infrastruktur di darat musnah atau hancur'.
Sementara itu, Putin, perlahan tapi pasti telah membelanjakan uang besar-besaran di bidang pertahanan untuk menggantikan peralatan perang usang peninggalan era Soviet dengan yang lebih modern.
Rusia bahkan sudah meluncurkan satelit militer sebagai bagian dari persiapan Perang Bintang atau Star Wars sesungguhnya menghadapi AS pada bulan lalu.
Tugas satelit militer itu adalah pengintaian dan sanggup mengarahkan kapal, pesawat, drone dan bom serta rudal ke target mereka.
(Ism, Sumber: dailystar.co.uk)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati