Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadiem Makarim (Foto: Liputan6.com)
Dream - Presiden Joko Widodo terus menekankan pentingnya pembangunan SDM unggul guna mewujudkan Indonesia Emas 2045. Peran dunia pendidikan sangat penting demi mewujudkan tujuan tersebut.
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka. Dalam program ini, Kemendikbud telah meningkatkan besaran bantuan biaya pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Menurut Mendikbud, Nadiem Makarim, KIP Kuliah Merdeka merupakan wujud komitmen Kemendikbud dalam memberikan akses pendidikan tinggi yang merata, berkualitas, dan berkesinambungan.
“ Ini jadi kebijakan yang akan mewujudkan bukan hanya keadilan sosial. Namun, mobilitas sosial yang lebih tinggi sehingga anak yang berprestasi tapi kurang mampu bisa mencapai mimpi setinggi-tingginya,” kata Nadiem dalam siaran pers tertulis, Senin 29 Maret 2021.
Tahun ini, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp2,5 triliun untuk KIP Kuliah. Kebijakan ini merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya yang berkisar Rp1,3 triliun.
“ Dengan demikian, kami berharap KIP Kuliah semakin memerdekakan calon mahasiswa untuk meraih mimpinya,” ungkap Nadiem.
Adapun perubahan skema ini berlaku bagi mahasiswa baru yang menerima KIP Kuliah di tahun ini. KIP Kuliah akan diberikan kepada 200.000 mahasiswa baru pada perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) di bawah naungan Kemdikbud. Biaya pendidikan yang diterima juga akan disesuaikan dengan prodi masing-masing.
Berbeda dari tahun sebelumnya, biaya hidup bagi penerima KIP Kuliah Tahun 2021 juga disesuaikan dengan indeks harga daerah. Indeks ini disesuaikan dengan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019.
“ Besaran biaya hidup yang diterima mahasiswa pemegang KIP Kuliah Merdeka ini dibagi ke dalam lima klaster daerah. Klaster pertama sebesar Rp 800.000, klaster kedua sebesar Rp 950.000, klaster ketiga sebesar Rp1,1 juta. Sedangkan untuk klaster keempat sebesar Rp1.250.000, dan klaster kelima sebesar Rp1,4 juta,” tutup Nadiem.
“ Untuk prodi berakreditasi A, mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka ini akan bisa mendapatkan maksimal Rp 12 juta. Kemudian, prodi berakreditasi B bisa mendapatkan maksimal Rp 4 juta. Dan prodi terakreditasi C bisa mendapatkan maksimal Rp 2,4 juta,” terang Mendikbud.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - PT. Paragon Technology and Innovation resmi luncurkan Paragon Educational Leadership Program, Kamis 21 Januari 2021.
Program yang dirancang sejak ditetapkannya kebijakan Kampus Merdeka pada awal 2020 tersebut merupakan inisiasi dibidang pendidikan PT. Paragon yang berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama perguruan tinggi.
Kolaborasi tersebut memiliki tujuan memberikan manfaat dalam memajukan pendidikan di Indonesia melalui inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“ Paragon percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk kemajuan bangsa yang merupakan tanggung jawab semua pihak. Melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, swasta, institusi pendidikan, masyarakat serta media, akselerasi kemajuan pendidikan Indonesia menjadi semakin progresif," ujar Salman Subakat, CEO Paragon Technology and Innovation pada konfrensi pers virtual.
" Oleh karena itu sebagai korporasi, Paragon ingin turut berkontribusi memajukan pendidikan melalui Paragon Educational Leadership Program; PARAGON-BERMAKNA,” jelasnya.
Melalui inisiasi PARAGON-BERMAKNA (Bersama Majukan Pendidikan Indonesia), perusahaan manufaktur kosmetik nasional terbesar di Indonesia ini memiliki delapan program yang akan diterapkan.
Program-program itu di antaranya adalah Paragon Internship Program, Paragon Innovation Fellowship, Paragon Master Class, Paragon Inspiring Lecturer, Paragon Joint Research, Novo Club, Paradesa Inspirasi (PARADISE), serta Paragon Scholarship.
Dijelaskan juga saat konferensi pers bahwa program-progam tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dan dosen agar dapat meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi serta dapat memperkuat ekosistem inovasi.
”Bersama-sama kita menciptakan hari esok. Jadi industri mau tidak mau membutuhkan perguruan tinggi dan perguruan tinggi sangat membutuhkan industri, dua duanya membutuhkan," jelas Prof. Ir. Nizam, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
Ia juga mengajak untuk setiap perguruan tinggi dapat menyiapkan sarjana yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dunia kerja dan mengharapkan dunia kerja juga mampu beradaptasi dengan masa depan yang berbasis inovasi, invensi dan kreativitas.
Di acara peluncuran PARAGON-BERMAKNA ini, turut hadir beberapa tokoh yang berkecimpung di dunia pendidikan seperti:
- Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si selaku Rektor Telkom University
- Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi selaku Rektor Institut Pertanian Bogor
- Akbar Adhi Utama, ST., MA., Ph.D selaku Direktur Sarjana Kewirausahaan SBM ITB
Kehadiran Akbar Adhi Utama, ST., MA., Ph.D di sini juga sebagai perwakilan dari Perguruan Tinggi yang memaparkan kesiapan dari masing-masing Perguruan Tinggi dalam menyambut kebijakan merdeka belajar-Kampus Merdeka serta kolaborasi yang akan dijalankan ARAGON-BERMAKNA.
(Laporan: Yuni Puspita Dewi)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur