Perbedaan Rukun Haji Dan Umrah (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream – Haji dan umroh adalah bagian dari ibadah yang dilakukan umat Islam dengan titik pusat pelaksanaan di Baitullah, Mekah dan Masjid Nabawi, Madinah. Meskipun berlangsung di lokasi yang sama, ibadah haji dan umroh tetaplah memiliki perbedaan. Baik itu perbedaan rukun haji dan umroh, hukumnya, hingga waktu pelaksanaannya.
Ibadah Haji adalah salah satu bagian dari rukum Islam yang wajib dilakukan setiap umat Islam. Kewajiban semakin melekat ketika seorang muslim dianggap sudah mampu baik secara finansial, kesehatan fisik maupun mental. Bisa dikatakan bahwa haji adalah ibadah yang cukup mahal.
Sahabat Dream harus mempersiapkan biaya haji yang besar untuk bisa sampai di tanah haram. Belum lagi harus mempersiapkan kondisi fisik yang benar-benar prima karena perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Itulah mengapa ibadah haji hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup. Di sisi lain, umroh adalah ibadah sunah yang bisa sahabat Dream laksanakan kapan saja.
Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang perbedaan rukun haji dan umroh, hukumnya, hingga waktu pelaksanaannya, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui merdeka.com dan islam.nu.or.id.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), haji adalah rukun Islam kelima (kewajiban ibadah) yang harus dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan berziarah ke Ka’bah pada bulan haji (Zulhijah) dan mengerjakan amalan haji, seperti ihram, tawaf, sa’i, dan wukuf di Padang Arafah.
Dikutip dari islam.nu.or.id, haji dari sisi bahasa adalah menyengaja atau bermaksud melakukan sesuatu. Sedangkan dari sisi istilah, haji adalah menyengaja menuju Ka’bah untuk melaksanakan ibadah tertentu.
Lalu, pengertian umroh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kunjungan (ziarah) ke tempat suci (sebagai bagian dari upacara naik haji, dilakukan setiba di Makkah) dengan cara berihram, tawaf, sa’i, dan bercukur, tanpa wukuf di Padang Arafah, yang pelaksanaannya dapat bersamaan dengan waktu haji atau di luar waktu haji.
Umroh secara bahasa adalah berziarah ke tempat ramai atau berpenghuni. Sedangkan secara istilah, umroh adalah menyengaja menuju Ka’bah untuk melaksanakan ibadah tertentu.
Haji dan umroh adalah dua ibadah yang memiliki kemiripan. Meski begitu, kedua ibadah ini tetapkan berbeda. Baik dari sisi rukunnya, hukumnya, hingga waktu pelaksanaannya. Oleh karena itu, sahabat Dream perlu untuk mengetahuinya. Sehingga bisa membedakan mana yang seharusnya dilakukan saat menjalankan ibadah haji dan umroh dan mana yang termasuk sunah.
Dengan begitu, ibadah haji dan umroh yang dijalankan bisa berjalan secara lancar dan sempurna. Berikut adalah perbedaan haji dan umroh yang perlu sahabat Dream ketahui:
Sebelum membahas tentang perbedaan rukun haji dan umroh, akan lebih baik jika sahabat Dream mengetahui terlebih dahulu tentang perbedaan hukum haji dan umroh.
Haji sendiri adalah ibadah yang diwajibkan bagi setiap umat Islam yang sudah memenuhi syarat wajib haji. Hal tersebut pun telah dijelaskan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam surat Ali-Imran ayat 97 berikut ini:
وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ
Artinya: “ Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah,” (QS. Ali-Imran: 97).
Melalui ayat di atas, maka hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib dan hal ini hukumnya sudah disekapati oleh semua madzhab serta semua kalangan, baik yang awam maupun yang khusus. Sedangkan orang yang mengingkari kewajiban dari haji adalah termasuk orang yang murtad, kecuali bagi orang yang benar-benar awam.
Kemudian hukum dari ibadah umroh masih diperselisihkan. Ada beberapa hadis dan ayat Al-quran yang menjadi landasan dari ibadah umroh ini. Seperti yang diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 196 yang memerintahkan agar menyempurnakan haji dan umroh.
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلهِ
Artinya: “ Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh untuk Allah.” (QS. Al-Baqarah: 196).
Selain itu, ada juga landasan ibadah umroh dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah ra berikut ini:
“ Dari ‘Aisyah radliyallahu ‘anh, beliau berkata wahai Rasulullah apakah wajib bagi para perempuan untuk berjihad? Rasulullah menjawab; Ya, yaitu jihad yang tanpa adanya peperangan yakni haji dan umroh,” (HR. Ibnu Majah dan al-Bihaqi dan selainnya dengan sanad-sanad yang shahih).
Setelah mengetahui perbedaan hukum haji dan umroh, selanjutnya adalah perbedaan rukun haji dan umroh. Rukun sendiri menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah haji maupun umroh. Bahkan jika ada rukun yang ditinggalkan, maka tidaklah bisa diganti dengan denda atau dam.
Berikut adalah rukun-rukun haji yang perlu sahabat Dream ketahui:
1. Niat ihram.
2. Wukuf di Arafah.
3. Sa’i.
4. Memotong rambut.
Sedangkan rukun-rukun umroh adalah sebagai berikut:
1. Niat ihram.
2. Sa’i.
3. Memotong rambut.
Setelah mengetahui perbedaan rukun haji dan umroh, berikutnya adalah waktu pelaksanaan haji dan umroh yang juga memiliki perbedaan. Haji sendiri memiliki waktu yang khusus. Di mana dimulai pada awal bulan Syawal hingga waktu subuh di hari raya Idul Adha (10 Zulhijah). Sedangkan waktu pelaksanaan umroh adalah bebas atau bisa dilakukan kapan saja.
Hal ini seperti dijelaskan oleh Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayah al-Zain berikut:
“ Dan waktu, waktu dalam haji adalah mulai dari permulaan bulan Syawal sampai fajar hari raya Idul adha (Yaumu al-nahr) dan umroh bisa dilakukan di sepanjang tahun.”
Berikut adalah beberapa tips haji dan umroh yang penting diperhatikan oleh setiap calon jemaah sebelum keberangkatan:
Sebelum berangkat, para jemaah hendaknya mempelajari dengan baik hal-hal tentang haji dan umroh. Mengingat bahwa ibadah ini selain jauh, juga memiliki rangkaian yang cukup panjang.
Pelajarilah apa saja aktivitas yang nanti akan dilakukan di tanah suci. Dengan begitu, ketika sudah berada di tanah suci bisa melaksanakan ibadah secara lancar sekaligus mendapatkan pengalaman ibadah yang sangat berharga.
Sebelum berangkat haji dan umroh, hendaknya setiap jemaah memantapkan hatinya dengan baik. Tak lupa juga untuk mempersiapkan fisik, karena ada beberapa aktivitas yang membutuhkan fisik dalam kondisi yang fit. Selain itu, usahakan untuk selalu mendekatkan hati dan jiwa kepada Allah SWT. Dengan begitu, insya Allah di tanah suci bisa menerima segala hal yang akan diberikan Allah SWT.
Sebagai calon jemaah haji maupun umroh, tanamkan di dalam diri bahwa ini adalah perjalanan ibadah dan bukan perjalanan wisata. Bersungguh-sungguhlah dalam menjalani setiap rangkaian ibadah dari awal hingga akhir. Lakukan apa yang menjadi kewajiban serta didukung dengan melakukan ibadah maupun amalan sunah yang dianjurkan.
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berbuat baik di mana saja dan kepada siapa saja. Apalagi di saat akan menunaikan ibadah haji maupun umroh. Lakukan kebaikan sebanyak mungkin dengan hati yang tulus dan ikhlas. Kebaikan yang dilakukan, insya Allah mampu menjadi penjaga diri sendiri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Advertisement
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
PSSI Putuskan Kontrak, Selamat Tinggal Patrick Kluivert!
BMKG Perkirakan Cuaca Panas Ekstrem Terjadi Sampai Awal November 2025
Sempat Down Kamis Pagi, Youtube Kembali Bisa Diakses
Kisah Evan Haydar dari Gresik, Dulu Buruh Pabrik Kini Jadi HR Tesla
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Punya Budget Cuma Sejuta? Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Cek Sebelum Beli Ponsel
Bunga Bangkai di Kebun Raya Ini Dicuri, Polisi Langsung Turun Tangan
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
Nuansa British Klasik Bertemu Sentuhan Modern di Koleksi Fall/Winter 2025 dari UNIQLO x JW ANDERSON
Merayakan Gaya Tanpa Batas di “Flannel Social Club” dari UNIQLO