Kaligrafi Rasulullah Muhammad SAW (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Usai memakamkan jenazah di pemakaman Baqi', Rasulullah Muhammad SAW merasakan kepalanya sakit. Peristiwa itu terjadi pada bulan Safar tahun 10 Hijriah.
Sakit kepala itu dinilai sebagai awal menurunnya kesehatan Rasulullah. Setelah terserang sakit kepala, Rasulullah sakit keras hingga wafat.
Dikutip dari NU Online, Sayyidah Aisyah lah yang pertama kali mengetahui Rasulullah sakit kepala. Awalnya, Aisyah mengeluh sakit kepala dan Rasulullah kemudian mengaku juga mengalami sakit kepala.
Kesehatan Rasulullah kemudian berangsur menurun. Kondisi itu turut dipengaruhi racun dalam daging domba panggang, hadiah dari Zainab binti Al Harits usai Perang Khaibar sekitar akhir tahun ke-6 Hijriyah.
Zainab binti Al Harits merupakan salah satu warga Yahudi Khaibar. Dia menyimpan dendam karena orang-orang terkasihnya banyak meninggal setelah Benteng Khaibar dihancurkan Rasulullah bersama umat Islam.
Pemicu Perang Khaibar sendiri adalah konsolidasi umat Yahudi yang hendak menyerang Madinah. Rasulullah bersama pasukan Muslim mendatangi Benteng Khaibar dan meminta penduduk yang mayoritas pemeluk Yahudi menyerah, namun tidak diindahkan sehingga memicu peperangan.

Zainab tidak terima dengan kekalahan kaumnya dan mencari cara untuk membunuh Rasulullah. Dia berpura-pura memberikan hadiah makanan kegemaran Rasulullah yaitu daging domba panggang.
Rasulullah dan para sahabat menyantap daging domba itu. Ketika hendak memakan bagian paha depan, tepatnya setelah melihat kaki domba, barulah Rasulullah menyadari makanan itu mengandung racun.
Riwayat lain menyebutkan Rasululullah diberitahu tulang yang dipegangnya bahkan daging domba itu beracun. Itu terjadi setelah mendapat wahyu dari Allah.
Setelah peristiwa sakit kepala usai pemakaman di Baqi', kesehatan Rasulullah terus menurun. Sakit yang diderita Rasulullah cukup parah, sampai-sampai keluarga dan para sahabat khawatir dan sedih.

Meski begitu, Rasulullah tetap menjadi imam sholat lima waktu. Di hari-hari terakhir sebelum wafat, seperti tertulis dalam kitab Sirah Nabi karya Syeikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, Rasulullah hendak menuju masjid untuk mengimami sholat.
Karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan, Rasulullah pingsan. Setelah siuman, Rasulullah ingin ke masjid lagi namun lagi-lagi pingsan sampai tiga kali.
Akhirnya, Rasulullah meminta Abu Bakar Ash Shiddiq untuk menggantikannya menjadi imam sholat. Sejak saat itu, Abu Bakar menjadi imam sholat sebanyak 17 kali selama Rasulullah hidup.
Jelang meninggal, kesehatan Rasulullah sempat membaik. Rasulullah kemudian menuju masjid untuk sholat Subuh dengan dibopong oleh Ali bin Abi Thalib dan Al Fadhl bin Abbas.
Para sahabat gembira mendapati Rasulullah kembali sholat di masjid. Melihat Rasulullah tiba, Abu Bakar mengambil posisi mundur, bergabung dengan shaf makmum dan mempersilakan Rasulullah menjadi imam.
Tetapi, Rasulullah meletakkan tangannya di pundak Abu Bakar. Rasulullah pun meminta Abu Bakar tetap menjadi imam sholat sementara Rasulullah menjadi makmum.
Usai sholat Subuh itu, Rasulullah menyampaikan pesan kepada para sahabat.
" Api terus berkobar dan godaan datang seperti potongan-potongan malam yang gelap. Aku tidak menghalalkan kecuali yang dihalalkan oleh Alquran dan aku tidak akan mengharamkan kecuali yang diharamkan oleh Alquran. Sepeninggalku, kalian akan banyak berselisih. Apa saja yang sesuai dengan Alquran itu berasal dariku, apa saja yang tidak sesuai dengan Alquran itu bukan dariku," demikian pesan Rasulullah.
Sholat Subuh berjemaah itu terjadi pada Sabtu atau Minggu di masa-masa akhir kehidupan Rasulullah. Ternyata, momen itu menjadi sholat Subuh terakhir Rasulullah.
Pada Senin Subuh selanjutnya, Rasulullah menyingkap tabir penutup biliknya dan mendapati Abu Bakar akan memimpin sholat jemaah. Rasulullah juga sempat memperhatikan para jemaah, lalu tersenyum.
Abu Bakar yang mengetahui hal itu hendak mundur karena mengira Rasulullah akan mengimami sholatnya bersama para sahabat lainnya. Tetapi, Rasulullah memberikan isyarat agar Abu Bakar menyempurnakan sholatnya.
Rasulullah lalu kembali ke bilik. Setelah itu, Rasulullah tidak lagi punya kesempatan sholat berjemaah karena sudah pergi menghadap Allah SWT untuk selamanya.
(ism, Sumber: NU Online)
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Dulu Cupu Sekarang Suhu, Kiky Saputri Tantang Menteri Tanding Padel

Riset: Si Paling AI, Orang Indonesia Ngebet Liburan Mancanegara pada Tahun 2026


Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Membedah Desa Wisata Pemuteran Bali, Destinasi Tenang yang Cocok Buat Liburan Keluarga Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun