Tim SAR Evakuasi Mahasiswa Di Gua Lele (Foto: Merdeka.com)
Dream - Enam anggota Mahasiswa Pencinta Alam (mapala) Universitas Karawang (Unsika), dilaporkan terjebak di dalam Gua Lele, Kampung Tanah Beureum RT 03/02, Desa Taman Sari, Kecamatan Pangkalan, Karawang. Tiga dari enam orang anggota Mapala yang sedang melaksanakan pendidikan lanjutan itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Ketiga orang yang dilaporkan tewas karena kehabisan oksigen adalah Erisa Rifan Putri, Alief Rindu Alafah, dan Ainan Fatimatuzahro.
Kapolsek Pangkalan, AKP Eka Asmayani mengatakan, tiga korban meninggal sebelumnya sempat pingsan.
Eka melaporkan peristiwa anggota tim mapala yang terjebak di dalam Gua Lele pada Minggu, 22 Desember 2019, pukul 19.00 WIB.
" Laporan dari rekan tim mapala Unsika Karawang, rekannya terjebak dalam Gua Lele," kata Eka, diakses dari Liputan6.com, Senin, 23 Desember 2019.
Dia mengatakan, tiga anggota tim mapala lain dalam keadaan sadar dan selamat. Tiga anggota tim mapala lain yang selamat menunggu bantuan.
Eka mengatakan, tim penyelamat Mapala sempat datang memberi pertolongan dengan turun ke dalam Gua Lele. Tim penyelamat membawa tabung oksigen, namun belum dapat menyelamatkan tim mapala Unsika Karawang karena kurangnya alat yang memadai.
Dilaporkan merdeka.com, Tim SAR gabungan perlu enam jam untuk proses evakuasi. Tim SAR mendapat kesulitan karena medan dan jarak dari mulut gua ke posisi korban teramat jauh.
" Tiga orang yang sebelumnya pingsan akhirnya meninggal dunia diduga kehabisan oksigen," kata Kepala BPBD Karawang Asep Wahyu.
Sebelumnya, 15 mahasiswa dan mahasiswi Unsika melaksanakan giat pengembaraan Gua Lele, Minggu, 22 Desember 2019 sekitar pukul 14.00 WIB.
Tujuh orang turun bergantian ke dalam gua dengan teknik mountaineering menggunakan tali, dikarenakan cuaca hujan deras sehingga air hujan masuk ke dalam gua. Tiga orang yang sudah sampai ke dalam gua akhirnya terjebak.
Dream – Sepasang calon pengantin mencari koki yang bisa menyediakan hidangan spesial di hari penikahan. Saking spesialnya, pasangan ini bersedia membayar 5 ribu poundsterling atau sekitar Rp85 sebagai imbalannya.
Meski dibayar sampai Rp85 juta, yang jadi masalah adalah permintaan menu hidangan yang dipersiapkan pasangan calon pengantin ini.
Dikutip dari Mirror, Senin 5 Agustus 2019, pasangan ini telah menyiapkan 20 kilogram daging untuk disajikan menu sarapan. Rencananya, daging-daging ini ditujukan bagi 30 tamu.
Pasangan ini diketahui sebagai pecinta lingkungan. Tentunya mereka ingin hidangan daging yang disajikan juga “ ramah lingkungan”.
Daging yang diminta pasangan ini ternyata harus berasal dari hewan yang mati di jalan, entah tertabrak atau tidak. Bukan daging dari hewan yang disembelih.
Agar tamu undangan tak curiga, mereka meminta pihak katering untuk mendandani hidangan tersebut.
“ Lingkungan sangat penting bagi kami seperti kami menetap dan mulai berkeluarga,” tulis pasangan itu di Bark.com.
Pasangan ini juga ingin berhemat saat menggelar pernikahan meskipun mereka berasal dari keluarga mampu.
“ Meskipun uang tak jadi masalah, pernikahan adalah sesuatu yang berat dan ada begitu banyak pemborosan. Kami tidak ingin terlibat dalam hal itu,” kata dia.
Pasangan tersebut mencari koki yang memiliki visi terhadap lingkungan sama dengannya. Dikatakan bahwa koki yang dicari adalah yang bisa memasak tupai hutan, burung, kelinci, ayam hutan, dan rusa.
Daging-daging yang dipersiapkan adalah daging segar dan telah dibekukan.
“ Seratus persen daging segar dan aman,” kata pasangan ini.
(Sah, Sumber: Mirror.co.uk)
Dream – Umumnya pemilik mobil mewah akan menjaga kendaraannya selalu terlihat mengkilap. Ada noda sedikitpun, mereka akan langsung mengelap bahkan membawanya ke tempat cuci mobil.
Namun tidak bagi pria kaya yang satu ini. Dia memiliki sebuah mobil mewah Audi Q5 yang dijuat seharga Rp1 miliar.
Mengikutip laman Otosia, Sabtu 27 Juli 2019, pria kaya ini menggunakan
SUV buatan Jerman itu untuk membajak sawah. Sok pasti dia ingin pamer dengan membawa Audi Q5 berputar-putar di lahan persawahan tersebut.
Tentu saja alat bajak ini mempersulit Audi Q5 di tempat yang penuh lumpur. Apalagi, ditambah mobil ini harus menarik alat bajak.
Tentu saja, dalam aksi yang terekam kamera video itu, ban Audi bisa membuat air berlumpur muncrat ke mana-mana. Menariknya adalah, Audi Q5 itu tak terjebak di dalam lumpur.
Tapi aksi seperti ini tak memungkinkan untuk dilakukan setiap hari. Ada kemungkinan kendaraan terkunci secara hidrostatik, sehingga merusak beberapa komponen dan membutuhkan biaya perbaikan yang mahal.
Sekadar informasi, alat bajak ini memang didesain untuk traktor. Kendaraan ini memiliki torsi yang berkonsentrasi pada tarikan low end. Ini membuat kendaraan bisa bergerak dalam kondisi tersulit sekalipun.
Dream – Lemang biasanya disajikan saat Hari Raya Idul Fitri. Makanan ini sering disajikan dengan rendang daging di Malaysia.
Walaupun terkenal sebagai hidangan Lebaran, makanan ini juga bisa dijumpai sehari-hari.
Dikutip dari World of Buzz, Rabu 1 Mei 2019, ada salah satu lemang terkenal di Malaysia. Namanya Lemang To’Ki. Kedai ini terletak di Bentong, Pahang, Malaysia.
Saking laris-manisnya, pembeli pun tumpah ruah. Ya, makanan ini digemari karena nikmat, lembut, dan lengket.
Pembelinya pun ada yang datang sambil mengendarai mobil. Ada juga yang naik helikopter demi bisa menghindari macet.
Sebuah video dibagian di Twitter. Video ini menampilkan “ horang kayah” membeli lemang. Sebuah helikopter terlihat melayang setelah penumpangnya membeli beberapa lemang.
Orang-orang yang menerbangkan helikopter itu sudah tentu pilot yang baik. Mereka bisa mendaratkan kendaraannya dengan mudah di antara pohon palem.
“ Cara orang kaya membeli Lemang To’Ki,” tulis caption di unggahan itu.
Advertisement
Punya Brand Sendiri, Ini Alasan Luna Maya dan Tasya Farasya Mau Jadi Muse Skincare Lokal
Cerita Penjaga Cilik: Pesta Klub Dongeng 2025 Hadirkan Ruang Aman dan Ceria untuk Anak Indonesia
Kondisi Memprihatinkan SD di Papua Barat Daya, Tak Miliki Toilet
Update Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk: 104 Santri Selamat, 65 Meninggal Dunia