Barang Sitaan Jemaah Haji Indonesia. Dok Denny/MCH
Dream - Meski kerap diingatkan, temuan obat kuat secara berlebihan masih ditemukan di sejumlah koper milik jemaah haji.
Petugas Bea dan Cukai, Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, Madinah, menyita barang jemaah haji diantaranya, jamu kuat pria, jamu rapet wangi wanita, dan rokok dalam jumlah berlebihan.
Barang-barang tersebut berasal dari calon jemaah haji asal kloter Surabaya 12.
" Kalau bawa dua atau tiga strip jumlahnya tidak masalah tapi kalau kemudian lebih dari 50 itu kan jadi pertanyaan. Ini jemaah mau ibadah atau mau jualan," kata Kepala Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari, kepada Liputan6.com, Jumat, 12 Juli 2019.
Beberapa obat yang ditemukan diantaranya, jamu vitalitas pria merek King Cobra sebanyak 633 bungkus, jamu Rapet Wangi enam dus, rokok 656 bungkus, Hemaviton 129 saset, Super Tetra 20 saset, dan suplemen lain misal Extra Joss dan jamu kapsul.
Akhmad mengatakan, barang-barang itu sebetulnya boleh dibawa jemaah haji. Tapi, meminta jumlahnya yang dibawa tak berlebihan.
" Ada barang-barang yang memang betul-betul tidak boleh masuk sama sekali. Itu seperti barang atau obat-obatan yang tidak jelas komposisinya. Biasanya kan obat-obat tradisional yang kemasannya juga tidak permanen karena rentang menimbulkan permasalahan," ucap dia.
Akhmad mengatakan, usai barang sitaan petugas bea cukai bandara itu dipilah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Sumber: Liputan6.com/Nurmayanti
Dream - Sekitar 25 ribu jemaah haji di Mina akan menggunakan kartu canggih berteknologi tinggi. Program percobaan ini telah diluncurkan Kementerian Haji dan Umroh, Arab Saudi.
Kartu canggih itu akan mengirim informasi personal jemaah haji, berupa status kesehatan, detail perjalanan haji, dan tempat tinggalnya.
Dilaporkan Arab News, kartu itu juga akan dilengkapi pemindai lokasi. Fungsinya, untuk memantau perjalanan ibadah jemaah haji, yang dikontrol dari ruangan di Mina.
" Ini merupakan tahap eksperimental dari inisiatif haji cerdas yang sedang kami kerjakan, dan kami akan mempelajari sejauh mana teknologi ini menguntungkan jemaah haji," kata Kepala Perancana dan Strategi, di Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Amr Al-Maddah, Kamis, 11 Juli 2019.
Amr mengatakan, uji coba ini untuk mengantisipasi banyaknya jemaah di masa mendatang. Selain kartu canggih, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga mengeluarkan 200.000 kartu identitas jemaah haji yang punya fitur serupa.
Kartu ini dapat dipindai. Sehingga, memungkinkan penyedia layanan haji mengidentifikasi jemaah haji, riwayat kesehatan mereka dan menetapkan bantuan apa yang dibutuhkan.
Amr, mengatakan, kartu-kartu tersebut akan dilengkapi dengan aplikasi Smart Haji ID.
" Kartu ini akan menawarkan fitur yang sama dengan kartu ID pintar, termasuk lokasi pelacakan, mengidentifikasi tempat ramai di peta, dan jadwal transportasi," kata dia.
Amr menyebut, kartu pintar dan aplikasi seluler itu memungkinkan Kementerian Arab Saudi mensimulasi dan memprediksi perilaku jemaah haji.
" Teknologi baru ini akan membantu kami mengumpulkan data melalui kartu, kamera, dan sensor yang disebar di sekitar lokasi ziarah," ucap dia. (Ism)
Remaja yang menempuh pendidikan di Pesantren Gontor, Jawa Timur, itu pandai berbahasa Arab. Dia sangat bersyukur dapat berhaji bersama orang tuanya.
" Alhamdulillah bahagia (pergi haji). Untuk ibadah ini, saya izin sekolah selama dua bulan," kata dia.
Singgit ingin keberangkatannya ke Tanah Suci dapat menjadi contoh anak-anak muda Indonesia. " Jadilah orang yang selalu mencari rida Allah, membahagiakan orang tua, bisa meluruskan umat," kata dia.
Ibunda Singgit, Suhartini, sudah tiga kali naik haji. Dia menyebut, kemampuannya memberangkatkan Singgit ke Tanah Suci karena pertolongan Allah SWT.
Suhartini berharap sang putera dapat beribadah dengan baik. " Saya berdoa buat Singgit semoga jadi anak yang soleh, punya ilmu, sukses, dan diridai Allah," kata Suhartini.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib