Pilot Asyik Ngobrol Dengan Pengontrol Lalu Lintas Udara, Tak Sadar Pesawat Jatuh. (Foto: Airline Ratings/Cuplikan Video YouTube)
Dream - Masih ingat dengan jatuhnya pesawat Airbus A320 di atas permukiman warga di Karachi, Pakistan, pada bulan Mei lalu? Usai melakukan penyelidikan, otoritas transportasi negara itu menemukan penyebab kecelakaan yang cukup mengejutkan sekaligus membuat geram.
Kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) yang menewaskan 97 orang itu disebabkan oleh kesalahan manusia yang dilakukan oleh sang pilot.
Menurut laporan, selama pesawat melakukan prosedur pendaratan, pilot malah asyik ngobrol soal pandemi Covid-19 dengan salah satu pengontrol lalu lintas udara.
" Pilot dan pengontrol lalu lintas udara tidak mengikuti prosedur (penerbangan) standar," kata Menteri Penerbangan Ghulam Sarwar Khan di hadapan anggota parlemen Pakistan.
Pada 22 Mei lalu, pesawat PIA jatuh di permukiman warga dan terbakar. Kecelaan terjadi setelah pilot pesawat yang mengangkut 107 orang berusaha mendarat tetapi mengalami kegagalan mesin.
Dalam kecelakaan maut itu, dua orang selamat sementara sisanya meninggal dunia. Termasuk supermodel asal Pakistan Zara Abid.
Ghulam menambahkan pilot membahas pandemi Covid-19 dengan pengontrol lalu lintas udara ketika mereka mencoba mendaratkan Airbus A320. Sebelumnya pilot telah menyalakan fungsi autopilot pesawat itu.
" Sayangnya, pilot terlalu percaya diri. Akibatnya pesawat terbang di ketinggian lebih dari dua kali lipat dari seharusnya ketika mendekati landasan," jelas Ghulam.
Ghulam menyatakan bahwa pesawat A320 dalam kondisi 100 persen fit untuk penerbangan, tidak ada masalah teknis.
Prosedur operasi penerbangan standar kemudian diabaikan oleh pilot dan pengontrol lalu lintas udara. Sehingga pendaratan darurat mengalami kegagalan yang menyebabkan mesin pesawat rusak parah.
Pesawat kemudian jatuh di area permukiman di dekat Bandara Internasional Jinnah dekat Karachi saat pilot mencoba pendaratan kedua.
Dalam melakukan investigasi, Pakistan melibatkan pejabat dari pemerintah dan industri penerbangan Prancis. Mereka menganalisis data dan rekaman suara pilot.
Kecelakaan pesawat paling mematikan dalam 8 tahun terakhir itu terjadi setelah Pakistan mengizinkan kembali penerbangan komersial domestik yang sebelumnya dibekukan selama dua bulan akibat pandemi Covid-19.
Kebanyakan penumpang dalam penerbangan itu sedang dalam perjalanan untuk menghabiskan liburan Idul Fitri bersama keluarga mereka di kampung halaman.
PIA, salah satu maskapai terkemuka dunia hingga tahun 1970-an, reputasinya semakin menurun karena seringnya pembatalan, keterlambatan dan masalah keuangan.
Maskapai pelat merah ini terlibat dalam berbagai kontroversi selama bertahun-tahun, termasuk kasus pilot yang dipenjara karena mabuk di Inggris pada tahun 2013.
Sumber: SCMP
Dream - Kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines (PIA) mengejutkan masyarakat penerbangan dunia. Di tengah pandemik Corona, sebuah pesawat Airbus A320 jatuh di pemukiman warga dan terbakar.
Hal ini terjadi setelah pilot pesawat yang mengangkut 107 orang berusaha mendarat di Bandara Karachi dan mengalami kegagalan mesin.
Masyarakat dunia semakin terkejut karena sebuah video detik-detik pesawat jatuh terekam kamera CCTV. Video kecelakaan nahas itu telah menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang terlihat di atas gedung itu terlihat pesawat Airbus A380 terbang saat rendah di antara bangunan padat penduduk itu. Pesawat terus menukik turun dengan posisi hidup pesawat terangkat.
Hanya dalam hitungan detik, pesawat itu hilang dari layar CCTV. Dengan jeda 1-2 detik, layar terlihat hanya merekam gambar langit di kota tersebut.
Namun mendadak muncul sebuah asap tebal dan bola api diduga dari tempat pesawat PIA tersebut jatuh. Api tersebut terus membumbung tinggi dengan warna yang sangat hitam.
Dilansir dari Mirror.co.uk, dua orang penumpang dilaporkan selamat dari kecelakaan tersebut. Tim penyidik juga melaporkan telah menemukan kotak hitam yang akan mengungkap kecelakaan nahas tersebut.
Namun, hingga saat ini penyidik masih berusaha mencari korban di antara puing pesawat maupun bangunan yang terdampak. Belum diketahui apabila ada korban yang berasal dari bangunan tersebut.
Penduduk lokal pun membantu dan berusaha menemukan anak mereka di tengah lokasi kecelakaan tersebut.
(Sumber: Mirror.co.uk)
View this post on Instagram
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk