Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan keras terhadap munculnya kasus penyebaran vaksin palsu yang berlangsung selama 13 tahun. Presiden bahkan mendesak agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
Jokowi juga sudah memerintahkan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan juga Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk sangat serius mengusut dan menelusuri masalah peredaran vaksin palsu.
“ Ini sebuah kejahatan luar biasa. Kalau kita lihat generasi-generasi yang ada di sini, anak-anak, ini kalau tidak divaksin, itu jangka panjangnya akan sangat buruk bagi sumber daya manusia kita,” kata Presiden Jokowi mengutip laman Setkab, Rabu, 29 Juni 2016.
Menurut Presiden, masyarakat selama ini hanya tahu jika putra-putrinya telah menerima vaksi. Tapi orang tua tak tahu apakah vaksin yang dipakai asli atau tidak.
“ Artinya belum. Akan seperti apa-apa anak kita nantinya? Ini sangat berbahaya sekali. Kejahatan luar biasa sekali,” ujarnya.
Meski belum ada laporan secara detil kepada dirinya, terkait beredarnya di mana, di provinsi mana, di kota yang mana vaksin palsu ini, Presiden Jokowi sudah memerintahkan untuk ditelusuri secara detil.
“ Saya harapkan ini nanti juga hukumannya betul-betul, (supaya) jangan terulang lagi, berikan hukum yang seberat-beratnya, baik pada yang memproduksi, baik pada yang mengedarkan, dan memasarkan, semuanya,” tegas Presiden Jokowi.
Lebih jauh, Presiden memerintahkan agar kasus ini dibongkar dengan menelusuri, menangkap pelaku ataupun oknum di pemerintahan, baik yang memproduksi, baik yang memasarkan, baik yang mengedarkan.
“ Jangan dianggap remeh masalah ini,” tegas Presiden.
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal