Duda Asal Cilacap Gabut Masukkan Cincin ke Alat Vital Malah Tersangkut, Rumah Sakit Menyerah Terpaksa Panggil Petugas Damkar

Cerita kocak, tapi bikin kasihan, ini bermula ketika pria 30 tahun itu mandi dan menemukan sebuah cincin.

Entah apa yang ada di pikirannya, duda beranak satu ini iseng memasang cincin tersebut pada alat vitalnya.

Awalnya semua berjalan lancar dan tidak terjadi apa pun. Namun ketika akan mencabutnya, cincin itu malah tersangkut.

Berbagai usaha dilakukan RAS untuk melepaskan cincin tersebut sendiri. Tapi semua usahanya gagal hingga alat kelaminnya bengkak.

Karena tidak bisa melepas sendiri, RAS sempat dibawa ke RSUD Majenang oleh keluarganya.

Tetapi pihak rumah sakit tidak sanggup menanganinya. Mereka menyarankan untuk pergi ke rumah sakit lain yang lebih lengkap.

Tidak tega melihat korban terus mengerang kesakitan, keluarga akhirnya melapor ke posko Damkar Majenang, pada Selasa 28 Juni 2022.

Petugas damkar Posko Majenang, Slamet Riyanto, menceritakan kronologi penyelamatan setelah mendapat laporan adik korban.

Kata Slamet, saat mendapat laporan, RAS sudah dalam kondisi tidak bisa berjalan karena kemaluannya bengkak dan lecet.

Petugas Damkar terpaksa mengalah, dengan mendatangi rumah korban yang lokasinya cukup terpencil.

Proses pelepasan cincin itu sendiri berlangsung sekitar satu jam. Untuk memotong cincin, petugas damkar awalnya menggunakan gerinda manual.

Namun ternyata gerinda manual tak bisa mengikis cincin yang melingkar di alat vital korban. Masalahnya, selain terbuat dari stainless steel, cincin tersebut berlapis dua.

Selain itu, sejumlah kendala dihadapi petugas saat mencoba melepaskan cincin dari alat kelamin korban. Tiap kali cincin digerinda, korban merasa kesakitan.

Apalagi, posisi cincin berdiameter 2 sentimeter itu berada di pangkal alat vital hingga menyulitkan petugas damkar untuk memotongnya.

" Kondisinya alat kelamin keadaan lecet, bengkak karena sudah empat hari cincin itu bersarang pangkal alat vital.

" Diduga itu darah yang mengalir terhambat hingga korban susah untuk jalan," kata Slamet.

Karena gerinda manual tak mempan menembus batang cincin, petugas damkar akhirnya memakai gerinda elektrik. Proses pelepasan cincin itu berlangsung dramatis.

" Kita gerinda pelan-pelan, lambat laun balutan cincin lepas. Jadi ketika korban merasa sakit mungkin kepanasan kita berhenti dulu berkali-kali. Alhamdulillah sejam kita bisa atasi," kata Slamet.

Setelah cincin terlepas dari alat vital korban, petugas damkar menyarankan korban untuk meminum obat yang diberi pihak RSUD Wanareja.

" Kami minta korban minum obat pereda nyeri yang diberikan dokter rumah sakit," pungkasnya.

Sumber: Merdeka