Rugi Miliaran Rupiah, Bapak Penjual Siomay Pink Kembali ke Jalan

Reporter : Idho Rahaldi
Selasa, 30 Juli 2019 19:01
Rugi Miliaran Rupiah, Bapak Penjual Siomay Pink Kembali ke Jalan
Sudah pernah mencobanya?

Dream - Masih ingat dengan bapak penjualan siomay berpenampilan nyentrik? Pada tahun 2010 lalu, namanya sempat viral. Selain penampilan sepeda  dan pakaiannya yang berwarna pink, kisah hidup pria ini juga membuat terenyuh.

Bapak penjual siomay ini bernama Sriyono. Pria kelahiran Klaten, 21 Juli 1954 ini sempat sukses dengan usaha siomay pinknya yang berkembang pesat.

Seperti roda kehidupan, cerita hidup Sriyono juga turut berputar. Usaha siomay pink pria yang biasa disapa Pak Yono tengah dilanda kerugian. Disebutkan Pak Yono merugi sampai miliaran rupiah.

Mengutip akun instagram Valentino Simanjuntak, @radotvalent, pak Yono telah kembali ke jalanan. Menjajakan siomay di pinggir jalan di kawasan Graha Raya Bintaro.

Komentator sepak bola Indonesia itu sempat merekam aktivitas dagang Sriyono. Valen juga sempat mewawancarainya.

1 dari 5 halaman

Pernah Booming

Sriyono mengaku usaha siomay pink mengalami kebangkrutan dan rugi miliaran rupiah. Ia pun terpaksa turun kembali ke jalan untuk menjajakan dagangannya.

" Ini Siomay Pink yang dulu (red: terkenal) pak?" tanya Valentino Simanjutak.

" Iya saya pelakunya," jelas Sriyono.

" Saya beli bukunya loh pak," ucap Valentino Simanjutak.

" Ohya terima kasih," aku Sriyono.

" Bapak sepedaan lagi?" tanya Valentino Simanjutak.

Mendapat pertanyaan tersebut, Pak Yono menceritakan jika usahanya mengalami kegagalan. Salah satunya dipicu kesalahan pengelolaan yang selama ini dijalankan bisnisnya.

" Usaha saya miss manajemen karena saya enggak punya istri makanya jadi saya merintis kembali," jelas Sriyono.

2 dari 5 halaman

Tetap Enjoy

Sriyono mengungkapkan, meski telah rugi dan harus berjualan di pinggir jalan, ia tetap menjalaninya dengan menikmatinya.

" Saya mah enjoy dan pasti ada hikmahnya kok," imbuh Sriyono.

 

3 dari 5 halaman

Ingin Bangkit Kembali

Sriyono menceritakan pernah memiliki 40 orang pegawai saat bisnis siomay pink mengalami masa booming. Dia juga memiliki beberapa gerai dan toko yang memasarkan produk kulinernya tersebut.

Namun sebuah berubah saat bisnis kulinernya diterpa badai.  Pak Yono mengalami kerugian sampai miliar rupiah. 

Gagal di bisnis awal tak membuat Pak Yono patah arang. Siomay pink juga akan menggunakan strategi baru dalam memasarkan produknya.

Dalam waktu dekat, Pak Yono berencana kembali membuka ruko di kawasan Swadaya , Jakarta Selatan. Ruko ini akan mulai aktif per 1 Agustus mendatang.

" Nanti ada tokonya lagi dan saya akan manfaatin media sosial," jelas Sriyono.

4 dari 5 halaman

Fakta Mengharukan Tukang Siomay Jualan Sambil Gendong Anak

Dream - Malam hari tiba. Jaya masih mendorong gerobak siomaynya berkeliling. Warga menjulukinya Siomay Busreng.

Di punggungnya, seorang kanak-kanak meringkuk. Kain batik menjaga tubuhnya tak jatuh, kalau-kalau tertidur.

Kisah Jaya muncul di media sosial melalui Twitter @motikatrok pada 29 November 2018. Warganet kemudian memunculkan informasi tambahan mengenai sosok Jaya.

Akun Twitter, @emakokem, membuat serangkaian informasi mengenai sosok Jaya. Akun tersebut menjelaskan mengapa Jaya menggendong sang putri, Adinda Wulan.

" Istri beliau 4 bulan yang lalu meninggal dunia. Si anak terpaksa dibawa saat berjualan siomay," tulis akun tersebut.

Jaya disebut tak memiliki rumah. Untuk sehari-harinya, dia tinggal di rumah bos siomay Jalan P. Senopati, Tanjung Mulyo, Lampung Selatan.

5 dari 5 halaman

Ingin Punya Gerobak Sendiri

Fakta yang membuat warganet semakin terhenyak yaitu, Jaya memiliki kelainan pada salah satu matanya. " Satu mata beliau rabun," ujar akun tersebut.

Saat diwawancarai pesulap Deddy Corbuzier di acara Hitam Putih Trans 7, Jaya mengatakan mengambil jalan itu sebagai tanggung jawab ke anaknya.

" Saya sebagai bapak harus tanggung jawab ke anak. Udah nggak ada lagi ibunya," ucap Jaya dalam tayangan itu.

Jaya sempat ingin menitipkan anaknya ke neneknya. Tapi, niat itu diurungkan lantaran sang nenek juga sedang sakit.

Demi menghidupi keluarganya, Jaya akan berjualan siomay keliling sejak pukul 08.00 hingga 17.00. Harapannya, dia bisa memiliki warung sendiri.

" Pengen jualan sendiri pakai gerobak sendiri biar anak bisa duduk," kata Jaya.

Beri Komentar