Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Purba Ini Kembali Ditemukan di Pulau Jawa

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 12 Desember 2023 17:36
Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Purba Ini Kembali Ditemukan di Pulau Jawa
Ikan tersebut pernah dinyatakan punah di Jawa pada 2020 oleh lembaga The International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist.

1 dari 10 halaman

Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Purba Ini Kembali Ditemukan di Pulau Jawa

image" /> © Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Purba Ini Kembali Ditemukan di Pulau Jawa Shutterstock

2 dari 10 halaman

Dream - Peneliti kembali menemukan ikan belida Chitala lopis di Jawa, Indonesia. Ikan tersebut sempat dinyatakan punah di Jawa pada 2020 oleh lembaga The International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist.

Penemuan kembali spesies belida itu merupakan hasil kolaborasi riset antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Food and Agriculture Organization, Yayasan Selaras Hijau Indonesia, Universitas Jambi, Charles Sturt University dari Australia, Museum Vienna dari Austria dan Universite Montpellier dari Prancis.

3 dari 10 halaman

© Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Purba Ini Kembali Ditemukan di Pulau Jawa Shutterstock

Tim ilmuwan menemukan Chitala lopis dari hasil koleksi yang dikumpulkan pada 34 lokasi di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, sejak November 2015 hingga September 2023.

4 dari 10 halaman

Penemuannya melalui perbandingan data hasil sekuensing Deoxyribonucleic Acid (DNA) barcoding dengan data genetik global Barcode of Life Data (BOLD) dan karakterisasi morfologi yang dibandingkan dengan koleksi spesies Chitala lopis yang tersimpan di Natural History Museum, London, Inggris.

Setelah memastikan spesies tersebut adalah belida Chitala lopis, peneliti mengesahkan penemuannya dalam makalah ilmiah bereputasi tinggi (Q1) di Jerman, yakni Journal of Endangered Species Research Volume 52 yang dirilis pada November 2023.

5 dari 10 halaman

Peneliti dan Kepala Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat BRIN, Arif Wibowo, mengatakan Chitala lopis termasuk famili Notopteridae dan ordo Osteoglossiformes.

Ilmuwan yang terlibat dalam riset itu menyebutkan Chitala lopis merupakan ikan purba yang memiliki bentuk sirip seperti kipas.

6 dari 10 halaman

"Jika ditinjau secara intraspesifik, jarak genetik C. lopis, C. hypselonotus dan C. borneensis sangat rendah, sehingga pembeda gen mitochondrial antar-spesies tidak identik,"

" /> © Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Purba Ini Kembali Ditemukan di Pulau Jawa Shutterstock

ungkap Arif dikutip dari BRIN, Selasa 12 Desember 2023.

7 dari 10 halaman

Karakter morfologi Chitala lopis memiliki tinggi tubuh posterior dan panjang pre-dorsal lebih dominan dibandingkan dengan Chitala bornensis. Evolusi Chitala lopis diperkirakan terjadi sejak 1.200 tahun yang lalu.

Penemuan Chitala lopis tidak hanya membantah informasi kepunahannya, tetapi juga menjawab persoalan taksonomi ikan belida di Indonesia.

8 dari 10 halaman

© Sempat Dinyatakan Punah, Ikan Purba Ini Kembali Ditemukan di Pulau Jawa BRIN

Mayoritas ikan belida di Indonesia, kata peneliti, termasuk dalam spesies Chitala lopis, dengan jenis lain yang sering ditemukan adalah Chitala borneensis dan Chitala hypselonotus.

9 dari 10 halaman

Penemuannya juga memperluas sebaran keberadaan Chitala lopis di tiga pulau Indonesia: Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

" Kelimpahan dan sebaran ketiga jenis ikan tersebut mengalami penurunan di pulau Sumatra dan Jawa. Bahkan status C. hypselonotus terakhir ditemui pada tahun 2015," tambah Arif.

Ada empat spesies famili Notopteridae yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi. Mereka adalah Chitala lopis, Chitala borneensis, dan Chitala hypselonotus.

10 dari 10 halaman

IUCN mengungkapkan spesies Chitala termasuk spesies dengan kategori Least Concern yang mengindikasikan tingkat resiko kepunahan masih rendah di Indonesia, kecuali Chitala lopis yang dianggap punah.

Oleh karena itu, status konservasi di IUCN perlu dievaluasi pada sebaran Chitala lopis di Indonesia bukan hanya di pulau Jawa.

Kemudian status konservasi Chitala hypselonotus dan Chitala borneensis juga perlu direvisi dari Least Concern menjadi Critically Endangered (kritis atau terancam punah) dikarenakan keterbasan populasi dan sebaran.

Beri Komentar