Bajaj Khusus Wanita Diluncurkan, Berminat?

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 23 Maret 2016 15:02
Bajaj Khusus Wanita Diluncurkan, Berminat?
Kaum wanita di Pakistan tidak nyaman dengan angkutan umum karena menerima pelecehan. Atas dasar itu, Zar Aslam mendirikan bajaj khusus wanita, Pink Rickshaw.

Dream - Dunia sempat heboh dengan kehadiran jasa layanan ojek khusus wanita di Indonesia, Ladyjek. Ojek berbasis aplikasi ini hanya dapat dimanfaatkan oleh kaum hawa, dengan pengendara yang juga wanita.

Setelah kehebohan itu, kini muncul layanan bajaj khusus wanita. Tapi, kali ini tidak di Indonesia, melainkan di Pakistan, tepatnya di Punjabi, Lahore.

Bajaj tersebut didominasi warna pink, dan dikemudikan oleh wanita. Bajaj-bajaj tersebut beroperasi di bawah naungan perusahaan 'Pink Rickshaw'.

Pendiri perusahaan ini, Zar Aslam punya alasan tersendiri mengapa dia sampai membuat layanan khusus tersebut. Selama ini, wanita selalu mendapat perlakuan kurang menyenangkan di mana saja, termasuk dalam angkutan umum.

Mereka dilecehkan tidak hanya oleh penumpang pria, melainkan juga oleh sopir. Alhasil, banyak wanita yang trauma berada di tempat umum.

Pengalaman tersebut juga pernah dialami oleh Aslam. Berdasarkan pengalaman itu, dia ingin membantu kaum wanita untuk mendapat layanan transportasi yang nyaman sekaligus memberi peluang untuk mendapat penghasilan.

Pada 2014, ide Aslam terwujud dengan 10 unit bajaj beroperasi hingga saat ini. Dia punya keinginan memiliki 25 unit bajaj pada pertengahan tahun 2016.

Sayangnya, Aslam kini tengah menghadapi kesulitan modal untuk menghidupi 10 orang pengendara bajajnya. Padahal, permintaan untuk menjadi pengendara di Pink Rickshaw dari para wanita Pakistan begitu tinggi.

" Ada banyak wanita yang ingin bergabung menjadi pengemudi," kata Aslam, yang juga menjadi pengurus LSM Pakistan, Environment Protection Fund.

Untuk pengadaan satu unit bajaj baru, Aslam harus mengeluarkan uang sebesar 3.000 dolar Amerika, setara Rp39,5 juta. Tetapi, itu belum termasuk tambahan peralatan keamanan khusus.

" Beberapa bajaj pertama kami beli sangat mahal tapi sekarang kami sedang mencari model yang lebih murah," kata Aslam.

" Satu-satunya hal yang mengecewakan adalah sulitnya mendapat dana untuk menambah unit bajaj karena permintaan di luar sanadan ini hanya soal mendapatkan uang bersama," kata dia.

Jika dana sudah tersedia, hal itu akan membantu para wanita seperti Parveen Bibi. Bibi ingin membuat kehidupannya lebih baik dengan menjadi sopir bajaj sekaligus menghindari ancaman pelecehan seksual yang sering malah menyudutkan kaum wanita.

Bibi merupakan tulang punggu keluarganya setelah sang suami meninggal. Meski dia hanya mengendarakan bajaj pada siang hari dengan alasan keamanan, Bibi mengatakan sejumlah penumpang yang dia antar begitu puas dengan pelayanannya.

" Penumpang wanita sangat senang mereka bisa bepergian dengan pengendara roda tiga wanita dan merasa nyaman," ucap Bibi.

(Ism, Sumber: emirates247.com)

Beri Komentar