Telah Siap Diluncurkan Vladimir Putin, Ini Kekuatan Rudal Nuklir Rusia yang Menakutkan

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 1 Maret 2022 08:00
Telah Siap Diluncurkan Vladimir Putin, Ini Kekuatan Rudal Nuklir Rusia yang Menakutkan
Vladimir Putin telah menginstruksikan pasukan nuklirnya untuk bersiaga penuh menyusul invasi di Ukraina.

Dream - Vladimir Putin telah menginstruksikan pasukan nuklirnya untuk bersiaga penuh menyusul invasi di Ukraina. Itu artinya, presiden Rusia yang juga mantan anggota KGB itu sewaktu-waktu bisa meluncurkan rudal-rudal nuklir mereka.

Dunia tentu ketar-ketir jika negeri adidaya itu benar-benar nekat melepaskan rudal nuklir mereka. Sebab, kekuatan nuklir Rusia memang tidak bisa diremehkan.

Menurut perjanjian yang ditandatangani setelah Perang Dingin untuk mengurangi bencana senjata nuklir, Rusia punya 6.257 senjata nuklir.

1 dari 7 halaman

Pada 2020, Negeri Beruang Merah itu juga menggelontorkan US$8 miliar atau sekitar Rp115 triliun untuk senjata nuklir mereka. Rusia juga punya sekitar 20 pangkalan nuklir.

Di antara senjata nuklir Rusia, 527 di antaranya adalah rudal balistik antar benua alias ICBM, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam dan pengebom setrategis.

Rudal balistik antarbenua mematikan milik Rusia bisa melesat empat mil perdetik. Itu artinya, rudal balistik nuklir Rusia bisa menghantam Inggris setelah 20 menit diluncurkan.

2 dari 7 halaman

Saat ini, sekitar 1.456 hulu ledak nuklir Rusia berstatus aktif dan siap dikerahkan.

Putin telah memberi ancaman kepada negara-negara Barat jika ikut campur dalam perang ukraina akan, " menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah."

Dalam sebuah tayangan televisi, Putin juga mengatakan bahwa " Pejabat senior negara-negara terkemuka NATO juga mengeluarkan pernyataan agresif terhadap negara kita."  

3 dari 7 halaman

Pesawat Terbesar Dunia AN-225 Hancur Dibom Rusia, Ini Spesifikasinya

Dream - Pejabat Ukraina menyebut serangan Rusia telah menghancurkan pesawat terbesar di dunia, Antonov AN-225. Pesawat bernama Mriya atau Mimpi itu terkena serangan Rusia saat diparkir di bandara dekat Kiev, ibu kota Ukraina.

" Rusia mungkin telah menghancurkan 'Mriya' kita. Tapi mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan impian kita tentang negara Eropa yang kuat, bebas, dan demokratis. Kita akan menang!" tulis Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, di Twitter.

Meski demikian, belum ada konfirmasi independen soal kabar kehancuran pesawat tersebut. Sebuah tweet dari perusahaan Antonov mengatakan tidak dapat memverifikasi " kondisi teknis" pesawat tersebut sampai diperiksa oleh para ahli.

4 dari 7 halaman

Antonov AN-225 Mriya

Perusahaan pertahanan Ukraina yang mengelola Antonov AN-225, Ukroboronprom, mengatakan pesawat itu telah dihancurkan tetapi akan dibangun kembali dengan biaya dari Rusia, sebesar US$3 miliar atau sekitar Rp43 triliun.

" Restorasi diperkirakan memakan waktu lebih dari US$3 miliar dan lebih dari lima tahun," demikian pernyataan dari Ukroboronprom.

" Tugas kami adalah memastikan bahwa biaya ini ditanggung oleh Federasi Rusia, yang telah menyebabkan kerusakan yang disengaja pada penerbangan Ukraina dan sektor kargo udara," lanjut pernyataan itu.

5 dari 7 halaman

Menurut Ukroboronprom, pesawat tersebut terparkir di landasan dekat Kiev pada 24 Februari 2022 untuk menjalani perawatan.

" Menurut direktur Antonov Airlines, salah satu mesin dibongkar untuk diperbaiki dan pesawat tidak bisa lepas landas hari itu, meskipun telah diberikan perintah."

Menurut CNN, pasukan Rusia mengklaim telah merebut lapangan terbang Hostomel, tempat AN-225 terparkir, pada Jumat lalu. Gambar satelit dari Maxar Technologies menunjukkan kerusakan signifikan pada bagian hanggar tempat AN-225 berada.

Fire Information for Resource Management System NASA mendeteksi kebakaran di bandara tersebut, termasuk di hanggar tempat pesawat AN-225 diparkir. Namun tidak jelas apakah api tersebut akibat kebakaran arau ledakan dari serangan militer. 

6 dari 7 halaman

Jika kabar rusaknya AN-225 terkonfirmasi, itu artinya menjadi akhir mengejutkan bagi pesawat yang telah mengabdi selama 30 tahun, sejak era Uni Soviet itu.

AN-225 biasanya bertugas mengangkut bantuan ke negara lain. Pesawat itu pernah bertugas mengangkut bantuan untuk korban gempa Haiti pada 2010. Sejak dunia digulung Covid, pesawat itu juga mengangkut pasokan medis ke wilayah-wilayah terdampak.

Di manapun Mriya berada, selalu menjadi pusat perhatian. Pesawat ini menjadi burung besi terberat yang pernah dibuat. Pesawat itu didorong oleh enam mesin turbo. Berat muatan maksimumnya mencapai 250 ton, yang dapat dibawa di dalam perut maupun punggungnya.;[crosslink_4]

7 dari 7 halaman

Hanya ada satu AN-225 yang pernah dibuat oleh Antonov, perusahaan yang berbasis di Kiev. Mriya pertama kali terbang pada tahun 1988. Pesawat ke dua dengan jenis yang sama pernah dibuat, namun tidak pernah kelar.

Awal mula pembangunan AN-225 dimulai pada tahun 1960 dan 70-an, ketika Uni Soviet terlibat perlombaan ke luar angkasa dengan Amerika Serikat.

Pada akhir tahun 1970-an, Uni Soviet perlu mengangkut muatan besar dan berat, yaitu pesawat luar angkasa Buran, dari tempat perakitan mereka ke Baikonur Cosmodrome, lokasi peluncuran antariksa di gurun pasir Kazakhstan.

Buran merupakan jawaban Uni Soviet untuk pesawat ulang-alik NASA. Karena pada saat itu tidak ada pesawat yang mampu mengangkutnya, perusahaan Antonov diperintahkan untuk mengembangkan AN-225. [crosslink_5]

Sumber: CNN

Beri Komentar