Pesawat Telepon Milik Adolf Hitler (theguardian.com)
Dream - Pesawat telepon yang pernah digunakan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, terjual seharga US$243 ribu atau setara Rp3,2 miliar. Menurut juru bicara rumah lelang Alexander Historical Auctions, Andreas Kornfeld, telepon berwarna merah itu terjual kepada penawar melalui saluran telepon.
Awalnya, telepon itu ditawarkan dengan harga pembuka US$100 ribu atau setara Rp1,3 miliar. Telepon itu lalu laku terjual dengan harga Rp3,2 miliar.
Sebenarnya, telepon merek Bakelite itu awalnya berwarna hitam. Namun kemudian dicat merah dan diukir nama Hitler. Telepon itu ditemukan di dalam bunker yang digunakan Pemimpin Nazi itu saat Perang Dunia II.
Telepon tersebut ditemukan oleh seorang tentara Rusia yang bertugas mengamankan wilayah pendudukan usai Jerman kalah perang. Telepon itu lalu diserahkan kepada Pejabat Inggris, Sir Ralph Rayner. Putra Rayner, yang mewarisi telepon itu, lalu menjualnya.

Menurut rumah lelang, sejumlah foto dan penelitian telah membuktikan keaslian benda tersebut.
Pesawat telepon itu kerap digunakan di mobil atau kereta serta di markas lapangan saat Hitler memegang komando. Berdasarkan katalog online, gagang telepon harus diputar dulu 60 derajat agar bisa diangkat.
Rumah lelang itu menyatakan, dengan telepon tersebut, Hitler memberikan perintah yang memicu hilangnya banyak sekali nyawa.
Sumber: dw.com
Advertisement
Traveling Rame-Rame Bareng Komunitas Backpacker Jakarta

Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan

Komunitas Pengguna Motor Listrik PEVR Pecahkan Rekor MURI

7 Rekomendasi Matcha Cafe di Jakarta, Surga Bagi Pecinta Matcha


Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab


Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo


Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan