Dream - Polisi telah menemukan titik terang pelaku pembunuhan bocah berusia 9 tahun yang dibuang dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat.
Dari hasil tes DNA terhadap salah satu barang milik korban ternyata cocok dengan DNA salah satu saksi potensial yang diamankan penyidik.
" Ada perkembangan yang siginifikan. DNA satu saksi potensial cocok dengan DNA di salah satu barang milik korban," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti, Kamis 8 Oktober 2015.
Meski begitu, penyidik belum cukup puas dengan hasil tes DNA tersebut. Untuk lebih akurat dan tidak ingin ada kesalahan, mereka akan meminta second opinion kepada tim Disaster Victim Investigation (DVI)
Jika dari hasil tes DNA di DVI ternyata cocok, kata Krishna, maka bukti ilmiah yang dimiliki polisi sudah kuat.
Sejauh ini, dari beberapa saksi yang berpotensi yang sudah dimintai keterangan dan juga sudah diambil DNA-nya belum ada yang mengakui jika ia melakukan pembunuhan. (Ism)
2 Saksi Pembunuhan Bocah dalam Kardus Diperiksa
Dream - Polisi tengah memeriksa dua orang saksi yang diduga mengetahui kejadian pembunuhan terhadap bocah yang ditemukan dalam kardus, PNF. Keduanya adalah saksi potensial untuk memperkaya informasi terkait kasus tersebut.
" Sekarang dua orang sudah dilakukan pemeriksaan. Mereka ini saksi potensial," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Senin 5 Oktober 2015.
Polisi akan berkoordinasi dengan Polres Jakbar dan Polsek Kalideres untuk mengamati orang-orang, yang berpotensi sebagai saksi itu.
" Antara lain indikatornya adalah komunikasi kami dengan Polres dan Polsek. Siapa saja yang tinggal sendiri dan memiliki alibi tidak cukup akurat dan kemudian dari sana kami akan melakukan pemeriksaan," jelasnya.
Lingkungan kedua saksi potensial ini akan diawasai aparat polisi. Jika kemudian ada orang yang berada di sana menghilang, maka polisi akan meningkatkan kewaspadaan terhadap orang tersebut.
Penyidik juga melakukan pemeriksaan DNA terhadap bukti yang ditemukan di tubuh korban. Mulai dari sperma yang diduga berasal dari pelaku dan lainnya.
" Kita lakukan pemeriksaan DNA, jadi ini bisa menjadi salah satu baarang bukti," ujar Khrisna. (Ism)
Ibu Gadis Cilik Tewas di Kardus Masih Syok
Dream - Seorang anak usia 9 tahun, P, ditemukan tewas di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Dia ditemukan terbungkus kardus dengan posisi tubuh tertekuk.
Sang ibu, IF, 33 tahun, merasakan trauma yang mendalam atas kematian anaknya. Sebab, fakta itu datang begitu mengejutkan, mengingat selama ini keluarga mereka merasa tidak punya musuh.
" Ibu korban masih syok," ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Mukti, Senin, 5 Oktober 2015.
Krishna mengatakan ibu korban baru melaporkan sehari setelah kejadian. Ini lantaran P tidak pulang sejak Jumat, 2 Oktober 2015 lalu.
" Biasanya jam 11 sudah pulang, tapi ini ditunggu tidak pulang-pulang.
Beberapa saat setelah laporan, P ditemukan tewas di dalam kardus. Jasad P ditemukan terikat lakban dan badannya tertekuk dengan mulut tersumpal kaos dalam putih di Jalan Sahabar, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
2 Cerita Berbeda Hilangnya Bocah dalam Kardus Sebelum Dibunuh
Dream - Kesaksian dua teman PNF (9) yang melihat korban terakhir kali cenderung berbeda. Mereka sama-sama menceritakan saat sebelum menghilang, tapi berbeda versi dengan jam yang sama.
Kedua anak itu, adalah Kelvin Trianto, sepupu PNF dan Kiki, teman sekelas PNF di sekolah dasar negeri (SDN), dekat rumahnya Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Kelvin mengaku bertemu PNF usai pulang sekolah pukul 10.00 WIB pada Jumat 2 Oktober 2015. Dia sempat menyapa PNF dan bertanya hendak pergi kemana, lalu PNF bilang mau pergi ke rumah temannya.
Kelvin yang aneh mengikutinya dan ternyata PNF justru lari ke arah gang Melati 1 di seberang sekolah. Kelvin kemudian mengejarnya, tapi kemudian PNF menghilang di jalan bercabang tengah gang.
Sedangkan Kiki, rekan kelas PNF justru melihat PNF dijemput seseorang dengan motor tak jauh dari luar sekolah pukul 10.00 WIB, di jam yang sama saat Kelvin mengaku mengejar PNF. " Memang itu sih kalau ceritanya Kiki," kata Vilar Vitaloka (29), Wali Kelas PNF.
Polisi sudah mewawancarai kedua anak itu. Terakhir, polisi kembali datang ke sekolah kemudian kembali mewawancarai Kiki.
Sebelumnya, jenazah PNF ditemukan dalam kondisi terbungkus kardus di Kampung Belakang, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat malam kemarin. Lokasi itu jaraknya sekitar 5 kilometer dari rumah PNF dan sekolahnya.
Diduga kuat PNF dibunuh setelah lebih dulu diperkosa oleh pelakunya. Kini Polisi menelusuri berbagai petunjuk dan mencurigai beberapa orang yang diduga memiliki motif untuk dijadikan tersangka.
Sebelum Dibunuh, Bocah dalam Kardus Lari ke Arah Ini
Dream - Pelaku pembunuhan sadis PNF (9), bocah dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri. Polisi terus melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi.
Menurut keterangan keluarga korban kepada polisi, sebelum menghilang dan ditemukan tewas dalam kardus, PNF berperilaku agak aneh. Ia sempat lari saat dikejar salah seorang sepupunya.
PNF sempat pulang ke rumah usai sekolah, Jumat siang 2 Oktober 2015. Tak lama berselang, ia pergi lagi ke arah sekolah yang letaknya tak jauh.
Kemudian PNF berlari melewati sekolah dan pergi ke jalan besar. Tapi saat hendak menuju jalan besar, sepupu PNF yang tinggal serumah, sempat memergoki PNF.
Saat ditanya hendak ke mana oleh sepupunya itu, PNF menjawab mau ke rumah teman. Sepupunya itu berusaha mengejarnya, tetapi PNF justru berlari.
Sayang, dia kehilangan jejak PNF di gang-gang sempit kawasan RW 10, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Dan malam harinya, PNF ditemukan tak bernyawa, tergeletak di dalam kardus terikat lakban di Jalan Sahabat, Kalideres, Jakarta Barat.
Dari hasil autopsi ini disimpulkan korban diduga dibunuh antara pukul 10.00-14.00 WIB. Hasil visum dan autopsi juga menyatakan sebelum dibunuh, pelaku memperkosa korban.
Polisi tengah memeriksa dua orang saksi yang diduga mengetahui kejadian pembunuhan terhadap PNF. Keduanya adalah saksi potensial untuk memperkaya informasi terkait kasus tersebut.
" Sekarang dua orang sudah dilakukan pemeriksaan. Mereka ini saksi potensial," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Senin 5 Oktober 2015.
Amarah Ayah Bocah yang Dibunuh dalam Kardus
Dream - Orangtua PNF, bocah korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam kardus sangat terpukul dengan kejadian nahas yang menimpa anaknya.
Ayah korban, AS tak menyangka akan jadi seperti ini, meskipun tak begitu akrab dengan putrinya karena ia juga harus bekerja dan jarang di rumah.
AS diketahui bekerja sebagai sopir mobil rental, sering keluar kota. Ia biasanya seminggu hanya 5 kali bertemu anaknya. AS dan istri sudah tiga tahun cerai.
Meski jarang bertemu, AS mengaku mengenal dekat putrinya. PNF dikenal sebagai sosok anak yang rajin, mandiri dan periang.
Kata dia, sang anak jika main tidak pernah terlalu jauh. Paling jauh ke kediaman keluarga dan tetangga, masih di sekitar lingkungan rumah.
AS berharap, pembunuh putrinya dihukum berat. Jika boleh, ia bahkan ingin balas dendam, membunuh pelakunya.
Namun, AS tetap menyerahkan segala proses hukum ke polisi. " Karena ini negara hukum, saya serahkan kepada penyidiknya," kata dia. Sedangkan ibu korban, masih syok berat dengan kepergian PNF.
Polda Metro Jaya telah membentuk tim khusus penanganan kasus pembunuhan dan kekerasan seksual PNF.
" Kapolda Metro Jaya membentuk tim khusus gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kalideres untuk mengungkap kasus itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi, Krishna Murti di Jakarta, Selasa 6 Oktober 2015.
Krishna mengatakan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian konsen terhadap kasus kekerasan terhadap PNF maupun anak lainnya karena termasuk kejahatan luar biasa (extra ordinary).
Tim khusus juga melibatkan petugas Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Laboratorium Forensik Polri, tim Inafis Polres Bekasi dan sejumlah anggota kepolisian wanita (Polwan).
Krishna berharap timsus mampu mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut berdasarkan penemuan petunjuk maupun barang bukti di lapangan.
Hasil temuan di lapangan, kata Krishna akan dikumpulkan untuk dianalisa dalam perkembangan penanganan kasusnya. Penyidik kepolisian melakukan berbagai upaya untuk mengungkap pelaku pembunuhan PNF termasuk melalui investigasi ilmiah. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR