Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Seorang lelaki berinisial IBR, 60 tahun, warga Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh diamankan polisi karena membakar mobil mantan istrinya. IBR nekat melakukan pembakaran karena diduga cemburu dan merasa sakit hati.
Kapolsek Kuta Raja, Iptu Firmansyah mengatakan mobil milik Dewi Irayati tersebut terparkir di depan rumahnya di Gampong Merduati, Kecamatan Kuta Raja. Menjelang Rabu subuh, IBR mencoba membakar mobil tersebut.
" IBR ditangkap karena membakar mobil Agya warna putih nomor polisi BK 1417 RM milik Dewi Irayati," kata Firmansyah, dilaporkan Merdeka.com, Jumat, 14 Februari 2020.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh AKP (Pol) M Taufik menambahkan, motif pembakaran mobil Dewi oleh suaminya itu diduga karena masalah pribadi.
" Semenjak si istri sudah menikah lagi mantan suami damm hal ini tersangka merasa cemburu," katanya.
Firmansyah mengatakan, Dewi dan saksi mata mencium bau minyak bensin di luar Toko Beujroh Laundry. Saat Dewi mengecek, terlihat mobil miliknya sudah terbakar.
" Saat melihat mobil terbakar posisi lampu sedang padam, kemudian korban dan saksi memiliki bantuan kepada warga setempat karena pintu rumah dalam keadaan diikat menggunakan kawat listrik oleh pelaku, sehingga terhambat bagi korban untuk keluar rumah," kata dia.
Setelah keluar dari rumah, Dewi dan warga setempat segera memadamkan api tersebut.
Personel Polsek Kutaraja berhasil meringkus pelaku pembakaran di Gampong Asoe Nanggroe, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Kamis, 13 Februari 2020. Pelaku dibawa ke Polsek Kutaraja untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya
Sumber: Merdeka.com/Afif
Dream - Pengantin baru di Pemalang, Jawa Tengah, Al dan La, mengalami nasib tragis. Mereka harus dipisahkan oleh maut dua pekan setelah menikah.
Penyebabnya, Al dibunuh oleh Ar, pemuja rahasia La. Ar diduga nekat melakukan aksi tersebut karena cemburu. La yang menjadi wanita pujaanya menikah dengan Al.
" Pelaku ini cinta sama istri korban. Tetapi, dia belum menyatakan cintanya kepada istri korban keburu nikah," kata Kasatreskrim Polres Pemalang, AKP Suhadi.
Menurut Suhadi, hasil pemeriksaan sementara, Ar mengaku nekat membacok Al karena memendam rasa cinta kepada La.
Lantaran kesal merasa kalah, Ar mengintai Al dan Ar yang sedang berjalan ke Sungai Cililing. Ar menenteng parang.
" Pelaku muncul dari belakang langsung main bacok leher korban. Seketika itu korban terkapar jatuh dan meninggal di lokasi," ujar Suhadi.
Saksi mata, Taripah, mengungkapkan detik-detik pembunuhan tersebut.
" Langsung main tebas saja, pelaku yang habis eksekusi langsung lari menghilang. Dugaannya pulang ke rumah ibunya," kata Taripah
Sumber: Merdeka.com
Dream - Aulia Kesuma, perempuan yang jadi otak pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana angkat bicara. Aulia membeberalasan mengapa menghabisi dua orang itu.
Aulia mengatakan, sudah tak kuat lagi hidup dalam lilitan utang. Saat itu, kondisi keuangannya habis.
Sang suami, kata dia, tak mau membantu melunasi utangnya. Bahkan, lanjut Aulia, Pupung enggan menjual dua rumah miliknya untuk melunasi utang.
Aulia mengaku sempat kehilangan arah dan bingung melanjutkan hidupnya.
" Ya itu sejak waktu Lebaran saya sudah gak kuat, karena itu uang sudah benar-benar habis. Jadi, sisa uang Danamon itu Pak Edi ngerasa, saya masih ada," ujar Aulia seperti dilansir Pojoksatu.id, Selasa, 3 September 2019.
Aulia sebetulnya sudah pernah bercerita soal rumitnya hubungan rumah tangganya ke salah satu keponakan Edi di Bandung.
Dalam curhatannya, Aulia mengaku tak pernah foya-foya selama hidup bersama Edi. Dia menampik utang menumpuk karena gaya hidupnya yang glamor.
Justru, utang muncul karena keinginan Edi membuat usaha restoran. Edi tak bisa meminjam uang ke bank karena namanya sudah buruk di mata bank.
Menggunakan nama Aulia, Edi alias Pupung akhirnya bisa meminjam uang. Tapi, usaha restoran itu tak berjalan mulus.
Edi lantas tak mau membantu AK membayar utang. Edi minta Aulia bisa menyelesaikannya sendiri.
" Saya sebenarnya nggak nuntut banyak, selama saya nikah dengan Pak Edi, bolehlah nanti dibuktikan sama orang-orang yang pernah ikut, pernah nggak saya sekali berfoya-foya, beli perhiasan, beli baju mahal-mahal, pernah beli sepatu mahal-mahal, pernah gak?” ujar dia.
Akhirnya, lanjut Aulia, ide membunuh ini pun diceritakannya ke asisten rumah tangganya (ART). Aulia merasa dia senasib lantaran ART-nya itu kerap diperlakukan macam binatang.
Awalnya, Aulia ingin Edi dibunuh dengan cara santet, namun cara ini gagal. Sehingga, dia memilih membunuh Edi dengan cara tak biasa.
Cara itu dia lakukan karena sudah jatuh tempo pelunasan utang dari bank. Sebab, jika tidak dibayar aset berupa dua rumah Edi akan disita.
“ Karena saya sudah terkejar waktu banget, karena kalau Pak Edi tahu rumahnya bakal disita, itu bener-bener marah,” jelas AK. (ism, sumber: Pojoksatu)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN