Ilustasi (Shutterstock.com)
Dream - Kementerian Agama hingga saat ini masih menunggu kepastian penyelenggaraan ibadah haji 1442H/2021M dari Arab Saudi. Seiring dengan itu, persiapan haji di dalam negeri terus dilakukan.
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Khoirizi, meminta seluruh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag untuk membuat pemetaan kuota haji. Sehingga ketika sudah ada keputusan, jemaah bisa segera diberangkatkan.
" Paling tidak sudah punya mindset untuk mengaturnya jika ada pembatasan kuota, kita tetap menunggu keputusan regulasi dari Pemerintah Arab Saudi," ujar Khoirizi, dikutip dari Kemenag.
Selain itu, Khoirizi juga meminta dijalankan pemetaan terhadap jemaah yang sudah divaksin kepada bidang PHU di setiap Kanwil. Jemaah berhak vaksin adalah mereka yang telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2020.
" Vaksinasi tahap pertama untuk jemaah haji sudah dimulai. Segera lakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinas Kesehatan atau Puskesmas," kata dia.
Khoirizi pun menekankan pada pelaksanaan vaksinasi. Menurut dia, hal terpenting adalah jemaah dan petugas haji sudah divaksin.
" Yang penting jemaah dan petugas sudah divaksin, kalaupun tidak berangkat kita sudah menyukseskan tugas negara dalam pelaksanaan vaksinasi masyarakat Indonesia," kata dia.
Ibadah haji tahun ini masih akan terjadi di tengah pandemi Covid-19. Hingga saat ini, Saudi belum juga memberikan kepastian terkait ibadah yang melibatkan umat Islam sedunia itu.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama, Khoirizi, mengungkapkan Indonesia akan menjadi negara pertama yang mendapat informasi mengenai kepastian penyelenggaraan haji dari Pemerintah Arab Saudi. Hal ini didapat setelah Khoirizi bersama sejumlah pejabat Ditjen PHU bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi, Esam Abid Althagafi.
" Kepada kami, Dubes menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang menerima informasi kepastian haji, mengingat jumlah jemaahnya terbesar di dunia," ujar Khoirizi, dikutip dari Kemenag.
Pertemuan dengan Dubes Saudi berlangsung pada Selasa, 16 Maret 2021. Khoirizi menyatakan silaturahmi tersebut membahas kepastian serta persiapan haji 2021.
" Pertemuan juga membahas kemungkinan kunjungan tim akomodasi, katering, dan transportasi untuk melakukan persiapan pengadaan layanan jemaah haji 1442H/2021M di Saudi," kata dia.
Khoirizi juga mengatakan Esam menjelaskan sampai saat ini belum ada keputusan terkait penyelenggaraan haji. Dalam pertemuan itu, didapat informasi mengenai rencana Saudi meminta update data penduduk Muslim kepada seluruh negara pengirim jemaah haji.
" Ini sepertinya akan digunakan untuk pemutakhiran pemberian kuota haji setiap negara pada musim-musim haji yang akan datang," ucap dia.
Diketahui, selama ini kuota haji ditetapkan dengan perhitungan 1 per 1.000 penduduk Muslim di suatu negara. Perhitungan ini mengacu pada Keputusan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam di Amman, Yordania, pada 1987.
Berdasarkan perhitungan tersebut, kuota jemaah haji Indonesia tiap tahunnya yaitu 211 ribu orang. Kuota itu dibagi menjadi 194 ribu untuk jemaah haji reguler dan 17 ribu jemaah haji khusus.
Dream - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, optimistis jemaah haji Indonesia tahun ini dapat berangkat ke Tanah Suci. Keyakinan ini muncul karena beberapa faktor terutama keberhasilan Saudi menggelar program vaksinasi Covid-19.
" Kami optimis kemungkinan diselenggarakannya haji tahun ini masih terbuka," ujar Gus Yaqut, dikutip dari Kemenag.
Gus Yaqut mengungkapkan Kerajaan Saudi sukses menjalankan program vaksinasi Covid-19 secara nasional, sama seperti yang telah dilakukan sama seperti di Indonesia.
Indikasi kedua adalah Saudi akan membuka kembali penerbangan internasional pada 17 Mei 2021.
Dari kedua hal tersebut, Gus Yaqut menangkap langka Saudi itu sebanyak sinyal positif terhadap peluang digelarnya musim haji pada tahun inii.
" Situasi ini lebih positif dibandingkan tahun lalu yang menutup penerbangan luar negeri, tak terkecuali selama musim haji 2020," kata Gus Yaqut.
Dia juga mengungkapkan persiapan penyelenggaraan haji terus dilakukan meski kemungkinan terlaksananya sangat tipis. Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya seperti berdiplomasi dengan otoritas Saudi.
" Antara lain dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Menteri Urusan Haji dan Umroh Arab Saudi yang baru saja di-reshufle, serta lembaga-lembaga terkait lainnya, baik melalui pertemuan tatap muka langsung, melalui video conference, serta melalui surat," kata dia.
Kemenag juga telah menyusun sejumlah skenario haji. Utamanya berdasarkan asumsi jumlah kuota dan penerapan protokol kesehatan.
" Skenario penyelenggaraan haji tahun ini yang kami susun meliputi beberapa hal, di antaranya penerapan protokol kesehatan, pergerakan jemaah di Tanah Suci, durasi masa tinggal jemaah, dan aspek ibadah haji di masa pandemi," kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN