Ular (Foto: Merdeka.com)
Dream - Habitat ular memang berada disekitar manusia. Terkadang, ular bisa masuk ke pekarangan, bahkan ke dalam rumah-rumah warga.
Tak sedikit pula berita mengenai kasus kematian akibat teror ular. Seperti kisah yang baru-baru ini terjadi di Pandukuhan Ngloro, Keluarahan Ngloro, Kapanewon Saptosari, Gunung Kidul.
Seekor piton menyebabkan seorang warga, Yogo Utomo, 78 tahun, harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawat.
Yogo menceritakan, saat dia tengah mencari rumput di ladang, tiba-tiba ada sesuatu yang menggigit kaki kirinya. Setelah melihat ke bawah, ternyata ada ular piton sebesar paha orang dewasa bersembunyi di dekat semak yang dekat dengan kakinya.
Saat itu, dia mencoba melepaskan gigitan ular tersebut dengan arit, namun tak dapat dilepaskan. Dengan sedikit takut kalau ular tersebut melilit dirinya, dia memegang ular tersebut dan menariknya hingga lepas.
“ Lha wong didorong pakai arit saja tidak lepas. Terus saya berusaha melepaskan gigitannya dengan saya pegang kepalanya kemudian saya tarik,” kata Yogo mengutip dari Liputan6.com.
Selang beberapa menit kemudian, Yogo berhasil melepaskan gigitan ular tersebut. Usai berhasil lepas, ternyata Togo mendapat luka sayatan di dua titik betisnya, yaitu di depan dan di belakang. Dia pun berusaha menjauh dari ular tersebut dan berjalan berjingkat.
Sesaat setelah menggigit Yogo, ular tersebut perlahan-lahan berjalan merayap naik ke atas bebatuan. Dari sana ia melihat panjang ular tersebut mencapai 3,5 meter. Sementara melihat betisnya mengeluarkan banyak darah, Yogo membalutnya dengan kaos dan berjalan pulang sejauh 2 km.
“ Sampai rumah saya langsung dibawa anak saya ke rumah sakit. Bekas gigitannya mirip dengan lubang gergaji itu loh,” ungkap Yogo.
Masih di wilayah Gunung Kidul, tepatnya di Padukuhan Bulu, Kalurahan Karangmojo, Kapanewonan Karangmojo, ditemukan seekor ular piton sepanjang sekitar 2,5 meter di dekat pemukiman warga.
Ular itu pertama kali ditemukan oleh Eri Wibowo, salah seorang warga setempat. Saat itu, ia hendak mencari rumput untuk makan ternaknya di tegalan yang tak jauh dari rumahnya.
Mengenai fenomena ini, Don Haryo, salah seorang pecinta reptil asal Yogyakarta mengatakan, ular-ular itu bermunculan karena habitatnya makin terdesak oleh manusia. Selain itu, hewan yang selama ini menjadi mangsa ular menipis karena pergi jauh dari habitatnya.
“ Karena makanan sulit ya mereka masuk ke pemukiman,” jelas Don Haryo mengutip dari Liputan6.com pada Minggu, 4 April 2021
Tak hanya di Gunung Kidul, salah seoarng tokoh pemuda di Ngloro, Mojokerto, Menthur Ranto mengatakan, belasan ular piton berkururan besar muncul di wilayahnya. Bahkan, ular-ular tersebu tak hanya berada di pekarangan rumah warga melainkan ada yang bersembunyi di dalam kamar.
Kejadian ini langsung membuat warga secara beramai-ramai berusaha menangkap ular yang meresahkan itu.
Untuk ular yang berhasil ditangkap, kemudian diamankan warga. Namun ada pula yang terpaksa dibunuh karena dikhawatirkan membahayakan warga dan ternak mereka. Apalagi, sudah ada yang menggigit salah satu warga hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Sumber: merdeka.com
Dream - Penampakan foto seekor ular yang melingkar di salah satu tiang atau soko guru Bangsal Magangan, Kompleks Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat membuat heboh jagat Twitter.
Heboh lantaran bertepatan dengan digelarnya Khaul Ageng Sri Sultan HB IX pada Kamis pon, 8 Ojtober 2020 atau Malam Jumat Kliwon.
Penampakan ular di Bangsal Kraton itu diunggah oleh salah satu akun Twitter @fthhrrs pada Minggu, 18 Oktober 2020.
Dilansir dari harianmerapi.com, Selasa 20 Oktober 2020, Panghageng Tepas Dwarapura Kraton Jogja, KRT Jatniningrat mangku, memang penampakan ular melingkar di salah satu tiang di Bangsal Magangan benar adanya.
“ Iya, malam Jumat, 15 Oktober 2020, Kliwon,” ungkap KRT Jatiningrat kepada wartawan, Selasa, 20 Oktober 2020.
Abdi dalem Kraton yang biasa disapa Romo Tirun ini menambahkan, keberadaan ular itu pertama kali diketahui oleh salah satu petugas yang melakukan pembangunan di lingkungan Kraton.
Ular tersebut melingkar di atas umpak salah satu soko guru yang berada di pojok sisi tenggara.
“ Salah satu tukang yang membangun di Kraton yang tahu pertama kali. Itu melingkar di atas umpak soko guru sisih lor kulon (tenggara). Itu panjangnya selebar satu soko guru, kepalanya agak kelihatan, yang motret itu tukangnya,” katanya.
Ia mengatakan kejadian tersebut memang lumrah terjadi di lingkungan Kraton Yogyakarta sehingga tidak terlalu mengejutkan pihak Keraton.
”Biasa di Kraton itu terjadi seperti itu. Kalau di luar mungkin mengejutkan tapi kalau di keraton itu biasa,” jelasnya.
Ia menjelaskan, dilihat dari motifnya, ular tersebut tergolong jarang. Ia pun tak tahu jenisnya karena termasuk misterius. Bahkan ada yang menyebut seperti motif beras wutah pusaka keris.
“ Jenisnya tidak tahu, misterius, ada yang bilang kalua duwung atau keris itu sejenis beras wutah, motifnya kalau itu keris,” ucapnya.
Ular tersebut sempat akan dijinakkan pawang, namun tak lama kemudian menghilang.
“ Tidak lama, lalu hilang, kami sempat akan mencari pawang lalu hilang. Yang melihat (ular) beberapa orang,” katanya.
Sumber: harianmerapi.com
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun