Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Beberapa waktu lalu ramai di media sosial foto seorang warga negara asing (WNA) yang tewas di atas motor. WNA tersebut tergeletak begitu saja. Banyak spekulasi kalau ia tertular corona (Covid-19).
Terkait hal tersebut, Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, I Ketut Sudartana memberikan konfirmasi. Menurutnya warga asing yang meninggal di atas motornya positif Virus Corona atau Covid-19.
Pria itu meninggal di Jalan Imam Bojol, Denpasar, Bali, pada Minggu, 15 Maret 2020 pukul sekitar pukul 18.00 Wita. Kemudian, jenazahnya dievakuasi petugas dengan menggunakan Alat Pelidung Diri (APD).
" Iya (Positif Covid-19)," singkat Sudartana, dikutip dari Merdeka.com, Sabtu 21 Maret 2020.
Dia menerangkan, saat ini jenazahnya masih di RSUP Sanglah untuk proses kremasi. " Masih proses untuk kremasi," ujarnya.
Sementara, Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali, Dewa Made Indra belum membalas saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya juga saat dihubungi belum memberikan jawaban.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa, mengungkap awal ditemukannya WNA tersebut dari laporan masyarakat. Bahwa ada warga asing seperti orang sakit di atas motor dan berhenti di trotoar. Kemudian, ditindaklanjuti oleh petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dengan mengarahkan ambulans ke lokasi.
" Tapi karena waktu itu sempat dipantau dari jauh nampaknya dia seperti demam ataupun flu tidak sehat. (Petugas) PMI tidak berani menindaklanjuti karena tidak memakai Alat Perlindungan Diri (APD)," katanya saat dihubungi Minggu, 15 Maret 2020.
Selanjutnya, mereka menghubungi pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar. Sekitar pukul 17.00 Wita, petugas datang dengan mengenakan APD secara lengkap lalu mengevakuasi korban.
Joni menyampaikan, korban ditemukan warga sekitar pukul 16:30 Wita dan selanjutnya datang petugas Rumah Sakit Wangaya, sekitar pukul 17:00 Wita.
Laporan Moh Kadafi/ Merdeka.com
Dream - Kerajaan Malaysia memutuskan untuk melakukan lockdown sejak 18 Maret hingga 31 Maret 2020. Keputusan dibuat karena lonjakan pasien positif virus corona baru, Covid-19, yang sudah mencapai ratusan orang.
Selain menutup sementara akses keluar masuk masyarakat, Malaysia juga melarang warga beraktivitas dan berkumpul di tempat umum. Termasuk aktivitas keagamaan, hiburan, sosial, dan budaya.
Hingga 20 Maret 2020, jumlah kasus Covid-19 di Malaysia telah menyentuh 1.000 lebih. Sementara pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 mencapai 87 kasus.
Salah satu pasien corona yang sembuh dari Covid-19 adalah seorang wanita yang sedang hamil tiga bulan bernama Farah Salwani.
Melalui akun media sosial, dia menceritakan pengalamannya menjalani karantina di Rumah Sakit Kuala Lumpur selama 12 hari.
Begitu statusnya ditetapkan sebagai orang dalam pengawasan (ODP), Farah menjalani tes swab sebanyak lima kali. Tes swab terhadap lendir di tenggorokan dan hidung ini akan menentukan apakah pasien negatif atau positif Covid-19.
Farah mengatakan dua tes swab pertama dia masih negatif. Tapi tiga tes swab berikutnya dia dinyatakan positif Covid-19. Farah pun dimasukkan dalam ruang isolasi dan dikarantina.
Selama menjalani isolasi, Farah mengaku tidak diberikan obat apapun. Dokter hanya melakukan pemeriksaan suhu badan dan tekanan darah. Selain Farah, keluarga yang di rumah pun juga menjalani pemeriksaan.
Syukurlah, mereka semua negatif dan hanya menjalani karantina di rumah.
Farah mengatakan dia sendirian di ruang isolasi. Semua pintu dan jendela tertutup rapat. Hanya ada AC sebagai pengatur sirkulasi udara. Tidak boleh sembarang orang lewat apalagi pengunjung, hanya dokter dan perawat.
Kalau ada yang mengantar barang, hanya boleh sampai di depan pintu. Perawat yang akan mengambilkan juga harus menggunakan alat pelindung diri lengkap.
Selama di ruang isolasi, Farah mengaku nafsu makannya menurun.
Akibat Covid-19, Farah mengaku napasnya menjadi sesak padahal sebelumnya tidak punya riwayat penyakit pernapasan.
Dia harus belajar memasang alat pernapasan sendiri dan mengatur tabung oksigen sendiri, dari perawat yang menanganinya.
Dia harus melakukannya sendiri karena terbatasnya jumlah tenaga medis saat ini.
Farah mengatakan hingga saat ini tidak ada vaksin, antibiotik atau obat penawar Covid-19. Kalau demam di atas 38,5 derajat Celcius, dokter beri paracetamol. Jika pasien sesak dokter akan pasang oksigen. Intinya, rumah sakit hanya memantau kondisi pasien agar tidak tambah menjadi buruk. Yang bisa melawan virus corona ini hanyalah antibodi atau imun dalam tubuh kita sendiri.
Gejala Covid-19 Tergantung Imun Masing-masing
Banyak yang tanya tentang gejala Covid-19. Farah menjelaskan bahwa gejalanya tergantung pada imun masing-masing. Ada yang terlihat sehat dan tidak mengalami demam tapi ternyata positif.
Kalau Farah dia awalnya demam tinggi tiga haru berturut-turut tapi setelah itu turun. Tapi tetap saja waktu menjalani tes swab dia dinyatakan positif Covid-19.
Farah mengatakan jika kamu tidak punya riwayat kontak dengan orang positif Covid-19 atau tak memiliki gejalanya, sebaiknya tidak usah pergi ke rumah sakit. Selain itu tidak usah menghadiri rapat atau event, tidak usah berjabat tangan untuk menghindari kontak dengan orang lain. Farah juga menyarankan untuk bekerja dari rumah agar terjadi kontak dengan orang-orang yang mungkin tertular Covid-19.
Alhamdulillah, Farah sekarang benar-benar sehat dan telah diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit. Sejak itu, rumah Farah pun disemprot disinfektan untuk membersihkan virus corona yang mungkin masih menempel di setiap sudut rumahnya.
(Sah, Sumber: Lobak Merah)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik