Warga Jabodetabek Semakin Tercekik Polusi, Ini Wilayah Terburuk (Shutterstock)
Dream - Juni 2023 menjadi bulan yang kelabu bagi kualitas udara Indonesia, khususnya di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Langit di berbagai wilayah sepanjang bulan ini didominasi oleh warna abu-abu. Namun, langit berwarna abu-abu itu sudah dipastikan bukan kabut, melainkan ketebalan polusi.
Kawasan Tangerang, Tangerang Selatan (Tangsel), dan Depok merupakan daerah yang paling terdampak, dengan tingkat PM2.5 yang melebihi anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 20 kali lipat, mencapai 5 ug/m3.
Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer). Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).
Dalam unggahan di akun Twitter @nafasidn, dikatakan bahwa beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan kualitas udara yang sangat buruk dalam beberapa hari terakhir.
Dari lima wilayah di provinsi DKI Jakarta, Jakarta Timur paling tertinggi angka polusi udaranya pada 12 Juni dan 13 Juni. Disusul Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan terakhir Jakarta Pusat.
Namun dari kelima wilayah itu, angka tertinggi daerah dengan polusi udara tertinggi terjadi di Bekasi, Tangerang Selatan, Bogor. Sementara Tangerang dan Depok berada di peringkat 5 dan 7.
Untuk kawasan di luar Jabodetabek, kota Surabaya dan Bandung tergolong dalam kategori polusi tinggi. Sementara Yogyakarta dan Semarang masuk ke dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif, seperti lansia, ibu hamil, dan bayi, yang rentan terkena penyakit akibat paparan udara yang kotor.
Akun tersebut juga menjelaskan bahwa kualitas udara di kota-kota seperti Bekasi, Tangerang Selatan, Bogor, Surabaya, dan Gresik sangat buruk. Situasi ini menjadi perhatian serius karena dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat setempat.
Berikut data tambahan level PM2.5 dari kemarin jam 8 malam - hari ini jam 8 pagi:
Bekasi, Tangsel, Bogor konstan kualitas udaranya buruk.
Surabaya, Gresik dan Tangsel kualitas udara malah memburuk selama 12 jam 🥲 pic.twitter.com/iAib2sc85f— nafas indonesia (@nafasidn)June 13, 2023
Dream - Seminggu terakhir polusi udara Jakarta dan sekitarnya sedang dalam kondisi yang tidak sehat. Dikutip dari Merdeka.com, menurut data iQair, sebuah perusahaan teknologi kualitas udara, tingkat polusi udara Jakarta mencapai 158 AQ US, dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 yang artinya tidak sehat.
Hal ini membuat anak-anak jadi lebih rentah mengalami masalah pernapasan. Keluhan batuk, pilek, sesak napas, hingga demam bermunculan lebih dari biasanya. Muslim Kasim, dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala, leher THT-KL, memberi peringatan pada para orangtua.
" Kualitas udara buruk belakangan ini terutama daerah Jakarta dan sekitarnya (yang kerap jadi juara kualitas udara terburuk sedunia) menjadi penyebab tingginya kasus penyakit saluran pernafasan pada anak-anak," ungkapnya di Instagram @dr.muslimkasim.
Untuk menjaga kondisi kesehatan anak-anak, agar terhindar dari masalah kesehatan saat kualitas udara sangat buruk ada beberapa hal penting untuk dilakukan. Dokter Muslim memberikan 6 langkah penting yang bisa dilakukan.
1. Hindari dulu kegiatan luar ruangan yang tidak perlu
" Kualitas udara berubah-ubah tiap waktu. Sebaiknya hindari aktivitas di luar ruangan terutama saat kualitas udara sedang buruk," ungkapnya.
2. Pakai masker
" Saat anak perlu keluar rumah maka jangan lupa memakai masker," pesannya.
Masker medis atau non-medis sebenarnya cukup memberikan manfaat jika pemakaiannya benar. Bila kondisi udara yang benar-benar buruk, sangat disarankan menggunakan masker berjenis n95, kn95 atau kf94.
3. Air purifier
Air purifier ini bisa bantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruang. Bisa taruh di kamar anak atau ruang keluarga tempat biasanya anak paling banyak menghabiskan waktu.
4. Lengkapi imunisasi
Hal ini agar imunitas anak bisa terlindungi dengan optimal. Pastikan imunisasi anak sudah lengkap agar terhindar dari penyakit menular.
5. Penuhi kebutuhan nutrisi
Orangtua harus melengkapi nutrisi anak mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kelengkapan nutrisi akan memperkuat imun anak sehingga anak tidak gampang sakit.
6.Cuci hidung dengan Nacl 0.9%
Studi menunjukkan cuci hidung sangat mengurangi risiko ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) pada anak. Untuk cairan dan alatnya bisa dibeli di apotek.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah