Dilarang Bercerai Selama Ramadan!

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 30 Mei 2017 03:02
Dilarang Bercerai Selama Ramadan!
Pengadilan Agama tak menerima gugatan cerai selama Ramadan. Apa alasannya?

Dream - Pengadilan Agama Islam Palestina melarang para hakim menangani kasus perceraian selama bulan Ramadan. Keputusan ini diambil karena dikhawatirkan selama puasa masyarakat mudah mengucapkan kata-kata emosional, yang berujung pada penyesalan di kemudian hari.

Hakim Mahmud Habash mengatakan, keputusan ini didasarkan pada pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, selama puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, cenderung meningatkan emosi dan lidah tidak terjaga.

" Beberapa karena mereka belum makan dan tidak merokok, sehingga timbul masalah dalam pernikahan mereka," ujar Mahmud, sebagaimana dikutip Dream dari laman Aljazeera, Senin 29 Mei 2017.

" Akhirnya mereka cepat mengambil keputusan yang sebenarnya tidak tepat," tambah dia.

Menurut Otoritas Palestina, 50.000 pernikahan telah dirayakan di Tepi Barat dan Jalur Gaza sepanjang 2015. Tetapi, lebih dari 8.000 pasangan telah terdaftar bercerai.

Pengangguran dan kemiskinan endemik turut menjadi faktor yang menyebabkan tingginya perceraian.

Pernikahan di Palestina tidak dijalankan melalui catatan sipil. Wewenang tersebut dijalankan oleh pengadilan agama. (Ism) 

1 dari 2 halaman

Wanita Saudi Gugat Cerai Suami karena Disuntik Obat

Wanita Saudi Gugat Cerai Suami karena Disuntik Obat © Dream

Dream - Pengadilan umum di Arab Saudi mengabulkan permohonan cerai seorang wanita dari suaminya. Wanita itu mengaku telah disuntik oleh suaminya dengan obat. Penyuntikan dilakukan saat sang istri koma akibat penyakit diabetes yang dideritanya.

Tidak terima, wanita itu kemudian mengajukan khula atau gugatan cerai tanpa persetujuan suaminya. Dia bersedia membayar ganti rugi terhadap mas kawin yang sudah diterima dari suaminya, demikian harian Al-Watan melaporkan.

Wanita itu juga minta dites di laboratorium untuk membuktikan ia telah disuntik dengan obat oleh suaminya tanpa persetujuannya.

Hasil tes ternyata positif dan pengadilan memutuskan untuk mengabulkan permintaan cerai wanita. Sang istri harus membayar mahar yang telah diberikan suaminya sebesar 30.000 riyal (Rp93 juta).

Pengacara wanita itu Bayan Zahran mengkritik pengadilan karena tidak memasukkan kasus ini sebagai tindak pidana.

Zahran menambahkan, sang istri berhak secara hukum mengajukan kasus pidana terhadap suaminya karena menyuntik istrinya dengan obat secara ilegal.

Pengacara Ahmad Al-Muabbi mengatakan insiden suami melakukan tindak pidana terhadap istri-istri mereka telah meningkat baru-baru ini, terutama yang melibatkan obat-obatan.

" Beberapa orang percaya bahwa itu adalah bagian dari kedewasaan untuk memperlakukan istri mereka dengan cara yang keras, tapi ini bertentangan dengan ajaran Syariah," katanya. (Ism)

2 dari 2 halaman

Susah Lepas Baju, Istri Gugat Cerai Suami

Susah Lepas Baju, Istri Gugat Cerai Suami © Dream

Dream - Seorang pengantin wanita di Inggris menuntut cerai setelah dipukuli oleh suaminya saat menghabiskan malam pertama.

Pemicunya, si pengantin pria kesulitan melepas baju pengantin wanita.

Tragisnya, pengantin wanita bernama Amy Dawson tersebut selama ini tidak tahu betapa pemarahnya pria yang baru saja dinikahinya itu.

Menurut Daily Mail dikutip Dream.co.id, Selasa 17 Februari 2015, kisah ini bermula saat Amy, 22 tahun, dan suaminya, Gavin Golightly, hendak menghabiskan malam pertama mereka.

Tak diduga, baju yang dikenakan Amy ternyata tersangkut dan susah dilepaskan. Melihat itu, Golightly yang sudah tak sabar menjadi emosional.

Pria 29 tahun itu kemudian mendorong Amy ke lantai dan memukulinya sampai babak belur.

Akibat tinju malam pertama tersebut, Amy menderita luka di bagian pelipis serta memar di wajah dan leher.

Setelah diamankan pihak berwajib, Golightly mengaku bersalah telah menyerang istrinya. Namun dia terhindar dari hukuman penjara.

Kendati demikian, Amy tidak akan memberi Golightly kesempatan untuk kedua kalinya karena ia akan menceraikan suaminya itu secepatnya.

Sementara dalam keterangannya kepada polisi, Golightly, dari Sunderland, mengaku bahwa dia terpengaruh narkoba saat malam pertama dan tidak ingat telah menyerang istrinya.

Beri Komentar