Dream - Sejumlah influencer TikTok Israel mendapat kritik di media sosial setelah merilis konten video yang terkesan mengejek penderitaan warga Palestina.
Seperti diketahui, konflik Israel terus meningkat setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok Hamas di Israel pada 7 Oktober lalu.
Hingga Senin 30 Oktober 2023, lebih dari 1.400 orang telah terbunuh di Israel. Sementara 8.000 warga Gaza tewas.
Hamas mengatakan serangan itu merupakan balasan atas memburuknya kondisi warga Palestina di bawah pendudukan Israel.
Di tengah penderitaan warga Gaza yang semakin parah, beberapa influencer Israel menuai kecaman usai membagikan video yang terkesan mengejek warga Palestina.
Dalam salah satu yang diunggah di akun X (Twitter), wanita yang mengenakan keffiyeh Palestina tampak memegang buah berwarna oranye mirip jeruk bali, seolah-olah menggendong bayi. Wajah sedih tergambar pada buah itu.
Ia lantas memakai riasan agar terlihat memar, berbicara secara dramatis ke kamera dengan suara berteriak, " potong," lalu membuang buah itu ke samping saat tepuk tangan meriah.
Klip tersebut kemudian berpindah ke adegan baru, di mana dia terlihat merias wajah untuk membuat wajahnya terlihat berlumuran darah dan memar, sebelum merias wajah hitam di beberapa giginya. Dia juga menutupi dirinya dengan bedak putih.
Pembawa acara radio Rafael Shimunov, sekaligus aktivis Yahudi, mengkritik influencer tersebut karena membuat konten menjadi ibu-ibu di Palestina yang memalsukan kematian mereka.
Video lainnya memperlihatkan saat influencer Israel mengejek warga Palestina dengan menggunakan air secara berlebihan di dapur dan kamar mandi mereka.
Dalam klip berdurasi beberapa detik tersebut, mereka juga melakukan hal-hal seperti berulang kali menyalakan dan mematikan lampu serta berpose dengan kabel ekstensi, yang tampaknya merupakan tindakan untuk menekankan akses mereka tak terbatas terhadap listrik dan air.
Video tersebut menuai kecaman dunia.
" Anda tidak perlu memahami apa yang dia katakan untuk mengetahui inti dari video tersebut, ujar seorang warganet.
“Dia membuang kabel telepon, dia mengolok-olok bagaimana suara dan penampilan wanita Arab, memakai jilbab palsu dengan puing-puing bangunan yang dibom.”
Melansir Newsweek dari The Jerusalem Post, Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan bahwa mereka berupaya menggunakan influencer media sosial terkemuka dalam kampanye advokasi.
“Berjuang di jejaring sosial dan mempengaruhi opini publik internasional sangat penting selama masa perang,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN