Kebijakan Baru WhatsApp Membuat Platform Perpesanan Ini Semakin Ditinggalkan Oleh Pengguna. (Foto: Shutterstock)
Dream – Aplikasi perpesanan singkat, Signal dan Telegram, mendadak naik daun. Hal ini disebabkan oleh pembaruan aturan layanan yang membuat warganet bertanya-tanya.
Dikutip dari sabcnews.com, Rabu 13 Januari 2021, menurut perusahaan analisis data, Sensor Tower, selama dua hari terakhir, unduhan Signal mencapai 100 ribu kali di Apple dan Google, sedangkan Telegram 2,2 juta unduhan.
Minggu lalu, WhatsApp mengumumkan aturan baru. Platform perpesanan ini meminta pengguna untuk menyetujui dan mengizinkan Facebook dan anak usahanya untuk mengoleksi data pengguna, termasuk data telepon dan lokasi.
Pengguna harus menyetujui kebijakan ini sebelum 8 Februari 2021. Jika tidak, mereka akan kehilangan akses percakapan dan kontak.
Kebijakan baru ini mengundang kritik dari pakar teknologi dan pengguna.
Editor in Chief Majalah Fast Company, Wesley Diphoko, mengatakan kebijakan itu merupakan langkah yang berkebalikan 180 derajat dari Facebook. Diphoko mengatakan Facebook menyakinkan pengguna datanya aman saat membeli WhatsApp.
Dengan kebijakan yang diberikan WhatsApp, itu berarti pengguna akan menerima ketentuan bahwa WhatsApp berbagi data dengan platform media sosial itu.
Sensor Tower menyebut dalam seminggu pertama 2021, unduhan WhatsApp merosot 11 persen daripada minggu sebelumnya.
CEO World Wide Worx, Arthur Goldstuck, mengatakan iklan dan bisnis akan menargetkan pengguna sesuai dengan informasi yang disimpan pengguna di WhatsApp. Goldstuck meyakini WhatsApp menjadi media iklan.
“ Kami tidak perlu terkejut pada masa depan, kami harus menerima syarat dan ketentuan baru yang menampilkan iklan yang relevan dengan pengguna,” kata dia.
Platform perpesanan ini angkat suara tentang isu kebijakan baru. WhatsApp menegaskan kebijakan privasinya tidak akan berpengaruh terhadap percakapan antar akun maupun grup pribadi para pengguna.
“ Seluruh chat pengguna masih dilindungi enskripsi end to end. Artinya, siapa pun, termasuk WhatsApp dan Facebook, tidak bisa membaca isi pesan pengguna,” tulis perusahaan melalui keterangan tertulisnya.
Pembaruan kebijakan privasi ini hanya berlaku untuk percakapan dengan akun Bisnis yang menggunakan WhatsApp Business API dan memilih provider hosting di luar WhatsApp.
Berikut ini adalah rinciannya.
Bisnis tersebut kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk chat melalui WhatsApp Artinya, percakapan dengan bisnis tersebut dapat disimpan di server Facebook
Jika pengguna berbicara dengan bisnis yang memilih metode penyimpanan di luar WhatsApp, perusahaan akan menampilkan notifikasi di chat tersebut Pengguna kemudian berhak dan bebas memilih apakah mereka mau berinteraksi dengan bisnis tersebut atau tidak.
Percakapan dengan akun Bisnis yang menggunakan aplikasi gratis WhatsApp Business, maupun yang menggunakan WhatsApp Business API tapi tetap menggunakan layanan hosting WhatsApp, masih terlindungi enkripsi end-to-end seperti biasa.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu