Ilustrasi Foto : Shutterstock
Dream- Saat pandemi corona dan pembatasan sosial, otomatis ruang lingkup aktivitas jadi terbatas karena harus tinggal di rumah. Selama berbulan-bulan, orang-orang telah melakukan aturan resmi dari pemerintah untuk tinggal di rumah dan mengasingkan diri untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Saat terjebak di dalam situasi ini, banyak orang yang mencari berbagai macam kesibukan kesibukan di rumah. Bagi sebagian orang, lebih banyak melakukan aktivitas di rumah tentu menjadi pengalaman yang tidak biasa. Mobilitas keseharian menjadi jauh lebih berkurang dari sebelumnya. Aktivitas gerak pun menjadi lebih terbatas.
Hal ini banyak dikaitkan dengan pengaruh bertambahnya berat badan selama berada di rumah. Apalagi, ketika aktivitas makan atau konsumsi camilan menjadi pelarian ketika rasa bosan atau suntuk sering kali datang. Tentu hal ini semakin memperbesar peluang bertambahnya berat badan.
Menurut travelandleisure.com, pembatasan fisik atau lockdown di beberapa negara telah membuat berat badan banyak orang bertambah alias gemuk. Di Amerika, banyak orang merasa bahwa mereka mengalami kenaikan berat badan ketika menjalani karantina di rumah karena keinginan mereka untuk selalu pergi ke dapur. Namun, hal itu tidak terjadi bagi mereka yang tinggal di San Fransisco dan Miami.
© Ilustrasi foto : Freepik
Perusahaan Withings, yang memproduksi jam tangan pintar dan timbangan pintar untuk memantau kesehatan pribadi, merilis laporan baru yang menguraikan kondisi kesehatan orang Amerika sejak menjalani karantina di rumah.
“ Tidak dapat diragukan lagi, pandemi telah mengubah kebiasaan banyak orang setiap hari di seluruh dunia. Tetapi beberapa asumsi tentang efeknya terhadap tubuh, kita tidak melihat data untuk kenaikan berat badan, " ungkap salah satu orang yang berpengaruh di Withings.
Dari hasil penelitian yang ada, mereka menemukan bahwa orang yang tinggal di San Francisco, Miami, Philadelphia, dan Boston telah kehilangan berat badan selama beberapa bulan terakhir. San Francisco menjadi kota yang paling banyak mengalami penurunan berat badan, rata-rata mereka kehilangan 0,14 pound.
Di bagian lain, mereka yang tinggal di Indianapolis adalah orang-orang yang mengalami kenaikan berat badan rata-rata 0,59 pound. Menutup hasil penelitian tersebut setiap perubahan berat badan kemungkinan disebabkan oleh kebiasaan orang yang berubah, termasuk kurang gerak dan lebih banyak tidur.
Data penelitian menunjukkan mereka yang tinggal di New York City mengurangi aktivitas geraknya sebesar 29 persen lebih sedikit dari biasanya, diikuti oleh San Fransiskanmengurangi aktivitas 23 persen dan mereka yang tinggal di Boston mengurangi aktivitas 19 persen lebih sedikit dari kegiatan mereka sebelumnya.
" Tetapi meskipun banyak orang merasa takut mengalami peningkatan berat badan saat karantina karena terlalu banyak makan, Withings telah menemukan bahwa, sebenarnya, kebanyakan orang belum mengalami kenaikan berat badan seperti yang dikhawatirkan," katanya.
" Faktanya, di Amerika Serikat, hanya 37 persen orang yang mengalami kenaikan berat badan lebih dari satu pon, dengan rata-rata kenaikan berat badan AS hanya 0,21 pound (0,095 kg)," tambahnya.
© Dream
Menurut penelitian, rata-rata masyarakat saat menjalani karantina di rumah, orang telah meningkatkan aktivitas yoga mereka sebesar 42 persen, Sebagian yang lain meningkatkan aktivitas jalan mereka yang mengalami peningkatan sebesar 34 persen), melakukan olahraga fisik di dalam ruangan yang meningkat hingga 19 persen dan berlari meningkat sebesar 18 persen.
Jika khawatir tentang berat badan akan mengalami kenaikan saat menjalani karatina di rumah.Makanlah makanan yang bergizi dan perbanyak olahraga, namun tetap patuhi protokol kesehatan yang ada untuk menjaga keselamatanmu.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap