Desa Wisata Jodipan Malang (Shutterstock.com)
Dream - Stagnasi sektor pariwisata begitu terasa selama masa pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun lebih di Indonesia. Khususnya pada masa-masa awal Covid-19 melanda dan berangsur seiring berjalannya Adaptasi Kebiasaan Baru.
Desa wisata turut mengalami dampak tersebut. Meski sebagian desa wisata sudah mulai didatangi pengunjung, pulihnya kondisi belum terjadi secara menyeluruh.
Dibutuhkan inovasi yang berkelanjutan melibatkan banyak pihak untuk memulihkan kondisi desa wisata. Berbagai pihak mulai dari pemerintah desa, para pelaku pariwisata meliputi kelompok sadar wisata (pokdarwis), pramuwisata, pengelola daya tarik wisata dan juga pelaku UMKM di desa wisata perlu mencari celah agar sektor pariwisata dapat dipulihkan secara cepat.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk pemulihan sektor pariwisata di desa adalah meyakinkan wisatawan agar bisa datang berkunjung. Upaya ini dapat dijalankan lewat paket wisata yang berkualitas.
" Berdasarkan hasil diskusi kami dengan para pelaku wisata di beberapa desa di Indonesia pada Desember 2020 lalu, kami menjadi tahu apa saja yang sebenarnya diperlukan oleh pihak desa wisata saat ini," ujar CEO Atourin, Benarivo Triadi Putra,
Benarivo mengataka para pelaku industri pariwisata di desa ternyata masih mencari pola baru untuk mendatangkan pengunjung. Selain itu, terdapat kebutuhan akan pelatihan yang fokus pada sumber daya manusia di desa wisata.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan survei kepada wisatawan terkait motivasi untuk pergi ke suatu tempat. Jawaban yang didapat cukup bervariasi namun lebih dominan karena produk wisata yang menerapkan protokol kesehatan ketat di lokasi.
" Berdasarkan data tersebut, atourin bersama Kemendesa PDTT ingin mempercepat proses kebutuhan-kebutuhan wisatawan agar bisa diketahui oleh desa wisata, ini sebabnya kami menggagas Lomba Membuat Itineray dan Video Protokol CHSE khusus Desa Wisata," kata Benarivo.
Program bertajuk 'Inspirasi Desa Untuk Indonesia' terdiri dari Lomba Membuat Itinerary (rencana perjalanan) dan Lomba Video Protokol CHSE khusus Desa Wisata. Program ini ditujukan kepada para pengelola desa wisata dan dapat diikuti secara gratis.
Karya yang dilombakan, dapat dimanfaatkan untuk kampanye wisata di desa yang bersangkutan. Diharapkan program ini dapat direplikasi pihak lain sehingga membentuk ekosistem pariwisata yang tangguh.
" Sehingga dapat berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di desa," ujar Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kemendesa PDTT, Eko Sari Haryanto.
Nantinya, para pemenang masing-masing lomba akan mendapatkan sejumlah hadiah. Lima orang pemenang Lomba Membuat Itineraru bertajuk 'Inspirasi Desa' akan mendapatkan hadiah dengan total Rp5 juta.
Sedangkan Lomba Membuat Video Protokol CHSE bertajuk 'Nyaman Berlebaran di Desa' menyediakan total hadiah Rp6 juta++ untuk tiga pemenang. Juara 1 mendapatkan Rp3 juta, juara 2 mendapat Rp2 juta dan Juara 3 mendapat Rp1 juta.
Tertarik mengikuti lomba ini, seluruh informasi dapat diakses pada laman atourin.com/inspirasi-desa.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib