Saling Sindir di Media Sosial, Perlukah?

Reporter : Dwi Ratih
Kamis, 16 Agustus 2018 14:41
Saling Sindir di Media Sosial, Perlukah?
Blogger hijab Revi Oktapratiwi siap berbagi cerita.

Dream - Sudah tidak bisa dipungkiri kalau kekuatan media sosial kini memudahkan kita untuk berkomunikasi baik satu maupun dua arah sekaligus.

Bahkan media sosial juga bisa bikin seseorang yang sebelumnya bukan siapa-siapa jadi terkenal lewat konten-konten menarik yang dibuatnya.

flowbird.co.uk

Foto: Ilustration of social media/flowbird.co.uk

Tapi sayang, penggunaan media sosial secara maksimal masih belum bisa dipukul rata. Sampai saat ini, tak jarang segelintir orang menggunakan media sosial sebagai sarana 'diary' yang begitu dalam.

Segala keluh kesah, masalah, amarah, sampai cerita pribadi yang nggak semua orang harus tahu jadi kecipratan.

Hal itu pun juga pernah dirasakan blogger hijab asal Sukabumi, Revi Oktapratiwi pada suatu akun media sosial yang diikutinya.

" Ujung-ujungnya semua ditulis tanpa ada filter, apalagi ketika mengungkapkan rasa marah. Akhirnya siapapun yang membaca bisa merasa bahwa ujaran kebencian atau bahkan hanya sentilan semata itu tertuju untuk dirinya," ujarnya.

Bukan karena media sosial milik pribadi tapi perlukah amarah atau sindiran itu diluapkan di media sosial?

Baca cerita Revi lengkapnya di sini, yuk!

Kirimkan cerita inspiratif kamu ke komunitas.dream@kly.iddengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin di-publish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)

(ism)

1 dari 2 halaman

Sst, Deretan Negara Ini Pernah Blokir Sosial Media Lho

Sst, Deretan Negara Ini Pernah Blokir Sosial Media Lho © shutterstock

Dream – Beberapa waktu lalu, Tiongkok memblokir aplikasi perpesanan WhatsApp. Ini menambah daftar negara yang bisa memblokir jejaring sosial.

Dikutip dari berbagai sumber, Tiongkok mengembangkan piranti lunak yang bisa mengganggu layanan aplikasi mengandalkan teknologi enkripsi seperti WhatsApp. Negara itu tak suka dengan fasilitas enkripsi lantaran tidak bisa dipantau.

Tak hanya Tiongkok, ada beberapa negara lain yang juga memblokir jejaring sosial, seperti Rusia yang melarang WeChat dan LinkedIn. Negara Beruang Merah ini melarang dua jejaring sosial ini karena melanggar aturan registrasi.

Korea Utara juga mengumumkan secara resmi memblokir jejaring sosial pada tahun 2016 seperti Facebook, Youtube, Twitter, dan aplikasi yang berasal dari Korea Selatan. Kementerian Telekomunikasi Korea Utara menyatakan pemblokiran dilakukan untuk membatasi akses dari luar negeri.

Tapi, ada juga negara-negara yang memblokir jejaring sosial, lalu membukanya kembali. Contohnya, Indonesia yang sempat memblokir Telegram pada Juli 2017 karena aplikasi ini memiliki banyak kanal yang bermuatan radikalisme, hate speech, dan terorisme.

Pada awal Agustus 2017, pemerintah membuka kembali layanan Telegram karena sang pemilik, Pavel Durov, berjanji membersihkan aplikasi tersebut dari konten-konten berbau terorisme dan radikalisme.

Libya dan Bangladesh juga pernah memblokir jejaring sosial seperti Youtube. Bangladesh memblokir Youtube pada 2009, 2012, dan 2013 setelah muncul video anti Islam di laman berbagi video itu.

Libya juga memblokir Youtube selama 574 hari pada 2010-2011. Pemicunya, muncul video tahanan yang tewas di penjara Abu Salim.

Vietnam juga pernah memblokir Facebook pada tahun 2016 selama kunjungan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, ke negeri itu selama tiga hari. Pemblokiran ini bertujuan untuk menghindari konflik politik yang disebabkan oleh pemrotes.

2 dari 2 halaman

Arifinda Desiana: 5 Aplikasi Medsos yang Wajib Kamu Punya

Arifinda Desiana: 5 Aplikasi Medsos yang Wajib Kamu Punya © (Foto: Instagram.com/adesianap)

Dream - Media sosial saat ini seperti asupan yang wajib dikonsumsi masyarakat. Selain sarana arus informasi, media sosial juga jadi sebagai hiburan di kala jenuh melanda.

Melihat aktivitas sesama netizen, beberapa aplikasi media sosial juga menyuguhkan permainan yang dapat mengusir rasa bosan.

Blogger hijab asal Jakarta, Arifinda Desiana salah satu netizen yang cukup aktif berselancar di media sosial. Di situs pribadinya, Adesiana.com, Desi sampai memiliki lima aplikasi media sosial yang menurutnya wajib dimiliki.

Ilustrasi

Ilustrasi

Foto: Adesiana.com

Selain profesinya sebagai blogger, beberapa media sosial dapat memberikan referensi dan masukan buat aktivitasnya saat ini.

Media sosial apa saja yang wajib ada menurut Arifinda? Baca lengkapnya di sini,guys!

Beri Komentar