Sukses Jalankan Warming Up Vacation, Wisatawan Nikmati Karantina di Bali

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 15 Februari 2022 20:12

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Shutterstock.com)

Program Warming Up Vacation begitu diminati wisatawan.

Dream - Untuk memulihkan pariwisata Bali, Pemerintah telah membuka penerbangan langsung dari sejumlah negara. Meski begitu wisatawan dari luar negeri masih diharuskan menjalani karantina.

Agar para pelancong tidak merasa bosan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar program Warming Up Vacation. Selama menjalani karantina, wisatawan dibolehkan mengakses sejumlah fasilitas bahkan main di pantai selama tidak keluar dari area hotel.

Program tersebut berhasil dan para wisatawan menikmati betul kenyamanan di hotel karantina. Sehingga mereka tidak mengalami kebosanan.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sejak 3 Februari 2022, Garuda Indonesia telah membuka layanan penerbangan langsung (direct flight) Narita-Denpasar. Menurut dia, program Warming Up Vacation banyak diminati wisatawan Jepang.

" Hotel Grand Hyatt Nusa Dua menjadi pilihan sebagai hotel warm up vacation di Bali dengan masa karantina selama lima hari dengan pengawasan oleh KKP," ujar Sandiaga.

1 dari 1 halaman

© Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Shutterstock.com)

Pemerintah terus meningkatkan skema penanganan kedatangan pelaku perjalanan luar negeri dengan sistem bubble. Hingga saat ini, direct flight Narita-Denpasar sudah terjadwal sekali per pekan setiap Kamis, dengan kapasitas penumpang mencapai 251 orang.

" Masih ada kendala-kendala klasik seperti bahasa pada platform e-Visa, biaya PCR di Jepang yang relatif mahal, dan maskapai lainnya kita harapkan akan mulai berdatangan," kata Sandiaga.

Selanjutnya, Sandiaga mengungkapkan pada 16 Februari akan ada 100 orang datang dari Singapura. Mereka terbang langsung menuju Bali dan menikmati Warming Up Vacation.

" Untuk Singapura ada booking 100 seats untuk 16 Februari mendatang," kata dia.

Sandiaga Uno mengajak seluruh stakeholder untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam menciptakan dan mendukung kebijakan pemulihan pariwisata Indonesia.

Dia juga berharap dengan mulainya pemberlakuan karantina selama 3 hari pada 1 Maret 2022 mendatang akan membuka kembali pintu perekonomian dan pariwisata Indonesia.

Laporan: Abinsha Nurmaulida