Tan'im, Miqat Umroh Termurah Bagi Mukimin Kota Mekah

Di tempat tersebut berdiri masjid di tepi jalan yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Masjid Aisyah.

Dream - Sahabat Dream Travel, bisa menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci tentu menjadi impian dari setiap muslim. Bisa melihat Kabah secara langsung, ditambah lagi bisa bertemu dan menjalin silaturahmi dengan umat Islam dari berbagai negara, itulah sedikit diantara banyak hal istimewa yang bisa didapatkan saat kita menjalankan umroh.

Meski begitu, untuk bisa mewujudkan mimpi berumroh tentu tak mudah. Terlebih bagi mereka yang kehidupan ekonominya pas pasan. Dibutuhkan waktu tak sebentar bahkan sampai bertahun-tahun untuk mengumpulkan uang hingga cukup untuk berangkat ke Tanah Suci.

Kalaupun uang sudah terkumpul, masih ada sederet persiapan yang mesti dilakukan seorang calon jamaah umroh. Mulai dari persiapan fisik hingga mental. Disamping itu, ada berbagai hal yang harus pula diketahui dan dipelajari sebelum calon jamaah benar-benar menginjakkan kaki di Tanah Suci.

Nah, salah satu yang perlu diketahui adalah seputar tempat miqat umroh di Mekah. Tan'im salah satunya. Tan'im merupakan salah satu tempat miqat umroh selain Ji'ranah dan Hudaibiyyah bagi penduduk Mekah.

Selain penduduk, juga bagi orang yang telah bermukim di Mekah (Mukimin), baik yang sementara maupun menetap dalam kurun waktu lama. Termasuk jamaah haji dan umroh.

Tan'im merupakan perbatasan antara tanah haram dan tanah halal yang letaknya di sisi utara kota Mekah Al Mukaramah dari arah Madinah. Jarak antara tempat miqat ini menuju Baitullah sekitar 7 km, dapat ditempuh dengan 20 menit perjalanan.

Di tempat tersebut berdiri masjid di tepi jalan yang oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Masjid Aisyah. Tempat yang berdekatan dengan miqat umroh Tan'im antara lain gunung (jabal) yang terletak di sisi selatan yang dinamakan sebagai Gunung Na'im. Gunung yang terletak di sisi utara dinamakan Gunung Mun'im, dan Wadi (lembah) yang dinamakan Wadi Nu'man atau Wadi Tan'im.

Dalam suatu hadis riwayat dikemukakan bahwa ketika sedang berhalangan (datang bulan), Aisyah diperbolehkan melaksanakan semua rangkaian ibadah haji (manasik). Terkecuali melaksanakan Thawaf (Ifadhah).

Ulasan selengkapnya bisa kamu baca di sini.