Ilustrasi Orang Sedang Berdoa Setelah Membaca Al Quran (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Surah An-Naba termasuk salah satu surat di dalam Al Quran ke-78 yang berjumlah 40 ayat. Surah An-Naba tergolong surat Makiyyah karena diturunkan di Kota Makkah.
BACA JUGA: Contoh ikhfa, macam-macam huruf dan contohnya
Surah An-Naba diturunkan setelah surah Al Ma’arij. Disebut dengan surah an Naba karena diambil dari lafadz ayat kedua. Surat ini disebut juga ‘amma yatasa alun' sebagaimana diambil dari ayat pertama.
Asbabun nuzul surah An-Naba menurut riwayat Ibnu Abbas, adalah ketika Al Quran diturunkan, orang-orang kafir Quraisy sering mempertanyakan satu sama lain tentang berita yang terdapat di dalamnya. Di antara mereka ada yang membenarkan dan ada pula yang mendustakan. Maka turunlah surah An Naba ini.
Surah An-Naba menceritakan tentang pengingkaran orang musyrik terhadap hari kebangkitan serta ancaman Allah Swt terhadap mereka. Surah An Naba juga menceritakan bahwa Allah menunjukkan kekuasaan-Nya saat hari kebangkitan.
Selain itu di dalam Surah An-Naba juga dijelaskan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi saat hari kebangkitan, azab bagi orang yang mendustakan, dan kenikmatan yang akan diterima bagi orang yang bertakwa.
Berikut bacaan surah An-Naba ayat 1-20 lengkap dengan terjemahannya beserta manfaat dan isi kandungan di dalamnya yang penting diketahui setiap Muslim.
Surah An-Naba memaparkan peristiwa kiamat yang pasti datang sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi. Allah telah menampakkan kekuasaan-Nya di ala mini seperti hamparan bumi, gunung yang dipancangkan, manusia yang berpasangan, dan lain sebagainya.
Mendalami makna di dalam surah An-Naba akan membuat kita sebagai umat muslim semakin yakin akan datangnya hari kiamat dan akhirat, sehingga hatinya tenang dan tidak mempertanyakan hal-hal yang sudah diyakini pasti terjadi. Lebih jelasnya mari kita simak terjemahan surah An-Naba ayat 1-10 berikut ini.
عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ
Artinya: " Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?"
عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ
Artinya: " Tentang berita yang besar (hari kebangkitan)."
الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ
Artinya: " yang dalam hal itu mereka berselisih."
كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ
Artinya: " Tidak! Kelak mereka akan mengetahui."
ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ
Artinya: " Sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui."
اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ
Artinya: " Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan."
وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ
Artinya: " dan gunung-gunung sebagai pasak?"
وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ
Artinya: " Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan."
وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ
Artinya: " dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat."
وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ
Artinya: " dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian."
Di dalam surah An-Naba dikabarkan bahwa hari kiamat dijadikan sebagai pemisah antara kaum mukmin dengan kaum kafir dan waktunya telah ditentukan oleh Allah namun masih dirahasiakan sampai nanti pasti terjadi.
Peristiwa pada hari itu ditiupkan terompet sangkakala, maka manusia datang berduyun-duyun, langit pun terbelah dan gunung-gunung dihancurkan. Lebih jelasnya, berikut terjemahan dalam bahasa Indonesia Surah An-Naba ayat 11-20:
وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ
Artinya: " Dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan."
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙ
Artinya: " Dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh."
وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖ
Artinya: " dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari)."
وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ
Artinya: " dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya."
لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ
Artinya: " untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman."
وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ
Artinya: " dan kebun-kebun rindang."
اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙ
Artinya: " Sungguh hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan."
يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ
Artinya: " (yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondng."
وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙ
Artinya: " dan Langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu."
وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ
Artinya: " dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana."
Jika mempelajari makna kandungan surah An Naba, Sahabat Dream akan mendapatkan banyak pelajaran darinya. Berikut manfaat memahamai makna ayat di dalam surah An Naba:
Memahami isi kandungan Surah An-Naba sangatlahh penting bagi umat Islam. Dengan mengetahui kandungannya, kamu bisa mengamalkan pesan yang ada pada surat ini dalam kehidupan sehari-hari. Berikut isi kandungan Surat An-Naba yang perlu kamu ketahui:
Pada ayat 1 hingga 16 ini berisi penegasan bahwa hari kiamat benar-benar terjadi. Kita tak perlu mempertanyakan lagi mengenai kapan terjadinya. Allah SWT telah menampakkan kuasa-Nya melalui alam semesta beserta isinya seperti bumi yang dihamparkan, gunung yang dipancangkan, manusia yang berpasangan, tidur sebagai cara untuk mengistirahatkan tubuh, malam ditandai dengan gelap, siang untuk bekerja, di atas langit ada tujuh langit yang kokoh, awan yang menurunkan air hujan untuk menumbuhkan tanaman dan menjadikannya kebun yang rindang dengan penuh dedaunan dan buah-buahan.
Semua itu sebagai bukti bahwa Allah benar-benar ada dan Maha Kuasa. Dia mencipatakan alam sekaligus menjaganya tetap seimbang. Maka sebagai manusia janganlah kita merusak ciptaan-Nya dengan melakukan perusakan alam.
Pada ayat 17 sampai 20 dijelaskan bahwa hari kiamat menjadi hari pemisah antara kaum mukmin dan kaum kafir. Waktunya pun telah ditentukan oleh Allah. Tidak ada satu orang pun yang tahu termasuk Nabi Muhammad SAW. Namun telah dijelaskan tanda-tanda datangnya hari kiamat.
Setelah kiamat terjadi, maka ditiupkanlah terompet sangkakala yang membuat semua manusia bangkit dari kuburnya dan berduyun-duyun menuju padang mahsyar. Sementara itu, langit terbelah dan gunung-gunung dicabut dari akarnya sehingga hancurlah dunia beserta isinya yang dibanggakan manusia ini.
Selanjutnya, pada ayat 21 sampai 28 dijelaskan bahwa neraka Jahannam adalah tempat kembali bagi orang yang melanggar aturan Allah SWT. Orang kafir akan tinggal di dalamnya tanpa udara dan air dingin. Neraka Jahannam hanya menyediakan air panas dan nanah yang berbau busuk sebagai balasan orang-orang yang ingkar. Mereka adalah golongan orang yang menolak berita dari Al-Quran dan mendustakannya keberadaannya.
Kemudian pada ayat 29 sampai 30 dijelaskan bahwa segala perbuatan manusia telah dicatat oleh malaikat dan akan dibalas oleh Allah SWT. Perbuatan baik akan dibalas dengan kenikmatan akhirat, sementara keburukan akan dibalas dengan keburukan. Orang yang mendustakan firman-Nya akan merasakan azab di neraka.
Pada ayat 31 hingga 40 Surat An-Naba, Allah menjelaskan balasan bagi orang-orang bertakwa di hari kiamat. Mereka bersuka cita dengan balasan yang Tuhan berikan. Mereka masuk surga dengan segala keistimewannya. Surga merupakan balasan atas keimanan dan amal saleh yang dilakukannya saat di dunia. Adapun orang kafir saat di akhirat menyesali perbuatan ingkar mereka terhadap kebenaran Al-Quran (Surat An-Naba) sehingga di akhirat mereka sampai berkata ingin menjadi tanah saja.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya