Anak Tukang Ojek Raih Mimpi Jadi Insinyur

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 13 Juli 2016 06:32
Anak Tukang Ojek Raih Mimpi Jadi Insinyur
Yova hanya anak tukang ojek yang hampir saja mengubur mimpi bisa kuliah. Berkat semangatnya dalam belajar, Yova meraih kesempatan kuliah gratis di UGM.

Dream - Bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi ternyata masih menjadi mimpi bagi sebagian anak muda Indonesia. Kebanyakan, faktor keuangan menjadi penyebab mimpi itu sulit terwujud.

Mimpi yang sama hampir dialami oleh Erwan Yova Ady Pratama. Lantaran kondisi keuangan keluarganya, Yova bahkan tak berani melanjutkan mimpi indah itu.

Tetapi kini, mimpi indah itu akan terwujud. Yova dinyatakan tercatat sebagai salah satu mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi.

Pemuda kelahiran Ponorogo, Jawa Timur, 20 April 1998 begitu bangga bisa melanjutkan kuliah. Terutama dia bisa menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik salah satu universitas ternama Indonesia, Universitas Gadjah Mada.

" Senang sekali bisa diterima di UGM. Benar-benar bersyukur akhirnya apa yang saya impikan bisa terwujud," ujar Yova, dikutip dari ugm.ac.id, Rabu, 13 Juli 2016.

Yova merupakan sulung dari pasagan Suwarso, 47 tahun, dan Wiji Lestari, 39 tahun. Mereka tinggal di Jalan Menur, Polorejo, Babadan, Ponorogo.

Yova sempat hampir mengubur mimpinya untuk berkuliah. Ini lantaran pendapatan ayahnya sebagai tukang ojek tidak cukup untuk membayar biaya kuliah. Sementara ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang mengurus dua adiknya.

" Bapak mendapat Rp30.000 setiap harinya dari hasil menarik ojek," kata Yova.

Sadar dengan kondisi orangtuanya, Yova tidak mau memaksakan diri bisa kuliah. Meski begitu, dia tidak pernah sekalipun patah semangat untuk terus belajar.

Keterbatasan ekonomi semakin memicu semangat dan etekad Yova. Alhasil, sejumlah prestasi mampu ia torehkan.

Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), peringkat 1 di kelas tidak pernah lepas dari genggaman Yova.

Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) Yova tidak pernah keluar dari posisi tiga besar di kelasnya. Dia pun mendapat beasiswa pendidikan selama tiga tahun.

Selain itu, alumnus SMA 1 Ponorogo ini juga memiliki sejumlah prestasi lain seperti Juara 1 Nasional Maritim Paper Competition 2016 yang digelar Institut Teknologi Surabaya (ITS). Di kompetisi kepenulisan ini, Yova menawarkan ide pengembangan aplikasi jasa layanan perbaikan kapah yang tengah berlayar di laut lepas.

Di samping itu, Yova juga meraih Juara 3 Paper Statistika Nasional 2015 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Dia juga menyabet Juara 3 Esai Pentingnya Pendidikan tingkat Provinsi Jawa Timur.

Berkuliah di Jurusan Teknik Mesin, Yova tidak membawa pikiran kosong. Dia sudah memiliki sejumlah ide dan akan mewujudkannya di bangku kuliah nanti.

Dalam dirinya tertanam cita-cita ingin meniru jejak insinyur kebanggaan Indonesia, Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Dia ingin melahirkan ciptaan yang mengharumkan nama bangsa Indonesia.

" Ada beberapa ide di kepala, inginnya sih bisa membuat sesuatu untuk Indonesia seperti Pak Habibie," kata Yova, yang sudah tidak sabar ingin bergabung dengan Tim Bimasakti UGM.

Apa yang diraih Yova membuat senyum kebanggaan Suwarso merekah. Meski dalam keadaan terbatas, Suwarso akan selalu mendukung setiap langkah yang ditempuh putra sulungnya itu.

" Semoga yang dicita-citakan bisa berhasil dan membantu adik-adiknya dalam meraih pendidikan kelak," kata Suwarso. (Ism)

Beri Komentar