Istri Merintih Ketika Berhubungan, Bolehkah?

Reporter : Puri Yuanita
Selasa, 22 November 2016 07:02
Istri Merintih Ketika Berhubungan, Bolehkah?
Apakah rintihan seorang istri saat berhubungan dianggap melanggar adab? Atau justru dibolehkan menurut pandangan Islam?

Dream - Terdengar agak tabu, tapi ternyata banyak juga yang ingin tahu seputar hal ini. Berhubungan suami istri adalah hal yang sakral dan harus dilaksanakan sesuai adabnya sendiri.

Lantas, apakah rintihan seorang istri saat berhubungan dianggap melanggar adab? Atau justru dibolehkan menurut pandangan Islam? Berikut ulasannya.

Dalam beberapa kitab klasik seperti " Uqûd al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain" dijelaskan bahwa bicara atau bersuara pada saat jima merupakan hal yang dilarang.

Sebagian muslim dan muslimah juga berpegang pada pandangan ini sehingga tak berani bersuara, termasuk mengeluarkan rintihan, saat berhubungan.

 

1 dari 5 halaman

Cerita Kisah Sahabat

Cerita Kisah Sahabat © Dream

Salim A. Fillah dalam bukunya, " Barakallahu Laka… Bahagianya Merayakan Cinta" tanpa mengurangi penghargaan pada Syaikh Muhammad Umar An Nawawi Al Bantani yang sudah menulis kitab itu, memaparkan bahwa larangan bersuara ketika jima nyatanya bertentangan dengan kisah shahih yang diambil Imam As Suyuthi dalam Ad Durrul Mantsur.

Kisah tersebut menjelaskan bahwa sahabat sekaligus penulis wahyu yang mulia, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, pernah suatu kali menjimak istrinya. Mendadak sang istri mengeluarkan desahan napas dan rintihan yang penuh gairah hingga ia sendiri juga menjadi malu pada suaminya.

Tetapi Muawiyah bin Abi Sufyan berkata, " Tidak apa-apa, tak jadi masalah. Sungguh untuk Allah, yang paling menarik pada diri kalian yaitu desahan napas serta rintihan kalian."

Penjelasan selengkapnya baca di sini.    

 

2 dari 5 halaman

Larangan Rasul yang Sering Dilanggar Suami Saat Jimak

Larangan Rasul yang Sering Dilanggar Suami Saat Jimak © Dream

Dream - Sejatinya Islam telah mengatur tata cara berjimak (hubungan intim) antara pasangan suami istri. Namun ada beberapa hal yang seringkali terlupakan.

Seperti halnya larangan dari Rasulullah SAW ini. Padahal bila hal terus berlangsung, maka dapat menjadi penyebab kehancuran rumah tangga.

Apakah larangan tersebut? Simak halaman berikutnya!

 

 

 

(Ism) 

3 dari 5 halaman

Banyak orang yang Justru Melanggar

Banyak orang yang Justru Melanggar © Dream

Dream - Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk menjada pandangan dan kesucian diri. Sebab setelah menikah seseorang bisa memenuhi kebutuhan biologisnya dengan halal dan terhormat.

Namun sayangnya banyak umat Muslim yang asal menikah dan lebih banyak lagi yang asal-asalan ketika mendatangi istrinya. Padahal jima adalah salah satu ibadah unggulan yang disebut kenikmatan surga.

Dikarenakan minimnya ilmu dan kurangnya semangat untuk mempelajari hal-hal yang terkait jima', maka banyak orang yang justru melanggar apa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

 

4 dari 5 halaman

Tidak Terburu-buru

Tidak Terburu-buru © Dream

Dream - Salah satunya adalah tidak terburu-buru mengakhiri jimak. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Haitsami dan Abu Ya'la dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“ Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi (jimak dengan) istrinya, maka hendaknya berlaku jujur. Jika ia mengakhiri hubungan sebelum istri terpenuhi kebutuhannya, maka jangan terburu-buru mengakhiri sampai istri terpenuhi hajatnya.”

 

5 dari 5 halaman

Dapatkan Kenikmatan Sedangkan Istrimu...

Dapatkan Kenikmatan Sedangkan Istrimu... © Dream

Dream - Kemudian Umar bin Abdul Aziz pun berkata, ”Janganlah kamu menjimak istrimu, kecuali dia (istrimu) telah mendapatkan syahwat seperti yang engkau dapatkan, supaya engkau tidak mendahului dia menyelesaikan jimaknya (maksudnya engkau mendapatkan kenikmatan sedangkan istrimu tidak).” (Al-Mugni lbni Qudamah 8/136, Darul Fikr, Beirut, cet. I, 1405 H, syamilah)

Inilah salah satu diantara panduan jimak yang sering diabaikan oleh para suami. Kebanyakan mereka hanya mendatangi istrinya di saat butuh dan kemudian segera menuntaskan tanpa memperhatikan kondisi istrinya.

Para lelaki ini ingin segera dilayani dan menuntaskan kebutuhannya, namun tidak memperhatikan istri dan pencapaian kebutuhan dalam hal ini.

Berdasarkan penelitian terakhir ada lebih dari 70% istri tidak tercukupi kebutuhan jimaknya. Sehingga... Ulasan selengkapnya klik di sini.  (Ism) 

Baca Juga: Sudah 10 Tahun Menikah Masih Ingat Mantan? Transgender Angkat Silikon Demi Umroh Wanita Ini Hamil Kali Kedua Dalam 10 Hari Subhanallah, Anak Sopir Taksi Ini Jadi Jutawan Lihat Remaja Mengais Tong, Pemuda Ini Lakukan Hal Menakjubkan

Beri Komentar