(Foto: Facebook Neil Ribbens)
Dream - Semua orang pasti akan bersendawa ketika selesai makan dan minum. Bersendawa adalah hal wajar yang menandakan tubuh kita sehat.
Tapi tidak demikian dengan pria Inggris bernama Neil Ribbens yang tidak bisa bersendawa selama 34 tahun.
Pria yang tinggal di East London ini tidak dapat bersendawa atau mengeluarkan gas dari perutnya. Akibatnya, dia mengalami penderitaan yang luar biasa.
Ribbens mengalami cegukan dan kembung yang parah, terutama setelah makan besar atau minum minuman bersoda.
Karena tidak bisa bersendawa sejak masih bayi, Ribbens mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan kondisinya.
Namun, sebagian besar dokter yang ditemuinya malah mengaku tidak pernah mendengar masalah seperti yang dialami Ribbens.
Beberapa di antaranya tidak menganggapnya serius, dan bahkan ada dokter yang menertawakan kondisinya itu.
Kondisi aneh Ribbens disebabkan oleh otot dalam laring, yang menjadi sangat tegang sehingga mencegah gas keluar dari tenggorokannya.
Ribbens tidak menyangka bahwa ketidakmampuannya bersendawa telah memengaruhi kehidupan sosialnya.
Hingga usia 25 tahun, dia selalu menghindar jika diajak pergi ke pub oleh teman-temannya. Ribbens tahu bahwa meski hanya meneguk sedikit minuman bersoda akan menyebabkan penderitaan yang serius.
Ribbens juga menghindari pesta yang menyediakan berbagai menu yang menggoda selera. Karena, jika dia makan besar, perutnya akan membengkak hingga dua kali dari ukuran normal.
Ketika gas sudah menumpuk dalam perut sampai pada titik tertentu, maka akan memicu suara aneh dari dalam tenggorokannya.
" Itu adalah suara paling aneh yang pernah Anda dengar yang muncul dari tubuh manusia," kata Ribbens. Suara aneh itu akan diikuti oleh rasa sesak di dada dan rasa asam di mulutnya.
Setelah itu, dia mulai kembung yang diikuti kram pada perutnya. Dalam beberapa kondisi, Ribbens akan cegukan yang tidak berhenti-berhenti.
Untuk meredakan masalah gas yang menumpuk di perutnya, satu-satunya pilihan adalah melepaskannya dengan kentut.
" Cara ini terkadang menempatkan diriku dalam situasi yang memalukan," katanya.
Beruntung, mimpi buruk Ribbens itu akhirnya hilang setelah dia bertemu dengan seorang dokter dari Manchester.
Setelah melakukan pencarian di Internet, Ribbens menemukan seorang ahli bedah bernama Yakubu Karagama.
Tidak hanya mengenal kondisi Ribbens, Karagama adalah satu-satunya dokter yang bisa menyembuhkan masalahnya itu menggunakan metode suntik Botox.
Botox umumnya digunakan dalam bedah kosmetik. Tetapi ketika disuntikkan ke otot, akan menyebabkan penurunan kontraksi yang abnormal, sehingga menjadi tidak keras lagi.
Meskipun memakan biaya 3.000 poundsterling atau Rp 56,6 juta sekali suntik, prosedur ini sangat berarti bagi Ribbens.
" Akut tidak bisa menggambarkan kondisiku yang jauh lebih baik dengan kata-kata. Tidak bisa bersendawa memang terdengar lucu, tapi sangat menyiksa bagi yang mengalaminya," ujar Ribbens.
Yang membuat Ribbens semakin bersyukur adalah prosedur ini hanya perlu dilakukan sekali karena efeknya bersifat permanen.
" Tidak seperti suntik untuk kecantikan yang harus dilakukan secara berkala, dalam kasusku hanya perlu dilakukan sekali dan kondisiku sembuh untuk selamanya," pungkasnya.
(Sumber: OddityCentral.com)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media