Baru 3 Bulan Nikah dan Hamil, Dicerai Suami yang Gila Pelakor

Reporter : Sugiono
Rabu, 21 Maret 2018 10:15
Baru 3 Bulan Nikah dan Hamil, Dicerai Suami yang Gila Pelakor
Hanya 3 bulan 13 hari aku jadi istrinya, dan Hang tak pernah sedikit pun tanya keadaanku, kandunganku.

Dream - Hati wanita mana yang tidak perih jika mendapatkan seorang suami yang hanya mencintai dan perhatian saat masa pacaran saja. Begitu sudah menjadi istri, tabiat asli sang suami mulai terlihat. Istri sampai mengatakan suami alim tapi bertopeng setan.

Itulah pengalaman seorang wanita Malaysia bernama Chacha Piecha yang menceritakan kisahnya lewat Facebook.

Kisah Chacha itu telah menjadi viral setelah dibagikan lebih dari 11,000 kali kurang dari 4 jam sejak diunggah.

Netizen yang membaca kisah Chacha merasa geram dengan sikap suaminya yang dipanggil dengan sebutan Hang itu.

Chacha menulis kisahnya dengan judul yang sedikit panjang. Kisah Chacha ini diberi judul 17.03.2017 Hang ucapkan 'aku terima nikahnya' dengan gembira.. 01.07.2017 Hang mengatakan 'aku ceraikan talak 3' dengan bangganya.

Berikut kisah pilu Chacha:

Begitu mudahnya membuat keputusan. Tanpa memikirkan masa depan. Hang tinggalkan aku dan anak yang Allah turunkan buat kita hanya karena perempuan lain.

Kamis malam setelah pulang dari rumah keluarga Hang, aku muntah darah. Sakitnya hanya Allah saja yang tahu. Tapi Hang sepertinya tidak peduli dengan aku.

Hang malah berbaring di tempat tidur sambil bermain game. Aku tidak tahu darah apa yang keluar.

Ibuku yang menelepon bilang, " Kakak jangan banyak gerak sebab kandungan masih baru berumur 10 minggu. Istirahat saja di rumah, jangan terlalu sering naik turun tangga."

Perlu diketahui, aku dan suami tinggal di sebuah flat, dan kami menempati lantai 3. Otomatis jika keluar rumah, kami harus naik turun tangga.

1 dari 2 halaman

Suami Jatuhkan Talak 3

Suami Jatuhkan Talak 3 © (Ilustrasi:Shutterstock)

Saat di tempat kerja, Hang kirim pesan mengajak aku pergi ke rumah Mak Su semata-mata ingin makan laksa. Sedangkan aku dalam kondisi tidak sehat dan lemas.

Tapi Hang tidak pedulikan aku. Hang tetap ingin makan laksa. Akhirnya, aku bilang Hang pergi sendiri saja dan nanti balik cepat sebab aku mau periksa ke dokter.

Aku kira Hang akan pulang, tapi ternyata aku salah. Di saat aku menahan sakit dan bolak-balik ke kamar mandi muntah-muntah, Hang tidak pulang sampai keesokan harinya.

Kira-kira jam 10 pagi Hang baru balik ke rumah. Hang tidak tanya keadaan malah terus masuk kamar dan main game. Aku terpaksa pergi mencari makan sendiri sebab mau makan obat.

Setelah itu aku pergi ke rumah ibuku karena sudah tidak kuat di rumahku sendiri. Sorenya, aku pulang ke rumahku tapi Hang tidak ada.

Aku baru tahu Hang pulang ke rumah ibunya. Setelah Maghrib Hang pulang ke rumah dan aku sudah tidak kuat diperlakukan seperti patung.

" Kalau masih merasa hidup sebagai bujang, kenapa mesti kawin," kataku saat itu. Rupanya kata-kataku itu menyinggung perasaannya.

Terjadilah salah paham hingga Hang menjatuhkan talak 3. Dia dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata itu tanpa sedikit pun perasaan terhadap janin yang ada di perutku.

Salahkah aku sebagai istri 'protes' dengan sikapnya yang cuek? Istri tak tahu dirikah aku seperti yang Hang bilang ke orang-orang?

Hanya 3 bulan 13 hari aku jadi istrinya, dan Hang tak pernah sedikit pun tanya keadaanku, kandunganku. Aku bolak-balik ke rumah sakit sendirian. Saat dokter menanyakan ayah jabang bayi, baru aku hubungi Hang.

Itu pun hanya 2 kali Hang datang. Sampai aku masuk rumah sakit dan melahirkan Raisha Humaira, Hang ataupun keluarganya tak pernah mengunjungi aku.

Jangankan berkunjung, menanyakan kabarku saja tidak pernah. Meski aku sudah unggah puluhan status di Facebook.

2 dari 2 halaman

Berjalan dengan Perempuan Lain

Berjalan dengan Perempuan Lain © (Ilustrasi:Shutterstock)

Hang mungkin lupa dengan perjalanan hidupnya. Saat masih susah dan Hang naik motor butut, siapa yang menerima Hang? Hang tidak kerja, siapa yang bantu?

Aku tidak mengharapkan balasan, cukuplah Hang mengenang jasa-jasaku. Tapi tidak disangka, perangai Hang mampu menyamarkan tabiat sesungguhnya.

Aku betul-betul tertipu dengan penampilan alim Hang, yang sholat pun tidak pernah lewat. Ternyata Hang manusia alim bertopeng setan.

Hang meninggalkan aku dan Raisha, hanya demi bisa bersenang-senang dengan perempuan lain. Bukan sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali aku melihatnya.

Saat di pengadilan agama, Hang malah menuduh aku perempuan tidak bisa mengatur rumah tangga. Perempuan yang suka keluar rumah.

Tapi Alhamdulillah aku dan anakku malah dijauhkan dari manusia-manusia munafik semacam Hang dan keluarganya.

Manusia yang bicara di depan lain, bicara di belakang lain. Yang tidak pernah mengenang kebaikan orang lain.

Semoga aku tabah dan kuat menjalani hidup ini demi putriku satu-satunya, Raisha Humaira.

(Sumber: Siakapkeli.my)

Beri Komentar