Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Bulan puasa Ramadan menjadi bulan yang sangat dinanti oleh kaum Muslimin di seluruh dunia. Di bulan puasa Ramadan inilah, segala bentuk amal ibadah dilipatgandakan pahalanya.
Salah satu bentuk amalan sunnah di malam bulan puasa Ramadan adalah sholat tarawih dan sholat witir. Sholat tarawih adalah ibadah sunnah yang dikerjakan setelah menjalankan sholat Isya selama bulan Ramadan.
Umumnya orang mengerjakan sholat tarawih secara berjamaah di mushola atau masjid. Namun ada juga yang mengerjakan sholat tarawih di rumah saja. Terlebih sejak adanya pandemi covid-19.
Hukum sholat tarawih adalah sunnah bagi Muslim laki-laki dan perempuan. Boleh dikerjakan berjamaah maupun sendiri-sendiri.
Namun menurut jumhur ulama, sholat tarawih lebih utama bila dikerjakan secara berjamaah di masjid.
Awalnya, Rasulullah SAW mengerjakan sholat tarawih secara berjamaah. Namun kemudian menghentikannya karena Rasulullah khawatir sholat tarawih dianggap wajib.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW menganjurkan supaya mengerjakan sholat malam di bulan Ramadan tetapi tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: " Barangsiapa bangun pada malam bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan perhitungan dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Muslim)
Awalnya, sholat ini wajib bagi kaum Muslimin. Setelah turun perintah sholat lima waktu, sholat ini menjadi sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi kaum Muslimin.
Waktu sholat tarawih dikerjakan pada tiap malam bulan Ramadan. Waktu sholat tarawih mulai setelah sholat Isya sampai akhir malam sebelum sholat witir.
Mengenai jumlah rakaat sholat tarawih, cukup dilakukan sebanyak 11 rakaat. Terdiri atas sholat tarawih 8 rakaat dan sholat witir 3 rakaat.
Rasulullah sendiri mengerjakan sholat tarawih sebanyak delapan rakaat lalu sholat witir tiga rakaat. Sehingga jumlah rakaat sholat tarawih Rasulullah adalah 11 rakaat.
Sedangkan di zaman Umar bin Khattab, sholat tarawih dikerjakan sebanyak 23 rakaat. Terdiri dari sholat tarawih 20 rakaat, ditambah dengan sholat witir tiga rakaat.
Mengenai jumlah rakaat sholat tarawih ini, para ulama memiliki hujjah sendiri-sendiri yang semuanya bagus untuk dikerjakan.
Sebagian ulama sholat tarawih 8 rakaat karena berpegang pada hadis Aisyah. Disebutkan bahwa sholat malam Rasulullah. Baik di bulan Ramadan atau bulan lainnya, tidak pernah lebih dari 11 rakaat.
Sedangkan yang lainnya sholat tarawih 20 rakaat karena mengikuti kaum Muhajirin dan Anshar yang juga dilakukan pada masa khalifah Umar.
Sholat tarawih adalah ibadah sunnah yang hukumnya sunnah muakkad. Sholat tarawih bisa dilakukan sendirian atau cara munfarid di rumah.
Namun tentu saja, niat dan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah berbeda dengan sholat tarawih berjamaah di mushola atau masjid.
Berikut niat sholat tarawih sendiri di rumah.
" USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA."
Artinya: " Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"
Bacalah dalam hati niat sholat tarawih di atas bersamaan dengan takbir pertama yang menandai dimulainya ibadah sholat.
Sholat tarawih sendiri di rumah cukup dikerjakan sebanyak 11 rakaat. Yang terdiri dari 8 rakaat sholat tarawih dan 3 rakaat sholat witir.
Idealnya sholat tarawih dikerjakan sebanyak 2 rakaat dengan 1 kali salam seperti sholat sunnah lainnya.
Kerjakan sholat tarawih 8 rakaat dengan setiap 2 rakaat diakhiri salam seperti biasa. Setelah itu disambung dengan sholat witir yang dikerjakan 3 rakaat diakhiri 1 kali salam.
Tentang tata cara sholat tarawih sendiri di rumah sebenarnya sama dengan cara mengerjakan sholat fardhu, termasuk gerakan maupun bacaannya.
Yang membedakan tata cara sholat tarawih dari sholat fardhu terletak pada bacaan niatnya saja.
Berikut ini tata cara sholat tarawih di rumah:
Idealnya, sholat tarawih dikerjakan dalam bentuk 2 rakaat dan 1 kali salam. Namun, ada juga yang mengerjakannya dalam bentuk 4 rakaat dan 1 kali salam. Dalil untuk jumlah rakaat ini berasal dari ucapan Aisyah radhiyallahu 'anha, yakni:
" Nabi SAW melaksanakan sholat 4 rakaat, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang rakaatnya. Kemudian beliau melaksanakan salat 4 rakaat lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang rakaatnya."
Pernyataan ini mengandung kemungkinan bahwa Rasulullah mengerjakan sholat 4 rakaat yang dilakukan sekaligus dengan 1 salam, atau bisa juga 4 rakaat yang dilaksanakan dengan 2 rakaat sebanyak 2 kali.
Menurut Imam Syafii, penafsiran pertama termasuk zhahir (umum), tetapi Rasulullah SAW sudah memberikan pernyataan langsung mengenai salat malam yang berbunyi:
" Sholat malam adalah dua rakaat dua rakaat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Karena sholat tarawih termasuk ibadah sholat malam yang diperkuat dengan hadits qauliy (perkataan Nabi), maka penafsiran sholat tarawih 4 rakaat yang dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat lebih kuat dasar hukumnya.
Lebih dari 80 kitab Mu'tabar dari berbagai cabang ilmu telah menyatakan bahwa sholat tarawih yang dikerjakan dengan 4 rakaat 1 salam itu tidak sah. Di antaranya Imam Nawawiy al-Dimasyqiy, Imam Ahmad Ibn Hajar al-Haytamiy, Imam Muhammad Ibn Ahmad al-Ramliy, Imam Muhammad al-Zarkasyiy, dan Imam Ahmad Ibn Muhammad al-Qasthallaniy.
Meski demikian, jika terdapat beberapa orang yang menganggap sholat tarawih 4 rakaat dengan 1 kali salam adalah sah, maka hal tersebut tak perlu dijadikan perdebatan. Karena pada akhirnya, semua kembali ke keimanan masing-masing.
Berikut ini adalah niat sholat tarawih 4 rakaat:
" Ushalli sunnatan Taraawihi arba'a raka'atim mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta‘aalaa."
Artinya: Saya niat salat sunnah tarawih dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.
" Ushalli sunnatan Taraawihi arba'a raka'atim mustaqbilal qiblati adaa’an imaaman lillaahi ta‘aalaa."
Artinya: Saya sengaja mengerjakan sholat sunnah Tarawih, empat rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta'ala.
" Ushalli sunnatan Taraawihi arba'a raka'atim mustaqbilal qiblati adaa’an ma’muuman lillaahi ta‘aalaa."
Artinya: Saya sengaja mengerjakan sholat sunnah Tarawih, empat rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Ta'ala.
Berikut ini adalah tata cara sholat tarawih 4 rakaat dengan 1 kali salam:
Mengucapkan niat sholat tarawih sesuai dengan posisi masing-masing, apakah sebagai imam atau makmum, atau sholat tarawih sendiri.
Sholat tarawih adalah sholat sunnah malam yang dikerjakan di bulan Ramadan. Sholat tarawih boleh dikerjakan sendiri atau berjamaah setelah mengerjakan shalat Isya.
Sholat tarawih memiliki keutamaan yang luar biasa. Beberapa di antara dari keutamaan sholat tarawih adalah:
Secara khusus, sholat tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Dosa-dosa terdahulu akan diampuni sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
" Barangsiapa bangun pada malam bulan Ramadan karena iman dan mengarapkan perhitungan dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Muslim)
Sholat tarawih disebut juga sebagai qiyamu Ramadan atau sholat malam di bulan Ramadan. Karenanya, ia juga memiliki keutamaan sholat malam pada umumnya sebagaimana sabda Rasulullah:
" Sholat yang paling afdhol setelah shalat fardu adalah sholat malam." (HR. An Nasa’i)
Sholat malam merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Siapa pun yang mengerjakannya, dia akan dicatat sebagai orang-orang shalih sebagaimana mereka.
" Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelum kamu. Shalat malam adalah cara mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa." (HR. Ahmad)
Orang yang punya kebiasaan shalat malam, termasuk sholat tarawih, akan dianugerahi Allah kemuliaan dan kewibawaan.
" Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya." (HR. Hakim; hasan)
(Dirangkum dari berbagai sumber)