Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Puisi adalah karya sastra berisi ungkapan hati para penyair. Membaca puisi terasa begitu mendebarkan. Susunan kalimat yang dibuat apik dan penuh makna, begitu terdengar indah.
Puisi adalah sebuah karya sastra yang dibuat berdasarkan pengalaman atau ide kreatif dari si penulis. Kalimat-kalimat yang tercipta pun dapat menjadi pelipur lara bagi hati yang sedang dirundung gelisah.
Puisi juga dapat menjadi karya berisi kebahagiaan yang begitu romantis. Bahasanya mampu membuat siapa saja tersenyum manis.
Bahasa puisi juga seringkali bisa membuat merinding dan mendebarkan hati bagi orang yang membaca maupun mendengarkannya.
Indonesia sendiri memiliki banyak penyair besar yang telah menghasilkan karya-karya puisi yang fenomenal, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Joko Damono, Joko Pinurbo dan lain sebagainya. Beberapa sastrawan tersebut memiliki gaya bahasanya masing-masing saat menulis dan membaca puisi.
Secara istilah, puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan suatu pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif dan disusun menggunakan kekuatan Bahasa baik dari struktur fisik maupun struktur batin.
Dalam proses pembuatan puisi, seorang penyair menggunakan bahasa yang penuh makna dan disusun dengan penuh keindahan.
Sementara menurut Sastra Sudjiman, puisi adalah sebuah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh sebuah irama, matra, rima, serta sesuatu penyusunan larik dan bait.
Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta padat makna.
Seiring perkembangan zaman, jenis puisi pun semakin banyak. Berikut adalah jenis-jenis puisi yang perlu kamu ketahui, diantaranya:
Puisi lama merupakan puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan lama seperti jumlah baris, jumlah bait, bunyi sajak atau rima, jumlah suku kata pada tiap baris, dan irama.
Ada beberapa jenis puisi lama, yaitu:
Puisi baru adalah jenis puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan tertentu layaknya puisi lama. Puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Jenis-jenis puisi baru terdiri dari 15 aliran sebagai berikut:
Puisi kontemporer adalah puisi yang selalu berusaha menyesuaikan perkembangan zaman atau keluar dari ikatan konvensional.
Jenis puisi kontemporer tidak mementingkan irama serta gaya bahasa seperti puisi lama atau puisi baru. puisi kontemporer meliputi, puisi konkret, puisi mbeling atau puisi yang tidak mengikuti aturan umum.
Unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi sebagai karya sastra. Unsur intrinsik puisi yaitu:
Unsur ekstrinsik puisi adalah terdiri dari aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, dan aspek religius.
Sebelum membuat puisi, disarankan untuk banyak membaca puisi-puisi yang diciptakan oleh para penyair. Sehingga nantinya akan menambah referensi dalam pencarian kata atau membantuk kalimat dalam puisi.
Dalam proses pembuatan puisi, hal yang tidak boleh dilewatkan adalah menentukan tema. Sebelum menulis pastikan tema yang akan kamu angkat di dalam puisi tersebut sudah jelas.
Dalam menulis puisi, rangkaian kata yang digunakan dibuat seindah mungkin. Ungkapkan segala pikiran dan ide dalam sebuah tulisan.
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
Senja di Pelabuhan Kecil
Karya: Chairil Anwar
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut
Menghembus diri dalam mempercayai mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam
Ada juga kelepak elang menyinggung muram
Desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan
Tidak bergerak dan kini tanah, air tidur, hilang ombak.
Tiada lagi.
Aku sendiri.
Berjalan menyisir semenanjung
Masih pengap harap Sekali tiba di ujung
Dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat
Sedu penghabisan bisa terdekap
(Diambil dari berbagai sumber)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN