Amazon Bakal PHK 30.000 Karyawan, Terbesar Sejak 2022
Gedung Amazon/ Foto: Aboutamazon.com
Reporter : Okti Nur
Angka tersebut disebut hanya sebagian kecil dari total 1,55 juta karyawan Amazon.
DREAM.CO.ID - Amazon disebut bakal melakukan PHK kepada 30.000 karyawannya. Ini akan menjadi pemangkasan karyawan terbesar Amazon sejak akhir 2022, ketika perusahaan merumahkan sekitar 27.000 karyawan
Angka tersebut memang hanya sebagian kecil dari total 1,55 juta karyawan Amazon. Namun selama dua tahun terakhir, Amazon telah melakukan pemangkasan dalam jumlah lebih kecil di berbagai divisi, termasuk perangkat, komunikasi, dan podcast.
Menurut tiga sumber yang dihubungi Reuters, pemangkasan karyawan ini sebagai upaya perusahaan untuk mengurangi pengeluaran dan mengimbangi perekrutan berlebihan selama lonjakan permintaan pada masa pandemi.
Pemangkasan yang dimulai minggu ini kemungkinan akan berdampak pada berbagai divisi, termasuk sumber daya manusia (People Experience and Technology atau PXT), operasi, perangkat dan layanan, serta Amazon Web Services (AWS), menurut sumber tersebut.
Para manajer dari tim yang terdampak diminta untuk menjalani pelatihan pada hari Senin tentang cara berkomunikasi dengan staf setelah pemberitahuan melalui email yang akan mulai dikirimkan pada Selasa pagi hari ini.
CEO Amazon, Andy Jassy, sedang menjalankan inisiatif untuk mengurangi birokrasi berlebihan, termasuk dengan memangkas jumlah manajer. Ia juga membuat jalur pengaduan anonim untuk melaporkan ketidakefisienan, yang telah menerima sekitar 1.500 laporan dan menghasilkan lebih dari 450 perubahan proses.
Jassy mengatakan pada bulan Juni bahwa penggunaan alat kecerdasan buatan (AI) yang meningkat kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak pemutusan hubungan kerja, terutama karena otomatisasi tugas-tugas berulang dan rutin.
“Langkah terbaru ini menunjukkan bahwa Amazon kemungkinan telah merasakan cukup banyak peningkatan produktivitas yang digerakkan oleh AI di dalam tim korporatnya, sehingga memungkinkan pengurangan tenaga kerja yang besar,” kata Sky Canaves, analis dari eMarketer.
“Amazon juga berada di bawah tekanan jangka pendek untuk menyeimbangkan investasi jangka panjangnya dalam pengembangan infrastruktur AI," lanjutnya.
Lingkup penuh dari gelombang PHK kali ini belum sepenuhnya jelas. Orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan jumlah tersebut masih dapat berubah seiring dengan pergeseran prioritas keuangan Amazon. Majalah Fortune sebelumnya melaporkan bahwa divisi sumber daya manusia bisa mengalami pemangkasan sekitar 15%.