Amazon PHK 18 Ribu Karyawan (Ilustrasi/Shutterstock)
Dream - Raksasa toko online (e-commerce) asal Amerika Serikat, Amazon, akan melaukan PHK kepada lebih dari 18 ribu karyawan. Rencana ini diumumkan langsung CEO Amazon, Andy Jassy, melalui memo email kepada pekerja.
Jassy menginformasikan karyawan yang terdampak PHK akan diberi tahu mulai 18 Januari 2022. Menurut The Verge informasi PHK massal ini terpaksa disampaikan secara publik karena ada salah satu karyawan yang membocorkannya ke publik.
PHK ini akan menargetkan sebagian besar karyawan di divisi Amazon Store serta People, Experience, dan Technology. Meskipun demikian, Amazon akan memberikan tunjangan asuransi kesehatan transisi, dan dukungan penempatan kerja eksternal.
Jumlah karyawan yang diminta pamit undur diri jauh lebih besar daripada rumor yang beredar sebelumnya. Pada November 2022, New York Times melaporkan Amazon berencana memangkas sekitar 10 ribu tenaga kerja.
Amazon merupakan perusahaan penyedia pekerjaan terbesar kedua di AS setelah Walmart. Saat September 2022 perusahaan besutan Jeff Bezos ini memiliki sekitar 1,5 juta karyawan, termasuk yang bekerja di gudang dan korporat.
Untuk saat ini, Amazon menjadi perusahaan teknologi terbesar yang melakukan PHK. Setelah sebelumnya Meta lebih dahulu memangkas 11 ribu karyawannya.
Dream - ByteDane, perusahaan pemilik platform konten video pendek TikTok kembali meminta ratusan karyawan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Kebijakan perampingan operasional ini diberlakukan untuk semua pegawai di berbagai departemen pada akhir tahun 2022.
Keputusan manajemen ini membuat pegawai Douyin, TikTok versi China yang memiliki 600 juta akun aktif menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Seorang sumber yang menolak juga menyebutkan langkah serupa dialami divisi operasi game dan real estate.
ByteDance merupakan salah satu penerima pekerja terbesar di sektor teknologi China, dengan lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia. Sebagai perusahaan private, ByteDance tidak memiliki kewajiban untuk mengungkapkan informasi terkait bisnisnya secara publik.
PHK juga terjadi di Feishu, menurut laporkan media lokal China, Jiemian. Tempat ini dikenal sebagai Lark, salah satu departemen yang paling terpukul, dengan sekitar 10 persen karyawan terkena PHK.
Menurut salah satu sumber, mereka yang di-PHK akan diberi kompensasi berdasarkan jumlah tahun masa kerja, ditambah gaji satu bulan.
Di sisi lain ByteDance tetap aktif merekrut karyawan. Ada sekitar 10.000 daftar pekerjaan, yang tertera di situs web perusahaan mulai dari teknik hingga pemasaran. Di kota-kota di seluruh dunia, termasuk Beijing, London, dan Mountain View, California.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan yang hampir berusia satu dekade itu melakukan PHK. ByteDance pernah memecat ribuan orang pada tahun 2021 setelah Beijing.
Kemudian pada tahun 2022, perusahaan memangkas ratusan pekerjaan dari operasi video game di Shanghai dan Hangzhou.
(Sah, Sumber: SCMP)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu