Riset 2025: Tingkat Penolakan Tawaran Kerja Menurun Drastis
Wawancara Kerja/ Foto: Unsplash
Reporter : Abidah
Berdasarkan data, pelamar kerja tercatat 12% lebih kecil kemungkinannya untuk menolak tawaran pekerjaan pada tahun 2025 dibandingkan dengan di tahun 2023.
DREAM.CO.ID – Pasar tenaga kerja global diprediksi akan terus menghadapi tekanan berat hingga tahun 2026. Laporan Glassdoor Economic Research terbaru menunjukkan adanya perubahan perilaku signifikan dari para pencari kerja, di mana tingkat penolakan tawaran kerja (job offer rejection rate) mengalami penurunan drastis sepanjang 2025.
Berdasarkan data yang dihimpun dari 173.479 ulasan wawancara di platform Glassdoor, pelamar kerja tercatat 12% lebih kecil kemungkinannya untuk menolak tawaran pekerjaan pada tahun 2025 dibandingkan dengan tahun 2023. Tren ini didorong oleh tingkat rekrutmen (hiring rate) yang kini menyentuh level terendah dalam 10 tahun terakhir.
Kondisi pasar yang lesu memaksa pencari kerja untuk menurunkan standar ekspektasi mereka. Data menunjukkan bahwa pelamar kini menerima sekitar tiga dari empat tawaran pekerjaan yang mereka dapatkan.
Penurunan Signifikan di Paruh Kedua 2025
Tingkat penolakan tawaran kerja oleh kandidat sempat memuncak pada tahun 2023 dan awal 2024. Namun, angka tersebut jatuh secara konsisten sepanjang tahun 2025, dengan penurunan paling tajam terjadi pada kuartal ketiga (Q3) dan kuartal keempat (Q4).
Pada paruh kedua tahun 2025, tingkat penolakan tawaran kerja menyentuh level terendah sejak tahun 2020.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa para pekerja kini lebih memprioritaskan keamanan kerja dibandingkan "memilih-milih" kesempatan, mengingat sulitnya proses untuk sekadar mendapatkan panggilan wawancara hingga tahap penawaran.
Faktor lain yang membuat pelamar enggan menolak tawaran adalah besarnya "biaya" yang telah dikeluarkan. Mencapai tahap penawaran (offer stage) kini membutuhkan investasi waktu dan energi yang jauh lebih besar dibanding sebelumnya.
Menolak tawaran dianggap terlalu berisiko karena belum tentu kesempatan serupa akan datang dalam waktu dekat.
Risiko Ketidakcocokan Pekerjaan
Para analis memprediksi tren penurunan penolakan tawaran ini akan berlanjut hingga 2026 seiring dengan kondisi pasar tenaga kerja yang belum memulih. Pencari kerja diperkirakan akan semakin pragmatis dan bersedia menerima pekerjaan apa pun yang tersedia, meskipun posisi tersebut mungkin bukan pilihan ideal mereka.
Laporan tersebut juga menyoroti risiko jangka panjang dari tren ini. Banyaknya pekerja yang "terjebak" dalam pekerjaan yang tidak sesuai (mismatched jobs) dikhawatirkan dapat memperlambat pertumbuhan karier dan pendapatan, terutama bagi tenaga kerja di tahap awal karier.
Selain itu, kondisi ini berpotensi memperburuk krisis keterlibatan karyawan (employee disengagement) yang saat ini sudah melanda dunia kerja.
Sumber: Glassdoor.com