Anak Memakai Tabir Surya. (Source: Shutterstock)
Dream - Menggunakan produk perawatan kulit tidak hanya penting bagi remaja maupun dewasa. Kebiasaan tersebut juga penting bagi bayi maupun anak.
Selain menjaga kesehatan kulit, memakai produk perawatan kulit sejak dini juga penting untuk membangun kebiasaan yang sehat.
Umumnya, para ibu hanya akan memakai pembersih wajah dan pelembap saja pada anak. Padahal, pemakaian tabir surya juga sangat penting bagi anak. Terutama, jika sering berkegiatan di luar ruangan.
Dermatovenerologis, Dia Febrina, menyarankan pemakaian tabir surya sejak di bawah usia 6 bulan dengan jenis mineral/inorganic sunscreen.
Pemakaian tabir surya pada bayi di bawah usia 6 bulan pun hanya dilakukan jika sangat diperlukan, seperti saat berjemur di bawah panas matahari dengan jumlah produk yang sedikit.
Jika tidak terlalu diperlukan dan hanya terkena sedikit paparan sinar matahari, anak disarankan memakai topi lebar, baju lengan panjang, kacamata hitam, payung, atau stroller berkanopi.
Ketika anak membutuhkan perlindungan tabir surya, pilihlah yang mengandung zinc/titanium oxide, minimal memiliki SPF 30, dan bersifat tahan air. Terutama, jika digunakan saat berenang.
Sama seperti pemakaian pada orang dewasa, anak juga membutuhkan pengaplikasian ulang tabir surya setiap 2-3 jam ketika beraktivitas di luar ruangan dan setelah berkeringat.
Tidak mengaplikasikan tabir surya secara berulang atau tidak memakainya sama sekali dapat menyebabkan kanker kulit. Jadi, jangan lupa memakai tabir surya pada anak ketika beraktivitas di luar ruangan meski matahari tidak terlalu terik.
Dream - Bayi yang baru lahir memiliki tubuh yang sangat rentan terhadap berbagai kondisi. Untuk itu orangtua harus memerhatikan kesehatannya secara keseluruhan.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat bayi baru lahir adalah kesehatan kulit. Pasalnya, kulit bayi seringkali mengelupas setelah dilahirkan.
4 Manfaat Minyak Alpukat untuk Kecantikan
Meski seringkali membuat ibu khawatir, namun kondisi ini sangat wajar dialami bayi. Hal tersebut merupakan cara kulit bayi beradaptasi terhadap lingkungan.
" Kok kulit bayi mengelupas? Eksfoliasi? Itu adalah deskuamasi fisiologis yang normal untuk mengadaptasi kulit bayi terhadap lingkungan. Di dalam perut kan, penuh air. Sedangkan saat dilahirkan menjadi kering. Jadi, kulit bayi perlu menyesuaikan kelembapannya," ujar Arini Astasari Widodo, Dermatologis dalam webinar Johnson's Baby Skin 101, beberapa waktu lalu.
Kelembapan kulit serta penguapan air di dalamnya akan mengalami transisi saat bayi baru dilahirkan. " Moisture content (kadar kelembapan kulit bayi) masih akan meningkat sampai sebulan," kata Arini.
Memakaikan pelembap yang bersifat hipoalergenik dan khusus untuk bayi bisa membantu kulit bayi beradaptasi dengan baik serta mencegah pengelupasan berlebihan.
Selain membantu kulit bayi beradaptasi, pemakaian pelembap juga bisa memperkuat lapisan pelindung kulit. Sehingga, kulit bayi lebih lembut, tidak mudah mengelupas, iritasi, maupun mengalami masalah lainnya.
Jaga Level Bakteri Baik di Area Intim Biar Terhindar dari Infeksi
© © Shutterstock
" Struktur maupun fungsi kulit bayi dan dewasa berbeda. Kulit bayi 30 persen lebih tipis daripada kulit orang dewasa. Penguapan air pada kulit bayi juga lebih tinggi. Namun, penyerapan airnya lebih cepat daripada kulit orang dewasa," kata Arini.
Itulah mengapa bayi memerlukan kelembapan dan hidrasi ekstra untuk menjaga kulitnya tetap sehat. Apalagi menurut uji klinis, kulit kering dialami sebanyak 63 persen bayi.
Terlepas dari adaptasi lingkungan, kulit kering pada bayi bisa disebabkan oleh kurangnya asupan cairan, faktor suhu, kelembapan lingkungan, serta pemakaian sabun pembersih.
© © Shutterstock
" Pakailah sabun yang lembut dan bisa melembapkan kulit. Pilihlah cleanser, bukan sabun, yang biasanya lebih lembut, pH-nya netral, bersifat hipoalergenik, tidak perih di mata, dan tidak merusak mikroflora atau bakteri baik pada tubuh. Sabun antiseptik juga tidak direkomendasikan," tuturnya.
Bukan Karena Kelelahan, Ini Penyebab Utama Sakit Tifus
Mandi pun tidak disarankan terlalu lama. " Hanya 5 menit jika ingin merendam atau memandikan bayi. Boleh menambahkan bath oil kalau kulitnya sangat kering," ungkap dr. Arini.
Gunakan air bersuhu maksimal 37 derajat Celsius dan sangat bersih. Jika terdapat sisa sabun, kulit bayi bisa iritasi. Begitu pula ketika menggosok kulit bayi dengan handuk.
" Gosokan handuk bisa menyebabkan iritasi dan merusak kulit bayi. Tepuk-tepuk lembut saja. Lalu, oleskan pelembap 5 menit atau segera setelah mandi untuk mengunci kelembapan kulit," kata Arini.
Bayi hanya dianjurkan untuk mandi sekali sehari. Hal tersebut bergantung pada kondisi lingkungan dan tubuhnya. " Di luar negeri, bayi nggak mandi setiap hari kalau suhunya dingin. Tapi, idealnya disarankan mandi sekali sehari dan pakai lotion dua kali sehari," ujar dr. Arini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN