Minum Kopi. (Source: Shutterstock)
Dream - Kopi luwak selalu dikaitkan dengan buah yang sebelumnya diproses dalam tubuh luwak dan dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Penjelasan tersebut membuat beberapa orang bertanya-tanya proses membuat kopi dari kotoran luwak yang berharga mahal itu bisa diolah menjadi kopi dan dikonsumsi.
Dengan proses yang makin canggih, kopi luwak yang dipasarkan dan dikonsumsi saat ini tidak seluruhnya berasal dari kotoran binatang.
Berdasarkan penuturan Concierge Alas Harum, Triasa, kopi luwak berasal dari biji kopi yang ditelan oleh luwak dan tidak dicerna sama sekali. Luwak akan mengeluarkan kotoran berupa biji kopi utuh. Namun, perbedaan biji kopi yang telah ditelan luwak adalah kandungan enzimnya.
" Di dalam perut luwak, biji kopi difermentasi. Jadi, luwak menghasilkan biji kopi yang telah difermentasi," ungkap Triasa dalam acara Media Trip & Experience Octo Mobile by CIMB Niaga di Alas Harum, Bali, Rabu lalu.
Proses fermentasi di dalam sistem pencernaan luwak itu membuat biji kopi yang dihasilkan mengandung enzim.
" Di dalam satu biji kopi, terdapat sela-sela garis dimana enzim dari luwak diserap ke dalamnya. Enzim luwak ini mengandung protein dan dapat menurunkan kadar kafein dari biji kopi arabika," tuturnya.

Foto: Cynthia Amanda Male
Itulah mengapa kopi luwak asli memiliki kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan kopi biasa. " Kadar kafeinnya rendah, cuma 0,5 persen. Kalau normal, arabika itu (kadar kafeinnya) 5 persen. Kalau robusta, (kadar kafeinnya) itu 8-12 persen" .

Foto: Cynthia Amanda Male
Meski begitu, enzim yang dihasilkan luwak tidak selalu sama kadarnya. Semakin sehat dan aktif luwak, kandungan enzim pada biji kopi akan semakin tinggi. Sehingga, kadar kafein pada biji kopinya semakin rendah.
Namun jika biji kopi dihasilkan dari luwak yang dipelihara dengan cara dikurung atau tidak dibiarkan aktif, kadar enzimnya akan semakin rendah dan kafeinnya pun lebih tinggi. Itulah mengapa kopi luwak terbaik dihasilkan oleh luwak yang liar dan aktif.

Foto: Cynthia Amanda Male
Rendahnya kadar kafein juga membuat kopi luwak lebih aman dikonsumsi penderita penyakit lambung. Bahkan menurut Triasa, minum kopi luwak memiliki efek yang tidak jauh berbeda dengan mengonsumsi teh.
Meski begitu, kopi luwak tetap terasa pahit dan asam seperti kopi biasa. Hanya saja, rasa asamnya tidak sekuat jenis kopi lainnya. Kopi luwak sendiri memiliki after taste dan aroma yang kuat.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau