Ilustrasi Mi Instan. (Foto: Unsplash)
Dream - Mi instan adalah salah satu produk makanan yang sangat populer. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di sebagian besar negara lain di dunia.
Tidak hanya gurih dan mudah disiapkan, tetapi mi instan juga biasanya dijual dengan harga murah.
Ini menjadikannya salah satu pilihan makanan bagi mereka yang ingin menghemat uang, terutama anak kos yang umumnya pelajar, karyawan dan mahasiswa.
Tidak jarang, mi instan juga jadi pilihan sehari-hari untuk menu buka puasa dan sahur di bulan puasa Ramadhan.
Sebenarnya ada sebagian masyarakat yang menghindari menyantap mi instan karena dianggap mengandung MSG. Jika itu yang terjadi, maka kita perlu memasak mi instan dengan cara yang benar untuk meminimalkan efeknya.
Untuk melakukannya, mari kita baca penjelasan dokter asal Malaysia, Dr. Zubaidi Hj Ahmad, melalui akun Facebook-nya.
Dokter Zubaidi menganjurkan agar tidak terlalu sering mengonsumsi mi instan. Jadikan mi instan hanya sebagai pilihan terakhir jika tidak ada makanan lain yang tersedia.
Jika memang tidak bisa melakukannya, minimal kurangi penggunaan bubuk bumbu mi instan hingga setengahnya.
Selain itu, jangan pernah minum atau menyeruput kuah dari mi instan tersebut.
Biasanya, cara kita memasak mi instan adalah dengan memasukkan mi ke dalam panci berisi air mendidih.
Setelah itu, menambahkan bubuk bumbu dan membiarkan mi instan mendidih selama kurang lebih 3 menit. Sehingga akhirnya mi instan siap untuk dimakan.
Ini cara yang salah untuk memasak mi instan. Dengan melakukan itu, kita sebenarnya merebus bahan dalam bubuk bumbu, khususnya MSG.
Merebus mi instan dengan cara itu akan mengubah struktur molekul MSG dan menyebabkannya berubah menjadi racun.
Fakta lain tentang mi instan yang mungkin jarang diketahui oleh orang-orang adalah bahwa mi instan dibalut dengan bahan pengawet.
Pengawet makanan ini sangat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Begini cara benar memasak mi instan menurut dokter Zubaidi.
Mi instan adalah makanan olahan dan hindari mengonsumsi lebih dari 3 kali seminggu.
(Sumber: Siakapkeli.my)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu