Steak Daging (Foto: Instagram Redefine Meat)
Dream - Banyak yang tak tahu kalau peternakan sapi menyumbang polusi gas yang dan berkontribusi pada pemanasan global. Hal ini karena sapi menghasilkan cukup banyak gas metana yang keluar dari sendawa, kentut, dan kotorannya.
Gas metana ini menyumbang 16 persen dari total efek pemanasan. Untuk itu kini mulai dicari sumber alternatif pengganti daging sapi sebagai bahan pangan. Redefine Meat, sebuah perusahaan pangan buatan yang mengandalkan tumbuhan, berusaha membuat produk daging.
Perusahaan yang berbasis di Israel ini membuat produk daging vegan cetak tiga dimensi pertama di dunia. Bahan utamanya berasal dari tumbuhan yang dicampur dengan berbagai zat sehingga rasa, tekstur, aroma dan zat gizinya mendekati daging sapi.
Produk daging yang dicetak dengan mesin ini diberi nama Alt-Steak. Rencananya, pada 2021 mendatang produknya akan diluncurkan secara resmi di pasaran. Alt-steak dirancang dengan meniru struktur otot daging sapi dengan sempurna.
Sebelum membuat produk tersebut, tim riset Redefine Meat bekerja sama dengan para pakar daging seperti koki, ahli teknologi makanan, dan tukang daging. Dari hasil riset dilakukan pemetaan secara digital lebih dari 70 faktor sensorik yang berbeda untuk menciptakan steak yang lezat.
Steak terbuat dari protein kedelai dan kacang polong, lemak kelapa dan minyak bunga matahari, pewarna alami, dan zat perasa. Bentuknya memang daging tapi ini merupakan makanan nabati, tanpa kolesterol dan tinggi protein.
Penasaran mencicipinya, Sahabat Dream?
Sumber: Bored Panda
Dream - Saat makan daging, bukan hanya rasanya yang bakal membekas di lidah. Tekstur dan kesegarannya juga sangat mempengaruhi kualitas masakan daging. Rasa dan kelembutan ditentukan oleh potongan daging, termasuk kadar lemak, usia hewan, dan proses memasak.
Istilah juicy pada daging merujuk pada kandungan air dari jaringan otot, yang tidak banyak berbeda di semua jenis otot. Daging memiliki kandungan air alami. Penting untuk memasak daging dengan mempertahankan kadar cairan alaminya.
Bagaimana? Untuk daging steak, pastikan memanggangnya tidak terlalu matang karena akan membuatnya kering. Bisa juga karena daging langsung disantap tak didiamkan sebentar.
Banyak yang tak tahu kalau daging butuh didiamkan sebentar, atau rest time sebelum dipotong untuk disantap. Mengapa demikian? Dikutip dari The Spruce Eat, mendiamkan daging sebentar akan membantu menjaga level air dalam jaringan selnya.
Saat daging dipanggang atau dibakar, panas menyebabkan sel berkontraksi, memeras cairan dan menjauh dari panas. Jika langsung mengirisnya dalam keadaan panas, semua cairan gurih dalam daging akan keluar.
Bukan hanya membuatnya jadi keras, tapi juga mengurangi kenikmatan rasanya. Jadi, tunggu 5 menit hingga suhu daging menurun demi menjaga kualitas rasa dan teksturnya. Rest time ini hanya diperlukan jika memasak daging dengan dibakar atau dipanggang.
Sumber: The SpruceEats
Dream - Daging, baik dari sapi, kambing, maupun unggas merupakan pangan yang sangat kaya protein. Tubuh sangat membutuhkanya untuk menjaga level zat besi dalam darah. Penting untuk mengonsumsinya secara teratur dan mengolahnya dengan tepat.
Memasak daging harus benar-benar sampai matang, jika tidak risiko keracunan bakteri bisa saja terjadi. Membunuh berbagai bakteri dan kuman pembawa penyakit jadi salah satu manfaat memasak daging dalam temperatur yang benar. Menurut Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, suhu ini bisa dicek menggunakan termometer makanan.
Bisa juga mengamati bahwa makanan telah dimasak secara aman dengan melihat warna dan memerhatikan teksturnya. Untuk petunjuk temperatur memasakan daging, bisa mengikuti panduan ini.
- Suhu 68 derajat celcius merupakan temperatur daging masak terbaik untuk jenis potongan daging sapi, daging sapi muda, dan daging domba. Demi hasil terbaik, tiriskan daging yang sudah masak selama tiga menit sebelum disajikan.
- Suhu 71 derajat celcius untuk daging sapi giling. Kemudian, 74 derajat celcius untuk semua unggas, termasuk ayam dan 63 derajat celcius untuk ham mentah.
Juga, di suhu yang sama untuk ikan atau masak daging jenis ini sampai kulitnya berwarna kecokelatan sempurna.
Daging mentah, makanan laut, dan telur dikatakan sangat mudah menyebarkan bakteri pada makanan siap saji. Karenanya, dalam menyimpan jenis makanan ini, kita harus memisahkannya, pun saat hendak diolah.
Pastikan menggunakan talenan berbeda untuk dua jenis makanan tersebut. Bahkan, saat tengah berbelanja, jaga cairan daging dan makanan laut dari hidangan lain.
Sebaiknya, daging mentah dan makanan laut ditaruh di dalam freezer di dalam wadah yang tak akan membuat sari pati mereka menyebar ke makanan lain.
Laporan Asnida Riani/ Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik