20 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2017, Duitnya Tak Ber-Seri

Total kekayaan gabungan ke-20 orang ini lebih dari $ 70 miliar atau sekitar Rp 931 Triliun!

Dream - Indonesia merupakan rumah bagi segelintir orang super kaya. Menurut majalan Forbes, negeri ini menjadi negara ke-20 dengan populasi orang kaya terbanyak di dunia.

Orang-orang ini berhasil mencapai kekayaan mereka melalui beragam usaha, mulai dari minyak kelapa, angkutan umum, maskapai penerbangan, mie instan, hingga dan kasino.

Dengan total kekayaan gabungan lebih dari US$70 miliar atau sekitar Rp931 triliun, 20 individu dan keluarga ini hanya berada di bawah 10% dari PBD (Produk Domestik Bruto) Indonesia.

Sebagai catatan, orang yang bisa disebut miliarder dunia adalah mereka yang memiliki kekayaan pribadi minimal senilai US$1 miliar, atau sekitar Rp13 triliun (kurs Rp 13.000).

Nah, inilah deretan 20 orang Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes sebagai terkaya di Indonesia tahun 2017.

20) Ciliandra Fangiono & keluarga (US$1,4 miliar)

Ciliandra Fangiono adalah pemilik perusahaan First Resources Ltd. Sebuah perusahaan minyak kelapa sawit dengan perkebunan yang terbentang dari Riau ke Kalimantan.

Chilandra juga merupakan Miliarder termuda di Indonesia.

19) Eddy Kusnadi Sariaatmadja (US$1,4 miliar)

Eddy Kusnadi Sariaatmadja adalah pengusaha media dan teknologi yang lahir pada 11 Desember 1963.

Karier dan bisnisnya dimulai dari pendirian perusahaan bernama PT Elang Mahkota Teknologi, yang dikenal Emtek.

Group Emtek berhasil meraih kejayaan sebagai perusahaan raksasa di Indonesia, dan merupakan pemilik saham yang besar dari stasiun TV swasta, seperti SCTV, Indosiar, dan O Channel.

Pada bulan Juni 2016, melalui anak perusahaannya, PT Kreatif Media Karya, ia membeli lisensi Blackberry Messenger sebesar US$208 juta.

Saat ini, kekayaan Eddy ditaksir sebesar US$1,4 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun.

18) Martua Sitorus ($ 1,4 B)

Martua Sitorus adalah salah satu pendiri dan wakil eksekutif agribisnis Wilmar International, salah satu perusahaan minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Wilmar juga bekerja sama dengan perusahaan AS, Kellogg, untuk menjual makanan di China dan mengakuisisi perusahaan tambang batu bara di Australia, yakni Whitehaven Coal Ltd.

Awalnya, Martua Sitorus yang dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatera Utara, ini berdagang udang waktu masih muda.

17) Kusnan & Rusdi Kirana ($ 1,4 B)

Rusdi & Kusnan Kirana adalah Pendiri sekaligus CEO perusahaan penerbangan Lion Air, Grup Maskapai swasta terbesar di Asia Tenggara.

Maskapai penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang cepat dan keberhasilan model bisnis tarif murahnya. Dengan 250 pesawat. Lion Air lulus penilaian keamanan pada tahun 2016.

16) Sukanto Tanoto (US$1,5 miliar)

Sukanto Tanoto merupakan pengusaha Indonesia yang memulai usaha di industri pengolahan kayu. Pada tahun 2013, dia adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia dengan nilai aset sebesar US$2,3 miliar.

Berawal sebagai pemasok peralatan dan kebutuhan bagi perusahaan minyak negara Pertamina, Sukanto Tanoto merintis usaha di bidang kehutanan pada tahun 1972.

Kepentingan bisnis Sukanto Tanoto dijalankan oleh kelompok usaha the Royal Golden Eagle International (RGEI), yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas.

15) Ciputra & keluarga (US$1,6 miliar)

Ciputra adalah seorang insinyur dan pengusaha di Indonesia. Ia terkenal sebagai pengusaha properti yang sukses, antara lain pada Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group.

Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang filantropis, dan berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan Universitas Ciputra.

14) Peter Sondakh (US$ 1.7 miliar)

Peter Sondakh memiliki saham di perusahaan taksi Express.

Sebagai pengembang properti, ia juga memiliki Langkawi International Convention Center, the St. Regis Langkawi, dan properti dengan modal sebesar US$ 500 juta di Jakarta.

Pada tahun 2007, Sondakh menjual sahamnya di perusahaan ponsel Excelcomindo Pratama seharga lebih dari US$ 400 juta.

13) Eddy Katuari & keluarga (US$ 1.7 miliar)

Eddy William Katuari adalah pemimpin dari Wings Group, yang awalnya bergerak di produksi sabun dan deterjen dengan nama " Fa wings" , berbasis di Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah generasi ke dua Grup Wings dan merupakan anak pendiri Wings Group.

Di bawah kepemimpinannya, Wing Grup mengembangkan sayapnya ke produk rumah tangga, perawatan pribadi, dan produksi makanan. Tahun 2000-an, Wings Group merambah bisnis properti, perkebunan, oleochemical, dan keramik.

Di industri oleochemical, Wings Surya bekerja sama dengan Grup Salim dan Grup Lautan Luas lewat PT Ecogreen. Sedangkan di bisnis packaging, Wings bermitra bersama PT Djarum menghadirkan PT Unipack

12) Putera Sampoerna & keluarga (US$ 1,8 miliar)

Putera Sampoerna dikenal sebagai bos perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk.

Putera adalah generasi ke tiga dari keluarga Sampoerna di Indonesia. Dia adalah putra dari Liem Swie Ling (Aga Sampoerna) dan cucu dari Liem Seeng Tee.

11) Theodore Rachmat & keluarga (US$ 1,9 miliar)

Theodore Permadi Rachmat dikenal dengan kiprahnya sebagai pimpinan Grup Astra, perusahaan yang didirikan oleh pamannya, William Soeryadjaya.

Ia memulai kariernya sebagai sales Astra pada tahun 1968, setelah dia lulus, ia masuk sebagai karyawan ke-15. Pada tahun 1972, dia dipecaya untuk memulai pekerjaannya mengelola United Tractors (anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang alat berat) hingga tahun 2005.

Selepas dari Astra, ia mendirikan perusahaan sendiri yaitu Triputra Group yang bergerak di beberapa bidang seperti karet olahan, batu bara, perdagangan, manufakturing, agribisnis, dealership motor dan logistik pada Oktober 1998.

Selain itu bersama Edwin Soeryadjaya, saudara sepupunya, ia turut terlibat membesarkan perusahaan tambang batu bara di Kalimantan, PT Adaro Energy.

10) Mochtar Riady & keluarga (US$ 1,9 miliar)

Pengusaha ini merupakan pendiri sekaligus komisari dari Lippo Group. Di era tahun 1950an, Ia diberi kesempatan untuk mengurus sebuah bank yang sedang bermasalah.

Satu tahun perjalanan, bank tersebut menjadi maju. Setelah cukup besar, pada tahun 1964, Mochtar Riady pindah ke Bank Buana, kemudian pada tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia.

9) Murdaya Poo (US$ 2.1 miliar)

Murdaya Poo adalah seseorang yang sangat sukses dalam bidang bisnis dan juga sukses memasuki dunia politik.

Lelaki ini adalah sosok lelaki di balik perusahaan kontraktor terkenal yaitu Central Cipta Murdaya Group. Dunia politik yang Murdaya Poo jajaki adalah sebagai anggota legislatif periode 2004 hingga 2009 dari partai PDIP.

Murdaya Poo terkenal sebagai orang yang memiliki talenta yang mumpuni dan jiwa yang baik. Dia merupakan seseorang dengan pribadi yang sederhana dan tidak suka mencari ketenaran di masyarakat.

8) Tahir (US$ 3.1 miliar)

Tahir adalah seorang pengusaha, investor, sekaligus pendiri Mayapada Group yang sukses.

Mayapada Group adalah sebuah holding company yang memiliki beberapa unit bidang usaha di Indonesia.

Beberapa dari bidang yang digeluti adalah perbankan, TV berbayar, dan media cetak, properti, dan rumah sakit.

7) Boenjamin Setiawan & keluarga (US$ 3.3 miliar)

Lebih dikenal dengan " Dr. Boen" , dbersama 6 saudaranya, ia mendirikan PT Kalbe Farma, bergerak di bidang farmasi, yang berkembang menjadi Grup Kalbe.

Grup Kalbe berkembang ke beberapa lini, di antaranya: farmasi, makanan kesehatan, bisnis pengepakan, distribusi, pergudangan, sarana riset modern, pendidikan (Kalbis Institute) dan rumah sakit.

6) Chairul Tanjung (US$ 4,9 miliar)

Chairul memulainya bisnisnya ketika ia kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Kini perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang membawahi beberapa anak perusahaan, seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.

5) Sri Prakash Lohia (US$5 miliar)

Sri Prakash Lohia adalah pendiri dan ketua Indorama Corporation, perusahaan petrokimia dan tekstil.

4) Eka Tjipta Widjaja & keluarga (US$ 5,6 miliar)

Eka Tjipta Widjaja adalah seorang pengusaha dan pendiri Sinar Mas.

Eka Tjipta dilahirkan dari keluarga miskin di Fujian, Republik Rakyat Tiongkok. Pada tahun 1931, bersama ibunya dia migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan. menyusul ayahnya yang terlebih dahulu migrasi.

Ia juga merupakan pendiri Eka Tjipta Foundation.

3) Anthoni Salim & keluarga (US$ 5,7 miliar)

Anthoni Salim adalah pengelola Salim Group. Dahulu, Salim Group pada masa ayah dari Anthony Salim yaitu Sudono Salim banyak mempunyai hutang hingga mencapai 55 Trilyun rupiah.

Anthony Salim yang memegang kekuasaan pada Salim Group akhirnya harus melunasi hutangnya dengan cara menjual beberapa perusahaan, yaitu PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA, dan PT Indomobil Sukses Internasional.

Meski demikian, Anthony Salim masih mempunyai beberapa perusahaan besar yang tidak dia jual. Perusahaan tersebut antara lain adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil mie instant dan tepung terigu terbesar di dunia.

2) Susilo Wonowidjojo & keluarga (US$ 7.1 miliar)

Kekayaan Susilo Wonowidjojo berasal dari pembuatan kretek Gudang Garam. Perusahaan ini memproduksi 70 miliar batang rokok per tahun dan mempekerjakan 36.900 orang.

1) R. Budi & Michael Hartono (US$ 17.1 miliar)

Hartono bersaudara secara resmi adalah orang terkaya di Indonesia untuk delapan tahun berturut-turut.

Berawal dari usaha sang ayah, Djarum Gramophon, yang saat ini menjadi sebuah perusahaan rokok terbesar di dunia.

Michael bersama saudaranya, Robert Budi Hartono, terus mengembangkan bisnis warisan ayahnya, termasuk berinvestasi di sektor bisnis keuangan dan perbankan, khususnya di Bank BCA.

(Sumber: Wowshack.com)