4 Alasan Generasi Milenial Terlihat Malas di Tempat Kerja

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 19 Oktober 2017 09:45
4 Alasan Generasi Milenial Terlihat Malas di Tempat Kerja
Padahal, nyatanya mereka tidak malas.

Dream – Generasi milenial tak jarang menantang aturan tradisional di dunia kerja. Misalnya, jarang mengenakan seragam kantor atau berpakaian formal. Datang pun terkadang tak sesuai dengan jam kerja.

Mereka bahkan sering mengabaikan pakem-pakem yang ditetapkan oleh perusahaan. Mereka lebih suka bekerja dengan caranya sendiri. Tak jarang, generasi ini terlihat sebagai generasi pemalas oleh para pendahulu mereka.

Dilansir Lifehack, Kamis 19 Oktober 2017, ada empat alasan generasi Y terlihat pemalas. Yang pertama, mereka tak lagi menghargai aturan tradisional. Generasi milenial tidak mengenal aturan pakaian yang ketat dan denda untuk keterlambatan 10 menit.

Mereka tidak mengerjakan sesuatu yang diberi aturan. Generasi ini lebih menyukai mengerjakan sesuatu dengan cara yang lebih efisien: mengerjakan pekerjaan dengan waktu minimal, tapi hasilnya maksimal.

Alasan yang ke dua, mereka lebih suka manfaat yang tak terlihat, seperti waktu istirahat. Generasi milenial ini, ketika mencari pekerjaan, mengandalkan teknologi dan internet.

Mereka bisa mencari sedikit hal tentang perusahan Anda sebelum melamar pekerjaan, seperti mantan pekerja. Generasi ini lebih tertarik dengan manfaat yang tak kasat mata, seperti budaya kerja, tak ada mikromanajemen dan birokrasi yang ruwet, serta keberadaan kedai kopi.

Ke tiga, generasi milenial lebih menyukai transparansi. Pegawai milenial tidak serta-merta menganggukkan kepala ketika atasan memberikan tugas. Mereka akan bertanya dan memahami alasan yang logis di balik tugas yang diberikan.

Yang terakhir, generasi milenial ingin belajar dari pengalaman. Tak seperti generasi X, generasi Y ini lebih ambisius dan tidak gampang puas. Mereka akan terus menggali pengetahuan baru dan pengalaman baru.

Generasi milenial lebih fokus pada pengalaman pribadi daripada derajat pendidikan. Ini bertolak belakang dengan generasi tua yang menganggap semuanya selesai setelah menamatkan pendidikan. 

Beri Komentar