Ada Kebiasaan Buruk Yang Membuatmu Tak Pernah Mapan Secara Finansial. (Foto: Shutterstock)
Dream – Setiap orang menginginkan hidup dengan kondisi keuangan yang mencukupi. Ketika penghasilan mencukupi, kamu tentu membayangkan kehidupan yang bebas dari masalah kesulitan memenuhi kebutuhan.
Alasan ini pula yang banyak orang berlomba-lomba mengejar kekayaan. Tujuannya tentu agar bisa memiliki kondisi keuangan yang mapan. Beragam hal akan dilakukan agar bisa mencapai kondisi finansial tersebut. Tentunya dengan cara halal dan tak melanggar peraturan.
Tahukah kamu bahwa kondisi keuangan yang baik tidak hanya bisa didapatkan dari mencari rupiah sebanyak-banyaknya?
Dikutip dari Cermati, Kamis 4 Juni 2020, sistem pengelolaan keuangan akan menentukan kamu bisa mencapai kesejahteraan finansial atau tidak. Meskipun punya pendapatan yang besar, kamu tidak akan bisa mencapai kemerdekaan finansial jika masih melakukan kebiasaan buruk bagi kondisi keuangan.
Berikut ini adalah empat kebiasaan buruk bagi kondisi keuangan.
Beban bunga karena utang tentu akan membuat pengeluaranmu semakin membengkak. Terlebih ketika menggunakan fasilitas kartu kredit secara berlebihan.
Selain membuat jumlah tagihan bulanan meningkat, nafsu belanja akan menjadi tak terbendung. Belanja produk dengan cicilan bunga tanpa bunga pun tidak dilakukan.
Selain membuat merasa tidak rugi karena tidak ada bunga yang harus dibayarkan, gaya hidup konsumtif tentu akan dilakukan. Oleh karena itu, usahakan untuk menghindari kegiatan berutang demi memenuhi kebutuhan yang tidak terlalu dibutuhkan.
Jika perlu, selesaikan setiap transaksi belanja dengan uang tunai agar perasaan “ sayang” pada dana yang dikeluarkan bisa dirasakan.
Masalah keuangan tentu bisa dialami secara tak terduga. Untuk menanggulangi masalah tersebut, memiliki simpanan dana tentu bisa dilakukan bisa digunakan saat tiba-tiba ada kebutuhan yang bersifat mendesak.
Menanggulangi masalah keuangan juga bisa disiasati dengan mengajukan asuransi. Tujuannya tentu untuk bisa mendapatkan bantuan dana saat membutuhkannya.
Saat memiliki kedua hal tersebut, masalah keuangan tentu tidak akan membuat kondisi finansial berantakan. Dengan begitu, kesejahteraan keuangan bukan tidak mungkin bisa didapatkan.
Gaya hidup yang konsumtif memang hampir selalu mengakibatkan pengeluaran menjadi tidak terkendali. Saat godaan untuk membeli kebutuhan yang kurang penting tidak terbendung, sudah pasti penghasilan akan habis pada hal-hal tersebut.
Memutuskan berutang juga tak jarang akan dilakukan demi bisa mendapatkan keperluan yang diinginkan. Alhasil, kondisi keuangan menjadi runyam dan kesejahteraan finansial tidak bisa didapatkan.
Oleh karena itu, usahakan untuk tidak sering membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Meskipun merasa bahwa berhak untuk dimanja, bukan berarti selalu harus memilikinya saat menginginkan sesuatu
Investasi adalah salah satu cara yang bisa membuat kondisi keuangan yang tangguh. Saat punya investasi, kamu bisa menanam uang dan memanennya pada masa depan. Hal ini bisa membuat masa pensiun menjadi lebih terjaga.
Tak perlu banyak dana untuk keperluan investasi. Cukup dengan 10 persen dari total gaji setiap bula, kamu bisa mendapatkan kemampuan yang bisa membuat kondisi finansial terjaga.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun