Indeks Syariah Lesu Sambut Akhir Pekan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 21 Oktober 2016 16:21
Indeks Syariah Lesu Sambut Akhir Pekan
Laju ISSI dan JII berbanding terbalik dengan IHSG yang ditutup menguat

Dream - Menyambut libur akhir pekan, saham-saham syariah bergerak lesu. Masih minimnya aksi beli investor asing membuat indeks saham syariah berada di zona negatif.

Sentimen negatif dari harga komoditas, selain minyak mentah, membuat investor masih menahan diri melantai di bursa efek. Investor pun memilih menghindari risiko dengan menjauh dari lantai bursa.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2016, laju dua indeks acuan saham syariah berkebalikan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat tipis. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan melemah 0,222 poin (0,12%) ke level 178,059. Sementara indeks acuan saham bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) tergelincir 1,651 poin (0,22%) di level 739,418.

Sepanjang perdagangan, investor mentransaksikan 33,48 miliar lembar saham syariah dengan nilai Rp3,74 triliun.

Meski mulai berkurang, pemodal asing masih mencatatkan nett sell di daftar indeks ISSI dengan nilai Rp 18 miliar. 

Papan perdagangan ISSI memang didominasi penguatan dengan 104 saham syariah yang harganya naik. Naiknya harga saham tersebut belum bisa menutup laju melemah 84 saham syariah dan 61 saham syariah yang harganya stagnan.

Pada perdagangan hari ini, emiten sektor konsumer menunjukkan perbaikan. Emiten ini menjadi salah satu motor utama penggerak perdagangan hari. Indeks emiten sektor konsumer naik 0,53 persen, disusul manufaktur yang naik 0,37 persen, dan keuangan 0,21 persen.

Sebaliknya, emiten sektor pertambangan terkoreksi 1,41 persen dan pertanian 1,17 persen.

Emiten syariah top gainer yang menjadi favorit para investor adalah UNTR yang sahamnya naik Rp150, INDF Rp125, ICBP Rp100, LPPf Rp100, dan SMGR Rp100. Emiten selama perdagangan hari ini adalah AALI yang harga sahamnya terkoreksi cukup dalam--harganya turun Rp875, disusul oleh PTBA yang harganya turun Rp500, SILO Rp300, dan INCO Rp170.

Di pasar uang, rupiah pun mengalami nasib serupa dengan saham syariah. Nilai tukar rupiah melemah 70 poin (0,54%) di kisaran Rp13.023 per dolar AS. Rupiah sempat menguat di level tertingginya, yaitu Rp12.953 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar